TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan dan Minuman Pemicu Asma, Ada Susu dan Produk Olahannya

Banyak dijumpai sehari-hari

ilustrasi orang mengalami asma (freepik.com/freepik)

Sekitar 3 dari 100 penduduk di Indonesia mengalami asma. Ini disebutkan melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2018. Peradangan dan penyempitan saluran napas diketahui sebagai penyebab utama gangguan ini. Sayangnya, belum ada obat dan makanan yang terbukti dapat menyembuhkan asma.

Asma dapat dipicu oleh berbagai hal, salah satunya makanan. Beberapa makanan mengandung senyawa tertentu yang diduga dapat memicu peradangan sehingga membuat kondisi ini kembali kambuh. Selain susu, telur, ikan dan seafood, serta kacang-kacangan, daftar makanan dan minuman berikut ini yang sebaiknya dihindari penderita asma.

1. Pemanis buatan

ilustrasi gula (freepik.com/jcomp)

Menurut keterangan Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), alergi makanan bisa memicu gejala asma. Pemanis buatan bebas kalori seperti aspartam yang banyak digunakan dalam soda diet merupakan salah satu zat aditif makanan yang memicu alergi.

Di dalam tubuh, alergi memberikan reaksi yang mirip dengan gejala asma. Bahkan alergi makanan berisiko memperparah gejala asma yang sudah ada. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah mencermati komposisi pada kemasan makanan untuk menghindari pemanis buatan seperti aspartam.

Baca Juga: 16 Makanan dan Minuman yang Meredakan Asma, Melegakan Pernapasan!

2. Makanan olahan

ilustrasi makanan cepat saji (freepik.com/freepik)

Kebanyakan makanan olahan menggunakan bahan pengawet dan pewarna yang dapat memperparah peradangan di saluran pernapasan, khususnya paru-paru. Walau bahan tambah pangan ini aman digunakan dalam batas tertentu, konsumsi keduanya secara berlebihan sangat tidak disarankan.

Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Pediatric Allergy and Immunology tahun 2014 menyebutkan bahwa pola makan ala barat yang tinggi lemak dan makanan olahan meningkatkan risiko kejadian asma pada individu.

Dijelaskan oleh AAFA, berikut ini daftar bahan tambah pangan yang sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah kecil oleh penderita asma.

  • Paraben, bahan pengawet yang digunakan dalam industri makanan dan obat-obatan
  • Tartrazine, pewarna makanan yang biasa digunakan pada es krim dan minuman kemasan
  • Nitrat dan nitrit, bahan pengawet yang umum ditemukan pada daging olahan seperti hotdog 

3. Makanan tinggi lemak

ilustrasi makanan tinggi lemak trans (pexels.com/Engel Akyurt)

Makanan tinggi lemak tak hanya menyumbang kalori yang besar untuk tubuh, namun juga dapat memicu peradangan paru-paru sehingga mengganggu fungsinya. Bahkan dilansir WebMD, makanan jenis ini dapat menurunkan efektivitas obat-obatan asma, seperti albuterol.

Akan tetapi, tak semua makanan tinggi lemak menjadi pantangan bagi para penderita asma. Lemak tak jenuh yang biasa terdapat pada minyak ikan, minyak kelapa, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat dianjurkan. Beberapa jenis lemak tak jenuh seperti omega-3 bahkan memiliki efek antiinflamasi yang bisa meredakan peradangan.

4. Wine dan bir

ilustrasi wine (pexels.com/Valeria Boltneva)

Sulfit, bahan pengawet yang biasa digunakan wine dan beberapa jenis bir diketahui dapat memperparah asma terutama pada mereka yang memiliki gejala sedang hingga berat. Ini dijelaskan oleh American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI). Bahkan 1 dari 40 penderita asma sensitif terhadap sulfit.

Selain wine dan bir, sulfit juga umum dijumpai pada buah-buahan kering atau dried fruits, acar, dan kondimen lainnya. Bahan ini sebaiknya dihindari sama sekali, atau setidaknya dikurangi konsumsinya terutama oleh mereka yang memiliki masalah pernapasan secara umum.

Baca Juga: 6 Teh Herbal yang Membantu Mengurangi Gejala Asma, Hangat dan Sehat! 

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya