TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Faktor Risiko yang Mendorong Bunuh Diri, Cobalah Pahami dan Kenali

Kenali faktor ini sebelum terlambat!

laoistoday.ie

Tanggal 10 September lalu diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), ada 800 ribu orang yang bunuh diri setiap tahun. Lebih lanjut, WHO menyebut bahwa bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor dua pada orang-orang berusia 15-29 tahun.

Ada banyak faktor yang bisa memicu bunuh diri. Beberapa faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko dan mendorong orang untuk bunuh diri. Kenali lebih lanjut di sini!

1. Merasa putus asa dan tidak berharga

overcomedepressionandthrive.com

Salah satu faktor pendorong orang untuk bunuh diri adalah mengalami perasaan putus asa, merasa tidak berharga, gelisah, kesepian dan terisolasi secara sosial. Medical News Today menyebut bahwa pikiran bunuh diri cenderung muncul ketika seseorang berpikir kalau ia tidak mampu lagi mengatasi masalah di hidupnya.

Perasaan tak berdaya ini merupakan pengalaman emosional yang universal bagi orang-orang yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Oleh karena itu, jika kita mengalami hal seperti ini, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang yang kamu percaya. Jangan ragu juga untuk memberikan pertolongan pada teman yang memiliki perasaan seperti ini.

2. Mengalami hal yang berat dan penuh tekanan

health.harvard.edu

Faktor lain yang bisa mendorong seseorang untuk bunuh diri adalah mengalami peristiwa yang berat, tragis dan penuh tekanan. Misalnya, kematian seseorang yang sangat dicintai, putus cinta, terbelit masalah keuangan atau terjerat masalah hukum hingga kehilangan sesuatu yang dianggap berharga, ungkap laman Mayo Clinic.

Setiap orang memiliki ketahanan mental yang berbeda-beda ketika menghadapi masalah. Ada yang bisa melaluinya dengan mudah, ada pula yang harus terseok-seok. Ada orang yang merasa bahwa masalah ini terlalu berat untuk mereka lalui sehingga memunculkan pikiran untuk bunuh diri. Don't be afraid to ask for help!

3. Anggota keluarga ada yang memiliki masalah mental

infectiousdiseaseadvisor.com

National Institute of Mental Health menyebut bahwa risiko bunuh diri meningkat ketika ada riwayat keluarga yang mengalami masalah mental dan pernah melakukan bunuh diri. Kasus yang paling terkenal adalah novelis Ernest Hemingway yang meninggal akibat bunuh diri pada 2 Juli 1961.

Setelah diselidiki, ternyata ada lima anggota keluarga Hemingway yang meninggal akibat bunuh diri. Riwayat keluarga yang memiliki masalah kejiwaan cenderung diturunkan dan memperbesar risiko bunuh diri, terang laman Psychiatric Times. Risiko bunuh diri 2,5 kali lebih besar pada orang dengan anggota keluarga yang meninggal akibat bunuh diri.

Baca Juga: Awas, 7 Gejala Depresi yang Berujung Bunuh Diri Ini Wajib Diwaspadai

4. Mengalami penyakit kronis atau penyakit yang sulit disembuhkan

salon.com

Akademisi dari University of Waterloo, Kanada mengungkapkan hasil penelitiannya. Disebutkan bahwa orang-orang berusia 15-30 tahun yang memiliki penyakit kronis memiliki kecenderungan 3 kali lebih besar untuk bunuh diri. Penyakit kronis yang dimaksud adalah asma, diabetes, penyakit Crohn sampai kanker.

Penyakit tersebut meningkatkan risiko 28 persen untuk bunuh diri. Upaya bunuh diri itu terjadi setelah mereka didiagnosis dengan penyakit kronis tersebut. Selain itu, orang-orang yang memiliki penyakit kronis cenderung memiliki penyakit mental, ungkap Mark Ferro, profesor di Fakultas Ilmu Kesehatan Terapan University of Waterloo dalam Science Daily.

5. Memiliki masalah mental seperti depresi atau bipolar

vision.org

Memiliki masalah mental erat kaitannya dengan kecenderungan untuk bunuh diri. Masalah kejiwaan yang dimaksud adalah depresi, stres pasca trauma atau gangguan bipolar. Ada banyak faktor penyebab depresi, seperti ketidakseimbangan kimiawi di otak, riwayat genetis dari keluarga, kehidupan yang penuh tekanan hingga masalah obat-obatan.

Orang yang memiliki masalah kejiwaan terkadang melihat kematian sebagai satu-satunya jalan keluar dari rasa sakit yang mereka alami. Tanda-tanda seseorang yang hendak bunuh diri adalah cenderung menarik diri, kehilangan minat pada hal yang disenangi, perubahan mood yang drastis dan sering membicarakan kematian, ungkap laman Web MD.

6. Menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual

lawrato.com

Sebuah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara upaya bunuh diri dan riwayat pelecehan seksual. Dari 158 perempuan yang pernah melakukan percobaan bunuh diri, 50 persen di antaranya pernah mengalami kekerasan dan pelecehan seksual, ungkap jurnal yang berjudul "The Relationship Between Sexual Abuse and Female Suicidal Behavior".

Hal ini tak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh University of Manchester. Disebutkan bahwa anak-anak yang mengalami pelecehan fisik, seksual, emosional dan ditelantarkan memiliki risiko bunuh diri 2-3 kali lebih besar, terang laman Science Daily. Trauma di masa lalu itu membuat korban merasa tak berharga.

Baca Juga: 7 Hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Bunuh Diri. Ayo Lebih Peduli!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya