TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vitamin B12: Fungsi, Sumber Makanan, dan Risiko Defisiensinya

Penting untuk sintesis DNA dan sel darah merah

ilustrasi penyajian makanan yang kaya akan nutrisi (unsplash.com/Monstruo Estudio)

Vitamin sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia. Diperkirakan ada 30 jenis vitamin dan kekurangan satu atau lebih dari zat tersebut dapat mengakibatkan tubuh mudah lelah dan rentan untuk terkena penyakit.

A, C, hingga D adalah beberapa vitamin yang paling sering kita dengar. Namun, tahukah kamu bahwa ada jenis vitamin lain yang perlu untuk diperhatikan? Ia adalah vitamin B12 atau kobalamin.

Nah, apa sih vitamin B12 itu? Apa yang terjadi pada tubuh bila kita kekurangan zat tersebut? Simak penjabarannya hingga akhir, ya!

1. Fungsi vitamin B12

ilustrasi genetik (freepik.com/kjpargeter)

Vitamin B12 disimpan di dalam hati dalam jumlah yang banyak. Laman MSD Manuals mengatakan apabila tubuh tidak mengonsumsi sumber makanan yang kaya akan zat tersebut, maka kadar vitamin di dalam tubuh akan habis dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun. 

Dilansir Mayo Clinic, vitamin B12 mempunyai fungsi bagi tubuh, yaitu untuk:

  • Pembentukan sel darah merah
  • Metabolisme sel
  • Kesehatan saraf seperti membantu proses kesembuhan untuk pasien cedera otak
  • Sintesis DNA dan menjaga agar struktur kromosom tetap stabil

Vitamin B12 juga berperan penting di dalam menguraikan protein homocysteine. Protein ini adalah asam amino di dalam darah yang mana bila kadarnya terlalu tinggi akan menyebabkan penyakit jantung, penggumpalan darah, dan gangguan pada fungsi pembuluh darah.

Baca Juga: Vitamin D3, K2, dan Magnesium Tingkatkan Penyerapan Kalsium

2. Cara mengetahui kadar vitamin B12 di dalam tubuh

ilustrasi tes darah (pixabay.com/kropekk_pl)

Tes darah lengkap (complete blood count) dan tes vitamin B12 dapat dilakukan untuk mengetahui apakah jumlahnya di dalam tubuh normal atau tidak. Kadar vitamin B12 yang terlalu rendah menyebabkan gangguan neurologis, sedangkan jika terlalu tinggi, kita berpotensi terkena leukemia, diabetes, dan gangguan hati.

Mengutip Medical News Today, seseorang disebut mempunyai kadar vitamin B12 yang rendah bila hasil tes menunjukkan nilai kurang dari 200 pg/ml. Sementara bila hasil tes menunjukkan nilai lebih dari 900 pg/ml maka orang tersebut mempunyai kadar vitamin B12 yang tinggi.

3. Sumber makanan yang kaya akan vitamin B12

ilustrasi makanan laut yang kaya akan vitamin B12 (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Laman NHS.UK menyebutkan setiap orang dewasa yang berusia 19 hingga 64 tahun membutuhkan 1,5 mikrogram vitamin B12 per hari. Sumber vitamin B12 dapat diperoleh melalui asupan gizi dan konsumsi suplemen. Berikut adalah daftar makanan yang kaya akan vitamin B12:

  • Daging
  • Ikan
  • Telur, susu, dan keju
  • Susu kedelai atau susu dari bahan beras yang sudah diberi tambahan nutrisi
  • Produk sereal yang sudah difortifikasi
  • Ragi yang sudah difortifikasi

Ada beberapa kelompok yang berpotensi untuk mempunyai kadar vitamin B12 yang rendah. Mereka umumnya mempunyai kondisi seperti:

  • Vegan dan vegetarian
  • Orang lanjut usia
  • Anak-anak
  • Penyakit diabetes
  • Penyakit Celiac dan Crohn
  • Ibu yang sedang menyusui
  • Baru saja mendapatkan operasi bypass surgery
  • Mengonsumsi obat-obatan seperti chloramphenicol

Bagi mereka yang mempunyai kondisi seperti di atas dapat mengonsumsi suplemen vitamin B12. Dikutip dari Healthline, dosis vitamin B12 untuk orang usia 14 tahun ke atas adalah 2,4 mikrogram.

4. Tanda-tanda tubuh kekurangan vitamin B12

ilustrasi mual (unsplash.com/Kyle Glenn)

Merujuk dari Cleveland Clinic, tanda-tanda tubuh seseorang kekurangan vitamin B12 antara lain seperti:

  • Merasa cepat lelah
  • Mengalami mual, muntah, atau diare
  • Tidak merasa lapar
  • Kulit berwarna kuning
  • Berat badan berkurang
  • Sariawan pada mulut atau lidah
  • Gangguan mental seperti mudah murung dan cepat marah

Perlu diketahui gejala-gejala tersebut muncul secara bertahap dan dapat memburuk bila tidak segera diobati. Kemudian, ada pula yang tidak merasakan atau menunjukkan gejala apa pun sehingga kita dianjurkan untuk melakukan tes darah rutin setiap tahunnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kalsium, Perlu Vitamin D agar Fungsi Lebih Optimal

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya