Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kalau ditanya apa itu osteoporosis, ingatanmu pasti bakal tertuju pada masalah tulang yakni pengeroposan dan kepadatan massa tulang yang menurun. Kondisi ini jelas berbahaya sebab tulang yang rapuh rentan mengalami keretakkan atau patah saat mengalami trauma kecil.
Ternyata pemahaman orang terkait penyakit tulang satu ini masih cukup terbatas. Berikut beberapa mitos yang sering dianggap benar tentang osteopororsis padahal salah kaprah. Mau tahu apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
1. Osteoporosis hanya dialami oleh kaum wanita
unsplash.com/Clément Falize Memang benar kalau osteoporosis dialami wanita empat kali lebih sering daripada pria. Tapi, meskipun wanita beresiko lebih besar, pria juga bisa terkena osteoporosis. Kerapuhan tulang yang lebih sering dialami wanita diakibatkan karena kurangnya estrogen ketika menopause dimulai.
Tapi menurut National Osteoporosis Foundation, sekitar 2 juta pria di Amerika Serikat menderita osteoporosis dan sekitar 12 juta lebih beresiko mengalami kondisi tersebut. Satu dari empat pria akan mengalami patah tulang akibat osteoporosis, terutama dalam usia di atas 50 tahun.
Baca Juga: 5 Manfaat Susu Beras, dari Kekebalan Tubuh hingga Kesehatan Tulang
2. Osteoporosis hanya menimpa orang-orang yang telah lanjut usia
unsplash.com/Caroline Hernandez Kalau selama ini kamu menganggapnya begitu, ternyata teori ini gak sepenuhnya benar. Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, massa tulang memang memuncak pada usia 25 atau 30 tahun dan mulai turun pada usia sekitar 40 tahun. Seiring bertambahnya usia, kalsium tulang dan mineral lainnya jadi berkurang.
Kerapuhan tulang bisa terjadi lebih awal kalau kamu gak menjaga gaya hidup dan pola makan yang mendukung kepadatan tulang. Membangun tulang yang kuat sejak dini dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis. Untuk itu kamu harus perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, melakukan latihan menahan beban, dan hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol.
3. Penyakit osteoporosis bisa dirasakan penderitanya sejak awal
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kalau teori ini benar, risiko patah tulang di usia lanjut pasti bisa diminimalisir. Sayangnya, osteoporosis dikenal sebagai kondisi "diam" yang gak disadari oleh penderitanya sebab penipisan tulang tidak menyakitkan. Kebanyakan baru mengetahui dirinya osteoporosis setelah mengalami keretakan atau patah tulang akibat trauma kecil atau cedera.
Selain patah tulang, gejala lain dari dampak osteoporosis bisa terjadi sangat halus dan gak disadari, seperti menurunnya ketinggian atau mengembangnya sedikit kurva ke tulang belakang.
4. Osteoporosis bukan penyakit serius yang mematikan
unsplash.com/Mathew Schwartz Tulang patah memang bisa sembuh lewat perawatan yang benar, tapi kalau kondisi ini membuatmu menganggap masalah tulang itu sepela, kamu salah. Osteoporosis adalah kondisi serius dimana penderitanya bisa menghabiskan waktu dalam gips. Ratusan ribu manula dirawat di rumah sakit setiap tahunnya akibat patah tulang pinggul.
Lebih parah lagi, patah tulang pinggul di kalangan orang tua memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi. Menurut jurnal BMJ Quality Improvement Reports yang terbit pada September 2014, kasus kematian berkisar 10 persen dalam satu bulan dan 30 persen dalam satu tahun.
Baca Juga: 5 Manfaat Kalsium Bagi Tubuh Selain untuk Kepadatan Tulang