TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Makanan ini agar Asam Lambung Tidak Naik saat Puasa

Jangan dikonsumsi saat sahur, ya!

ilustrasi heartburn karena asam lambung naik (freepik.com/eddows-animator)

Bulan Ramadan yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Di bulan ini, umat muslim sedunia menjalankan kewajibannya untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Namun, puasa memberi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Tak sedikit yang mengeluhkan asam lambung naik atau khawatir itu akan terjadi. Pasalnya, naiknya asam lambung bisa membuat mulut terasa pahit, muncul sensasi panas atau terbakar, dan nyeri di ulu hati.

Bagaimana caranya agar puasa tetap nyaman dan bebas dari masalah asam lambung? Lewat program Health Talk yang disiarkan secara live di Instagram @idntimes pada Kamis (15/4/2021), dr. Virly Nanda Muzellina, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, memberikan tipsnya. Simak, yuk!

1. Penyebab Asam Lambung Naik

ilustrasi heartburn akibat asam labung naik (freepik.com/sri_sakorn42)

Secara normal, saat kita makan, lambung akan mengeluarkan asam untuk mencerna makanan dan zat-zat lain. Tubuh pun mempunyai mekanisme untuk menahan asam lambung agar tidak diproduksi berlebihan.

"Kondisi di dalam lambung memang asam. Mengapa? Karena keasaman ini adalah salah satu pertahanan tubuh untuk mencegah bakteri-bakteri jahat. Tapi, keasaman ini tidak boleh berlebihan," ujar dr. Virly.

Menurut dr. Virly, jika muncul masalah, berarti mekanismenya mulai terganggu dan asam lambung yang diproduksi sudah tidak seimbang lagi. Alhasil, asam lambung terus meningkat.

Apa yang menyebabkan asam lambung naik? Ternyata, tidak hanya makanan, tetapi juga obat-obatan seperti antibiotik dan obat antinyeri.

Baca Juga: 7 Gejala Refluks Asam Lambung atau GERD yang Perlu Kamu Tahu

2. Gejala Asam Lambung Naik

ilustrasi gejala asam lambung naik (freepik.com/user20061941)

Normalnya, asam berada di lambung. Tetapi, jika terjadi refluks, asam akan naik ke kerongkongan bahkan hingga ke mulut. Akibatnya, muncul keluhan seperti mulut menjadi pahit, dada terasa panas dan berdebar-debar.

Mengapa timbul gejala seperti itu? Menurut dr. Virly, ini karena asam sifatnya mengiritasi dan memunculkan sensasi tidak nyaman di dada. 

Dalam beberapa kasus, pemeriksaan lanjutan dengan teropong saluran cerna (endoskopi) perlu dilakukan jika terdapat tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Misalnya, jika ada gejala muntah darah, buang air besar kehitaman, dan berat badan yang terus-menerus berkurang.

3. Untuk Mencegah Asam Lambung Naik, Jangan Langsung Tidur Setelah Makan

ilustrasi langsung tidur setelah sahur (unsplash.com/Shane)

Siapa yang punya kebiasaan langsung tidur setelah makan? Ternyata, kebiasaan ini bisa membuat asam lambung naik! Mengapa demikian?

Saat tidur, badan dalam keadaan relaksasi. Di waktu yang bersamaan, makanan masih dicerna tubuh dan produksi asam lambung sedang tinggi-tingginya. Kondisi ini membuat asam lambung mudah naik.

"Setidaknya, beri jeda waktu 3 jam setelah makan jika ingin tidur. Jadi, kalau kita sahur dan sudah ngantuk banget, baru boleh tidur 3 jam setelahnya," saran dr. Virly.

Selain itu, berat badan berlebih juga bisa menyebabkan asam lambung gampang naik. Apalagi, bagi pengidap obesitas sentral. Orang dengan obesitas sentral memiliki banyak lemak di bagian tengah yang bisa menekan lambung.

Baca Juga: 7 Gejala Refluks Asam Lambung atau GERD yang Perlu Kamu Tahu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya