TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pregnancy Nose, Benarkah Kehamilan Ubah Bentuk Hidung?

Beberapa bumil melaporkan hidungnya lebih besar dan lebar

ilustrasi hamil (pixabay.com/fezailc)

Belakangan ini, TikTokers mancanegara ramai membahas tentang pregnancy nose, yaitu kondisi terjadinya perubahan bentuk hidung selama kehamilan. Banyak perempuan mengeluhkannya karena hidung mereka menjadi lebih besar, lebar, dan membengkak.

Sebenarnya apa itu pregnancy nose? Apakah fenomena ini dialami oleh semua perempuan saat hamil dan bersifat permanen? Cari tahu bersama, yuk!

1. Penyebab

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Perlu diketahui bahwa pregnancy nose bukanlah diagnosis medis. Namun, ada beberapa alasan kenapa beberapa perempuan mengalami perubahan ini saat hamil.

Dilansir Allure, selama kehamilan, kadar hormon, estrogen, dan progesteron meningkat, menyebabkan pembuluh darah membesar dan jaringan menahan cairan. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai "rinitis kehamilan" atau radang rongga hidung.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Advances in Experimental Medicine and Biology tahun 2013, rinitis kehamilan adalah kondisi yang cukup umum. Kondisi Ini bisa dimulai pada hampir setiap minggu kehamilan dan menghilang setelah melahirkan. Gejala utamanya adalah bersin, hidung tersumbat atau hidung meler. Penelitian tersebut juga mencatat bahwa di antara 117 partisipan hamil, sebanyak 39 persen mengalami rinitis kehamilan.

Hormon-hormon yang disebutkan di atas juga menyebabkan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh, yang penting untuk mendukung bayi. Aliran darah itu juga bisa menyebabkan pembengkakan, paling sering di tangan dan kaki, tetapi juga bisa terjadi di wajah dan hidung.

Nah, inilah kenapa pregnancy nose dapat bermanifestasi, yang mengacu pada penyebaran atau pembesaran hidung selama kehamilan.

Juga, perlu dicatat bahwa kenaikan berat badan secara umum hampir selalu terjadi selama kehamilan, yang mana ini bisa membuat wajah menjadi lebih lebar dan berpotensi mengubah proporsi hidung.

Biasanya pregnancy nose membuat hidung tampak lebih besar pada akhir masa kehamilan atau di trimester ketiga. Untungnya, kondisi ini bersifat sementara dan hidung akan kembali ke ukuran semula sekitar enam minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa ini bukan angka pasti dan waktunya bisa bervariasi pada setiap individu.

Baca Juga: 14 Penyebab Kaki Bengkak, dari Hamil hingga Gagal Jantung

2. Kapan pregnancy nose akan hilang?

ilustrasi mimisan (wikimedia.org/NIAID)

Pregnancy nose seharusnya bersifat sementara. Dalam kebanyakan kasus, pregnancy nose akan hilang sekitar enam minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, ini bisa bervariasi dari orang ke orang, mengutip Parents.

Lantas, adakah yang bisa dilakukan untuk meredakan fenomena pregnancy nose ini? Perlu kita ingat bahwa ukuran dan bentuk hidung bukanlah indikasi kecantikan atau nilai seseorang. Jadi, apa pun tips untuk meredakan fenomena ini yang beredar di internet, yang terbaik adalah praktik gaya hidup sehat secara umum untuk mendukung tubuh ibu hamil dan bayinya.

Perhatikan tubuh dan jaga kesehatan diri. Ini termasuk makan makanan bergizi, mempraktikkan gaya hidup aktif, tetap terhidrasi, dan mendapatkan tidur yang berkualitas.

Kalau mengalami penyumbatan atau ketidaknyamanan di saluran hidung, kamu bisa menjaga kelembapan untuk menciptakan penghalang terhadap potensi infeksi, misalnya dengan penggunaan humidifier.

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh perempuan. Hindari bereksperimen dengan perawatan baru. Pada akhirnya, setiap perempuan memiliki perjalanan kehamilan yang unik dan ketahuilah bahwa tidak ada yang salah pada tubuhmu. Kuncinya adalah memantau setiap perubahan besar pada tubuh dan hubungi dokter jika kamu merasa ada yang tidak beres.

Baca Juga: 7 Komplikasi Darah Tinggi selama Kehamilan, Bumil Waspada!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya