Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling kompleks, yang menjadi salah satu bagian yang penting untuk pengendalian gerak tubuh kita. Oleh karena itu, menjaga otak agar tetap sehat dan aktif sangat penting.
Otak terdiri dari miliaran neuron atau sel saraf yang saling terkoneksi. Ada hal menarik mengenai cara kerja otak manusia yang sering diangap sepele namun ternyata berpengaruh besar pada kerja otak. Apa saja itu? Telah dihimpun dari laman Northwestern Medicine dan buku Brain Rules, yuk simak ulasannya berikut ini!
1. Olahraga dapat meningkatkan kerja otak
ilustrasi yoga (unsplash.com/Zen Bear Yoga) Berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata dapat memberikan dampak positif yang relatif besar untuk kesehatan otak. Seseorang yang rutin olahraga dalam jangka panjang akan memiliki kemampuan memecahkan masalah yang jauh lebih baik daripada mereka yang malas bergerak.
Jadi, untuk menunjang perkembangan otak, lakukan gerakan olahraga secara berkala. Rutinkan tiga kali dalam seminggu dengan gerakan sederhana namun cukup membuat badan terasa peregangannya.
Baca Juga: Infeksi COVID-19 Bisa Menurunkan Kesehatan Otak
2. Multitasking ternyata tidak baik
ilustrasi multitasking (unsplash.com/Steve Ding) Saat melakukan multitasking, otak kita akan bekerja secara pararel atau bersamaan dalam satu waktu. Nyatanya, otak berjalan secara sekuensial atau berurutan, sehingga melakukan multitasking adalah tindakan yang tidak baik untuk kesehatan otak.
Sering kali kita mungkin menganggap melakukan beberapa hal dalam waktu adalah kegiatan yang efisien dan produktif. Namun, studi menunjukkan bahwa multitasking sebenarnya menurunkan produktivitas secara signifikan. Mulai saat ini, latih konsentrasi otak dengan fokus pada tugas satu per satu.
3. Otak perlu jeda saat menerima informasi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi otak manusia (unsplash.com/David Matos) Pernah dengar istilah "10 minutes attention span"? Ini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan penurunan konsentrasi otak saat menyimak sesuatu. Saat kita mendengarkan atau menyimak presentasi, ternyata otak hanya bertahan maksimal 10 menit untuk menaruh atensi.
Perlu diperhatikan durasi dan jeda waktu saat kamu melakukan ceramah, presentasi, atau saat menghadiri rapat. Pandai-pandailah mengambil jeda dan melakukan ice breaking guna meningkatkan perhatian audiens dengan materi yang disampaikan agar informasi tersampaikan secara optimal.
4. Kapasitas penyimpanan otak tidak terbatas
ilustrasi otak manusia (unsplash.com/Robina Weermeijer) Penelitian mengungkapkan bahwa otak kita terdiri dari sekitar 86 miliar neuron yang setiap neuronnya saling terkoneksi dengan bagian lain lagi hingga berjumlah triliunan koneksi, hampir tak terbatas.
Neuron-neuron yang tergabung akan menungkatkan kapasitas penyimpanan memori dalam otak. Pada kasus penyakit Alzheimer, terjadi kerusakan banyak neuron membuatnya berhenti bekerja dan memengaruhi daya ingat.
Baca Juga: 5 Manfaat Penting Tidur bagi Kesehatan Otak, Jangan Sering Begadang!