TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Kenali 5 Bahaya Tersembunyi dari Penggunaan Lilin Aromaterapi

Seperti apa produk yang aman? Simak selengkapnya!

unsplash.com/Soroush Zargar

Lilin aromaterapi banyak dipilih untuk menciptakan suasana yang relaks, menenangkan, sekaligus menambah estetika ruangan. Pilihannya banyak, harganya pun relatif terjangkau.

Meski begitu, kamu harus tahu bahwa ada beberapa potensi bahaya dari lilin aromaterapi. Apa saja yang mesti diwaspadai? Berikut ini ulasannya.

1. Sebagian besar produsen membuat lilin dari parafin yang punya potensi bahaya

unsplash.com/Rebecca P

Dilansir dari laman IQAir, parafin adalah limbah minyak bumi yang secara kimiawi diputihkan dan dihilangkan baunya, kemudian dibuat menjadi lilin. Banyak produsen menggunakan bahan ini karena biaya produksinya yang murah.

Ketika dibakar, lilin tersebut akan melepaskan senyawa organik volatil (volatile organic compounds atau VOCs) beracun ke udara. Beberapa di antaranya adalah aseton, benzena, dan toluena yang bisa menjadi senyawa karsinogenik (menyebabkan kanker). Duh!

Penelitian dari Universitas South Florida, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa lilin yang terbuat dari parafin akan memancarkan kadar benzena yang rendah ketika tidak menyala.

Selain itu, ada pula bukti efek berbahaya pada penderita asma dan orang-orang dengan gangguan pernapasan lainnya.

Baca Juga: 7 Perpaduan Aromaterapi untuk Tingkatkan Konsentrasi hingga Keintiman

2. Hasil bakaran dari parafin bisa terhirup dan masuk ke paru-paru

pexels.com/Dhivakaran S

Dilansir dari laman The Independent, beberapa produk lilin aromaterapi menggunakan sumbu yang terbuat dari bahan logam yang dibalut atau dililit dengan kapas. Hal ini menjadikan hasil bakaran api atau jelaga (butiran arang yang halus dan lunak) memicu masalah paru-paru karena mengandung racun.

Memang tidak secara singkat penggunaan lilin aromaterapi dapat menyebabkan kanker. Dibutuhkan waktu tertentu dan frekuensi penggunaan rutin untuk dapat menyebabkan risiko kesehatan yang signifikan.

Studi dalam jurnal "Open Access" tahun 2013 menyebut, lilin parafin yang dibakar dapat mengeluarkan kandungan benzena yang dapat terhirup, masuk ke bagian paru-paru terdalam, serta saluran pernapasan bagian bawah dan alveoli (kantong udara kecil di dalam paru-paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida).

3. Menggunakan pewangi kimia dan pewarna sintetis

pixabay.com/Lotsoflocks

Hal yang paling disukai dari lilin aromaterapi tentunya adalah wanginya. Namun, ternyata sebagian besar lilin menggunakan pewangi dan pewarna sintetis. Pembakaran lilin tersebut mengeluarkan VOCs yang mudah menguap pada suhu ruangan.

Dilansir dari Metro, formaldehida, limonene, benzena, toluena, dan ester adalah serentetan senyawa kimia yang bisa menyebabkan masalah kesehatan. Mulai dari pusing, sakit kepala, alergi pernapasan, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hingga kanker.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (USEPA) menyatakan, emisi jelaga dari lilin yang mengandung wewangian secara signifikan lebih tinggi daripada emisi dari lilin tanpa aroma.

4. Partikel kecil dari lilin yang dibakar dapat menyebabkan masalah kesehatan lain  

pixabay.com/_alicja_

Dilansir dari Metro, Douglas Booker dari Layanan Pengujian Kualitas Udara Nasional Inggris (NAQTS) menyebutkan bahwa ketika lilin aromaterapi dibakar, maka akan mengeluarkan partikel-partikel kecil. Ribuan partikel kecil ini bahkan bisa menumpuk di satu helai rambut manusia.

Dampak selanjutnya adalah, partikel ini bisa masuk ke aliran darah dan mampu menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya adalah penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: 7 Aromaterapi yang Akan Mengobati Stres Kamu Hari Ini

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya