TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaginal Prolapse, Kelainan Organ Panggul yang Turun ke Vagina

Segera kenali gejala dan penyebabnya!

Ilustrasi vaginal prolapse. pexels.com/@olly

Vaginal prolapse atau biasa juga diketahui dengan nama pelvic organ prolapse merupakan suatu kondisi kelainan yang terjadi ketika otot-otot yang menopang organ di panggul wanita melemah. Hal ini menyebabkan posisi uterus (rahim), kandung kemih, dan usus turun ke dalam vagina. Bahkan dalam kondisi vaginal prolapse yang parah, organ-organ dalam panggul bisa menonjol atau keluar dari vagina.

Menurut Columbia Unversity Department of Urology, studi menunjukkan bahwa 40 persen wanita mengalami beberapa bentuk prolapse, dan 11 persen menjalani operasi untuk penyakit ini.

1. Jenis-jenis vaginal prolapse

Ilustrasi vaginal prolapse. augm.org

Tergantung dari setiap posisi organnya, vaginal prolapse terbagi menjadi lima jenis, di antaranya:

  • Cystocele: atau biasa disebut juga anterior prolapse merupakan kondisi ketika kandung kemih melorot atau turun ke dalam vagina.
  • Rectocele: atau biasa disebut posterior prolapse yaitu kondisi ketika rektum (bagian bawah usus besar) turun ke dalam vagina.
  • Enterocele: merupakan kondisi ketika usus kecil menonjol ke dinding belakang vagina.
  • Uterine prolapse: yaitu terjadi ketika uterus (rahim) membengkak atau turun ke dalam vagina.
  • Apical prolapse: atau biasa disebut juga vaginal vault yaitu terjadi ketika leher rahim atau bagian atas vagina turun ke dalam vagina.

Baca Juga: 6 Fakta Vaginitis, Kondisi saat Vagina Mengalami Peradangan

2. Gejala- gejala vaginal prolapse

Ilustrasi gejala vaginal prolapse. freepik.com/jcomp

Tidak semua wanita yang mengalami vaginal prolapse memiliki gejala. Namun tak sedikit juga penderita mengalami beberapa gejala, tergantung dari setiap organ yang mengalami prolapse. Berikut gejala-gejala dari vaginal prolapse:

  • Perasaan penuh, mengganjal, atau nyeri di bagian vagina, terutama saat berdiri, mengangkat atau batuk;
  • Benjolan pada vagina;
  • Sensasi berat atau tekanan di area panggul;
  • Kebocoran urine;
  • Kesulitan buang air besar;
  • Infeksi kandung kemih;
  • Pendarahan abnormal dari vagina;
  • Kesulitan atau nyeri saat berhubungan seksual.

3. Faktor dan penyebab vaginal prolapse

Ilustrasi penyebab vaginal prolapse. pexels.com/@ketut-subiyanto

Vagina dan organ panggul lainnya ditahan oleh sekelompok otot dan jaringan lainnya. Namun otot dan jaringan di area ini dapat robek, meregang, atau melemah. Vaginal prolapse terjadi ketika otot dan jaringan di area panggul tidak dapat lagi mendukung atau menopang posisi organ pada tempatnya.

Beberapa faktor dan penyebab utama vaginal prolapse, yaitu:

  • Persalinan normal;
  • Menopause, ketika menopause, ovarium akan berhenti memproduksi hormon; estrogen. Hormon ini lah yang membantu untuk memperkuat otot panggul;
  • Obesitas;
  • Beraktivitas atau mengangkat benda berat;
  • Memiliki batuk kronis;
  • Mengejan terlalu keras saat buang air besar;
  • Histerektomi (operasi pengangkatan rahim).

4. Diagnosis vaginal prolapse

Ilustrasi konsultasi dengan dokter. freepik.com/jcomp

Vaginal prolapse dapat didiagnosis melalui pemeriksaan panggul. Biasanya, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan beberapa tes sebagai berikut:

  • USG panggul: tes ini menggunakan gelombang suara untuk memeriksa kandung kemih dan organ lainnya.
  • MRI dasar panggul: tes ini menggunakan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk membuat gambar organ panggul.
  • CT scan perut dan panggul: tes ini menggunakan sinar-X untuk membuat gambar detail organ panggul.

Baca Juga: 6 Cara Alami Menjaga Kesehatan Vagina, Cegah Keputihan Lho

Verified Writer

Nursyamsi Kusuma Dewi

The girl who has millions of dreams | Find me on Instagram : Nursyamsidewi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya