TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Menangani Payudara Bengkak saat Masa Menyusui

Bisa diatasi di rumah dengan beberapa cara

ilustrasi payudara bengkak (freepik.com/stefamerpik)

Pembengkakan payudara adalah masalah umum bagi ibu menyusui. Ketika ASI tidak sepenuhnya dikosongkan selama sesi menyusui atau memompa, pembengkakan payudara bisa terjadi.

Baik menyusui langsung atau memberi susu botol, setelah melahirkan tubuh secara alami menghasilkan susu. Pembengkakan payudara bisa disebabkan oleh penumpukan ASI dan tekanan pada kelenjar payudara. Pembengkakan payudara biasanya terjadi dua hingga empat hari setelah kelahiran bayi.

Baca Juga: Infeksi Payudara (Mastitis): Penyebab, Gejala, Pengobatan

Penanganan payudara bengkak saat menyusui

ilustrasi ibu menyusui (unsplash.com/kevin liang)

Pembengkakan pada payudara saat menyusui disebabkan karena pembuluh darah dan limfe produksi ASI yang mulai banyak namun tidak segera dikeluarkan. Ketika payudara bengkak, cara yang paling efektif adalah dengan meneruskan pemberian ASI.

Disarankan oleh dr. Vanny Bernadus Boen, CIMI, dokter lantasi dari RSIA Family, hal lain yang dapat dilakukan agar ibu tetap merasa nyaman adalah:

  • Kompres payudara dengan kain yang dibasahi air hangat sebelum mulai menyusui, lanjutkan kompres dengan air dingin setelah menyusui.
  • Kenakan mengenakan bra yang tidak berkawat, tidak ketat, atau pakai bra khusus menyusui.
  • Usahakan posisi nyaman saat menyusui, terutama pada posisi kaki, punggung, lengan, bahu, dan leher.
  • Pijat payudara secara perlahan dan arahkan pijatan payudara menuju atas dan ketiak.
  • Kunjungi dokter laktasi untuk membantu cara memosisikan bayi dan perlekatan mulut bayi saat menyusu.
  • Kunjungi dokter laktasi jika timbul gejala yang makin serius atau jika gejala tidak membaik dalam waktu 24 jam.

Bagaimana jika payudara bengkak tak kunjung membaik?

ilustrasi nyeri payudara (freepik.com/cookie_studio)

Sebagian besar ibu mungkin akan menghadi beberapa masalah, seperti payudara bengkak, produksi ASI sedikit, bahkan tak jarang juga sampai terjadi mastitis.

"Mastitis adalah infeksi yang terjadi pada saluran susu dan dapat membuat puting terasa nyeri pada saat menyusui. Penyebab utama mastitis adalah tersumbatnya saluran susu sehingga ASI tidak dapat keluar. Diperkirakan sekitar 3–20 persen ibu menyusui mengalami mastitis," kata dr. Vanny.

Apabila ibu menyusui mengalami gejala seperti payudara terasa bengkak, teraba hangat, merah, nyeri, dan demam, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat serta mengurangi risiko mengalami abses.

"Abses merupakan komplikasi mastitis yang umumnya terjadi karena pengobatan yang terlambat."

Pada kasus mastitis ringan, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh menyusui untuk meredakan gejala, yaitu terus menyusui, kompres dingin, dan konsumsi obat pereda nyeri.

"Antara lain dengan terus menyusui secara teratur setiap 2–3 jam, usahakan pengosongan payudara secara rutin baik dengan menyusui langsung maupun dipompa, berikan kompres dingin pada area payudara yang terinfeksi, dan konsumsi obat pereda nyeri setelah berkonsultasi dengan dokter.

Akan tetapi, apabila sudah sampai mengalami abses, dokter akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan nanah dari benjolan terlebih dulu. Operasi dilakukan oleh dokter spesialis bedah dengan beberapa metode yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Pada beberapa kasus tertentu, ibu yang sudah melakukan operasi bisa kembali menyusui, tentunya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter laktasi.

Baca Juga: Mastitis pada Ibu Menyusui: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya