TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Seputar Keloid, Bekas Luka yang Bikin Gak Percaya Diri

Sudah tahu?

verywellhealth.com

Bekas luka ringan biasanya bakal memudar seiring waktu. Tapi berbeda dengan keloid yang berbentuk tebal dengan warna kontras di kulit, tentu keberadaannya sebagai bekas luka bikin kamu gak pede.

Keloid bisa berasal dari luka bekas operasi, luka bekas tindik, luka cakar bahkan luka tergores. Saat luka menggores kulit, terbentuklah fibrosa di atas kulit yang terluka untuk memperbaiki jaringannya. Tapi pada kasus keloid, jaringannya malah tumbuh terus sampai lebih tebal dan besar dari luka itu sendiri.

Dilansir dari berbagai sumber, artikel kali ini bakal mengulas beberapa detail penting yang perlu kamu ketahui tentang bekas luka keloid.

1. Keloid bisa diturunkan secara genetik

healthline.com

Artinya kamu punya potensi lebih besar memiliki keloid saat terluka, kalau orangtuamu juga mempunyai keloid. Akibat faktor genetik ini, keloid bisa muncul pada luka kecil seperti parut bekas suntikan vaksin, jerawat yang pecah, bahkan gigitan serangga. Untuk itu, kalau kamu punya faktor keturunan, lebih baik hindari melakukan tindik dan prosedur operasi kalau gak benar-benar mendesak.

2. Ukuran keloid bisa lebih besar dari luka asli

verywellhealth.com

Ketika jaringan parut mulai terbentuk di area luka, tubuh menciptakan kolagen yang merupakan protein berserat penting untuk tubuh. Komponen kolagen akan mengisi celah yang dibuat oleh luka dan memperbaiki jaringan kulit. Tapi dalam beberapa kasus, kolagen tumbuh secara agresif dan bekas luka yang dihasilkan malah menjadi besar dan naik di atas permukaan kulit seputar batas luka asli, maka terbentuklah keloid.

Kebanyakan orang mendapati keloid yang berkembang melampaui ukuran luka asli. Bentuknya yang tebal, menonjol dan punya warna lebih gelap dari kulit seringkali membuat orang tidak percaya diri dengan penampilannya.

Baca Juga: 6 Masalah Kulit Ini Bisa Muncul Akibat Stres, Hati-hati

3. Orang berkulit gelap lebih rentan memiliki keloid

face2faceafrica.com

Keloid lebih sering terjadi pada orang berkulit gelap atau cokelat seperti pada kulit orang Afrika, Asia dan hispanik. Seseorang dengan pigmentasi kulit tinggi lebih cenderung memiliki bekas luka keloid di beberapa titik pada tubuh. Sebuah studi dalam "Archives of Dermatological Research" pada tahun 2010 melaporkan bahwa bekas luka keloid mungkin terhubung dengan antigen leukosit manusia, yakni protein yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh seseorang.

4. Warna keloid bisa lebih menggelap saat terpapar matahari

familydoctor.org

Keloid seringkali berwarna lebih gelap daripada kulit di sekitarnya. Karena itu sebaiknya hindari memaparkan bekas luka keloid di bawah sinar matahari karena warna keloid bisa menggelap dan sifatnya permanen.

Paparan sinar matahari menyebabkan kelebihan produksi melanin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi yang mungkin permanen. Kalau kamu tidak mengenakan pakaian yang menutup bekas luka, kamu harus menutupi keloid dengan tabir surya yang mengandung SPF saat ingin keluar rumah di hari cerah.

Baca Juga: 7 Bahan Alami Terbaik untuk Atasi Kemerahan pada Kulit

Verified Writer

Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya