Apakah Berat Badan Turun saat Kita Buang Air Besar?
Secara teknis, kita membakar kalori saat buang air besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tinja atau feses adalah sisa makanan dan minuman setelah tubuh menyerap nutrisi. Biasanya kalau kamu menimbang berat badan setelah buang air besar, umumnya kamu akan melihat angka timbangan berkurang.
Kamu mungkin bertanya-tanya apakah buang air besar setelah makan akan menyebabkan penurunan berat badan jangka panjang. Sayangnya, tubuh kita tidak bekerja seperti itu. Kalau ingin menurunkan berat badan, kita harus membakar lebih banyak kalori daripada yang kamu konsumsi.
Berapa banyak berat badan yang bisa diturunkan dari buang air besar dan berapa banyak kalori yang bisa dibakar dengan buang air besar? Temukan jawabannya di sini.
1. Berapa sih berat tinja?
Berat tinja dan berapa banyak berat yang bisa diturunkan tergantung pada frekuensi buang air besar (BAB).
Studi dalam jurnal Critical Reviews in Environmental Science and Technology tahun 2015 menunjukkan bahwa rata-rata orang sehat BAB 1,2 kali dalam 24 jam.
Namun, tidak ada definisi jumlah BAB yang "normal". Beberapa ahli menyebut bahwa frekuensi BAB yang sehat adalah antara tiga kali per hari dan tiga kali per minggu, menurut laporan dalam Scandinavian Journal of Gastroenterology tahun 2010.
Faktor lain yang berperan dalam frekuensi dan berat tinja meliputi:
- Pola makan.
- Asupan serat.
- Ukuran tubuh.
- Asupan air.
Jenis makanan dan frekuensi makan juga dapat memengaruhi berat tinja. Sebagai contoh, dilansir Rush University Medical Center, pola makan tinggi serat dapat memberikan lebih banyak massa pada tinja, yang menyebabkan BAB lebih berat.
Menurut laporan dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics tahun 2019, orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan juga lebih berisiko mengalami pola BAB yang tidak normal dan diare, yang dapat memengaruhi berat tinja.
Kebanyakan orang dewasa menghasilkan rata-rata 128 gram tinja setiap hari. Namun, kotoran bisa berkisar antara 15 gram hingga 1.505 gram per hari, menurut laporan dalam jurnal Critical Reviews in Environmental Science and Technology tahun 2015.