TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan untuk Mencegah Penyakit Pellagra

Tinggi kandungan vitamin B3 atau niasin

ilustrasi kacang tanah (pixabay.com/heecehil)

Pellagra adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh kekurangan niasin (vitamin B3) yang parah. Ini adalah salah satu bentuk malnutrisi, khususnya kekurangan mikronutrien. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem saraf dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Gambaran klinis pellagra adalah dermatitis, diare, dan demensia. Pellagra paling sering didiagnosis pada individu dengan asupan nutrisi vitamin B3 yang tidak memadai, tetapi juga dapat berkembang pada pasien dengan infeksi HIV, anoreksia, dan sindrom malabsorpsi.

Niiasin sangat penting untuk fungsi sel di seluruh tubuh, dan defisiensi dapat memicu gejala di seluruh tubuh, termasuk kulit, mulut, usus, dan otak.

Menurut laporan dalam Journal Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition (Second Edition) tahun 2003, vitamin B3 ditemukan hampir di semua sumber makanan, tetapi masih banyak saja orang yang tidak mendapatkan cukup asupan nutrisi ini.

Penting untuk mengetahui makanan apa saja yang memiliki kandungan niasin tinggi. Diharapkan, dengan mencukupi kebutuhannya lewat pola makan, tubuh bisa terhindar dari penyakit pellagra.

Berikut lima rekomendasi makanan paling tinggi kandungan niasin, yang mudah ditemukan sehingga bisa dikonsumsi setiap hari.

1. Tuna

ilustrasi tuna (pexels.com/IoanBilac)

Niasin adalah vitamin yang larut dalam air. Ini adalah mikronutrien esensial yang dihasilkan dari asam amino triptofan. Niasin bisa didapat dari bahan pangan hewani maupun nabati.

Walaupun niasin mudah didapat, tetapi perhatikan kembali apakah kadar yang dikonsumsi per harinya sudah tercukupi atau belum. Tidak semua makanan mengandung niasin dalam jumlah tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya.

Asupan niasin untuk orang dewasa adalah 16 miligram (mg) per hari untuk laki-laki dan 14 mg per hari untuk perempuan. Sementara itu, untuk ibu hamil yaitu 18 mg per hari dan untuk ibu menyusui disarankan sebanyak 17 mg per hari.

Tuna merupakan sumber niasin yang sangat baik. Dilansir Healthifyme, 100 gram tuna memberikan 18,5 mg niasin. Tuna juga mengandung nutrisi penting lain yang dapat membantu mencegah berbagai penyakit.

Baca Juga: Manfaat Vitamin B3 atau Niasin bagi Kesehatan, Asupanmu Sudah Cukup?

2. Kacang tanah

ilustrasi kacang tanah (pixabay.com/Naeem-Akram)

Kacang tanah adalah salah satu sumber niasin dari bahan nabati terbaik. Dikutip dari Healthline, dua sendok makan (32 gram) selai kacang mengandung 4,3 mg niasin, kira-kira 25 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk laki-laki dan 30 persen untuk perempuan. Kacang tanah juga kaya akan protein, lemak tak jenuh tunggal, vitamin E, B6, magnesium, fosfor, dan mangan.

Sementara kacang relatif tinggi kalori, tetapi penelitian menunjukkan bahwa memakannya setiap hari dikaitkan dengan manfaat seperti penurunan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, konsumsi kacang tanah setiap hari dalam jumlah wajar tidak menyebabkan penambahan berat badan.

3. Alpukat

ilustrasi alpukat (pixabay.com/stevepb)

Dilansir Nao Medical, alpukat tidak hanya kaya akan lemak sehat, tetapi juga mengandung niasin dalam jumlah yang baik. Satu buah alpukat berukuran sedang memenuhi 22 persen kebutuhan harian niasin. Kandungannya dalam satu buah alpukat sedang yaitu 3,5 mg.

Tubuh menggunakan niasin untuk mengubah kalori makanan menjadi energi. Niasin akan diserap melalui usus kecil ke dalam jaringan tubuh, dan niasin diubah menjadi koenzim (agen enzim) yang disebut nicotinamide adenine dinucleotide (NAD).

Niasin bekerja sama dengan enzim untuk mengkatalisasi reaksi kimia. Lebih dari 400 enzim berbeda dalam tubuh bergantung pada koenzim NAD untuk berfungsi. Koenzim NAD membantu mentransfer energi potensial dalam makronutrien karbohidrat, protein, dan lemak menjadi jenis energi yang dapat digunakan sel di dalam tubuh (adenosin trifosfat, atau ATP).

Sel-sel tubuh bergantung padanya agar tetap berfungsi dengan baik dan sistem tubuh dengan kebutuhan energi yang lebih tinggi lebih bergantung padanya. NAD juga terlibat dalam berbagai fungsi seluler tertentu, termasuk perbaikan DNA dan komunikasi seluler lainnya.

4. Hati sapi

ilustrasi hati sapi (pixabay.com/FaceGuard)

Dirangkum dari WebMD, hati sapi adalah sumber niasin alami terbaik, menyediakan 14,9 mg per porsi 3 ons.

Ada dua bentuk kimia niasin, yaitu asam nikotinat dan niacinamide (nicotinamide). Keduanya ada dalam makanan serta suplemen vitamin B3. Sama seperti vitamin B lainnya, niasin membantu mengubah makanan yang dimakan menjadi energi. Ini juga membantu perbaikan DNA dan berfungsi sebagai antioksidan.

Tubuh juga dapat mengubahnya menjadi beberapa triptofan, salah satu asam amino tubuh, menjadi nutrisi. Karena niasin larut dalam air, tubuh tidak menyimpan niasin, melainkan mengeluarkannya melalui urine. Jadi, penting untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari.

Baca Juga: Bisa Menyehatkan Jantung, Ini 5 Fakta seputar Vitamin B3

Verified Writer

Tiya Ananta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya