TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Sering Mimpi Buruk? Cegah dan Atasi dengan 10 Cara Ini

Agar tak lagi terbangun dihantui ketakutan

Mimpi buruk yang berdampak pada hari-harimu harus segera diatasi. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seberapa sering kamu tersentak bangun, berkeringat, atau jantung berdebar kencang? Itulah dampak dari mimpi buruk atau menyedihkan yang rasanya bisa sangat nyata.

Mimpi buruk digambarkan seperti mimpi yang nyata, realistis, dan mengganggu yang biasanya melibatkan ancaman terhadap kelangsungan hidup atau keamanan, yang sering menimbulkan emosi kecemasan, ketakutan, atau teror.

Faktanya, mimpi buruk tak hanya umum dialami anak-anak. Orang dewasa pun tetap bisa mengalaminya. Menurut keterangan dari American Academy of Sleep Medicine (ACSM), diperkirakan 50-85 persen orang dewasa sesekali mengalami mimpi buruk.

Umumnya frekuensi dan intensitas mimpi buruk berkurang seiring usia yang bertambah. Perempuan cenderung lebih sering melaporkan mimpi buruk ketimbang laki-laki.

Sebetulnya mimpi buruk bukan persoalan besar bila kamu bisa langsung melupakannya. Namun, kalau sering terjadi sampai mengganggu aktivitas harian karena kurang tidur atau sampai merasa cemas, inilah 10 cara mencegah dan mengatasi mimpi buruk agar tidurmu lebih nyenyak tanpa dihantui ketakutan. Simak ulasannya di bawah ini!

1. Buat rutinitas tidur

Agar tidur nyenyak, pastikan kamar tidurmu gelap dan sejuk. unsplash.com/Kinga Cichewicz

Dilansir CNN, mimpi buruk muncul dalam fase tidur rapid eye movement (REM), yaitu ketika otot-otok kita relaks dan kita bermimpi. Terbangun saat fase tidur ini membuat kita bisa mengingat mimpi sehingga menyebabkan perasaan tak menyenangkan.

"Salah satu cara efektif untuk menangani mimpu buruk pada orang dewasa adalah berusaha untuk tidur lebih nyenyak sehingga jadi lebih jarang terbangun," kata Jannifer Martin, profesor kedokteran di David Geffen School of Medicine di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), serta anggota dewan direktur ACSM kepada CNN.

Rutinitas tidur yang baik bisa didapat dari olahraga rutin, mengatur waktu tidur dan bangun yang sama dan teratur walaupun pada hari libur, memastikan kamar tidur gelap dan sejuk, hindari konsumsi kafein pada sore dan malam hari, serta melakukan aktivitas yang santai dan relaks sebelum tidur.

Baca Juga: Bikin Sulit Istirahat, 5 Benda Ini Tidak Boleh Ditaruh di Kamar Tidur

2. Cari sumber ketenangan

Rutinitas baca buku sebelum tidur bisa membantu tidur jadi lebih nyenyak. unsplash.com/Nicole Wolf

Salah satu pemicu mimpi buruk adalah stres.

"Kadang mimpi buruk adalah hasil dari upaya kita memecahkan masalah sebelum tidur — ini adalah sistem latihan otak yang bekerja pada malam hari, sehingga terlalu banyak stres pada siang hari bisa membuat kita mimpu buruk saat tidur malam," kata Alex Dimitriu, M.D., pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine, AS, seperti dikutip di Good Housekeeping.

Alex menyarankan kita untuk mencari aktivitas yang menenangkan dan jadikan itu sebagai rutinitas. Beberapa contohnya adalah meditasi, yoga, jalan kaki atau olahraga lain, berendam air hangat sebelum tidur, membaca buku, atau bentuk me-time lainnya.

3. Batasi konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol dapat mengganggu kualitas tidur dan sebabkan mimpi buruk. unsplash.com/Zach Kadolph

Dilansir Psychology Today, beberapa orang minum alkohol untuk menenangkan pikiran, mengingat efeknya bisa menciptakan kantuk sehingga memudahkan untuk terlelap. Namun, faktanya alkohol malah bisa mengganggu tidur dengan cara mencegah seseorang memasuki fase tidur yang lebih dalam.

Alkohol dapat mengganggu fase tidur REM, sehingga peluang untuk mengalami mimpi buruk yang intens. Orang-orang yang sedang berusaha mengurangi alkohol pun akan mengalami mimpi buruk yang lebih sering sebagai salah satu gejala putus alkohol (withdrawal).

4. Jangan ngemil sebelum tidur

Hindari ngemil sebelum tidur agar tidak menyebabkan mimpi buruk. unsplash.com/Bradyn Trollip

Menurut keterangan dari National Sleep Foundation, ngemil bisa mendorong metabolisme, yang akhirnya membuat otak jadi makin aktif dan bisa berujung pada mimpi buruk.

Meskipun beberapa orang mengaku tidurnya lebih baik setelah mengonsumsi camilan ringan sebelum tidur, tapi rekomendasi umumnya adalah hindari makan 2-3 jam sebelum tidur.

5. Cek obat-obatan yang sedang dikonsumsi

Mungkin obat-obatan yang kamu konsumsi diam-diam menyebabkan mimpi buruk. unsplash.com/Dmitry Bayer

Beberapa jenis obat seperti obat tidur, antidepresan, atau obat lainnya dapat memicu mimpi buruk dengan cara mengganggu fase tidur REM.

"Kalau bisa mengidentifikasi bahwa mimpi buruk dimulai atau frekuensinya meningkat setelah memulai atau mengubah pengobatan, sebaiknya bicarakan dengan dokter," kata Prof. Jessica kepada CNN.

Hal itu penting untuk memastikan apakah ada alternatif obat lain atau mengatur kembali jadwal minum obat.

Melatonin, yang merupakan suplemen populer untuk membantu tidur lebih nyenyak, dapat memengaruhi ritme sirkadian yang mengatur tidur REM, sehingga bisa mengakibatkan mimpi buruk berkurang ataupun bertambah. Kalau kamu ingin mengonsumsi suplemen ini agar kualitas tidur lebih baik, bicarakan dengan dokter untuk memastikan dosis dan waktu minum obat yang tepat.

Baca Juga: Tidur dalam Gelap Ternyata Mampu Cegah Kenaikan Berat Badan Berlebih

6. Tulis mimpi burukmu

Catat mimpi burukmu dan ubah skenarionya jadi lebih bahagia dan damai. unsplash.com/fotografierende

Kita tak selalu bisa mengingat mimpi buruk yang baru dialami, bahkan bila kita bereaksi secara fisik maupun psikis. Namun, kalau kamu bisa mengingat mimpi tersebut, image-rehearsal therapy (IRT) bisa membantu mengurangi frekuensi mimpi buruk.

Michael Breus, Ph.D., psikolog klinis dan anggota American Board of Sleep Medicine dan ACSM menyarankan kita untuk menyusun ulang cerita mimpi buruk menjadi lebih bahagia dan damai. Misalnya dalam mimpi kamu sedang berlari di jalanan gelap dan ada sesuatu yang mengejarmu, buat skenario baru dengan jalan kaki santai bersama anjing peliharaanmu.

Studi dalam jurnal "BMC" tahun 2016 menyebut bahwa IRT adalah bentuk terapi perilaku kognitif untuk mengurangi frekuensi dan intensitas mimpi buruk, misalnya pada orang-orang dengan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Dilansir Verywell Mind, dalam perawatan IRT, kita dibantu untuk membayangkan kembali mimpi buruk dengan jalan cerita atau akhir cerita yang berbeda dan tidak terlalu menakutkan. Tujuannya adalah untuk "memprogram ulang" mimpi buruk agar tidak terlalu mengerikan kalau kamu mengalaminya lagi.

7. Hindari hal-hal yang membuatmu takut

Baiknya hindari nonton film horor supaya tidak mimpi buruk. pexels.com/JESHOOTS.COM

Kepada Good Housekeeping, Raj Dasgupta, M.D., pakar tidur dan lektor di Keck School of Medicine of USC, AS, mengatakan bahwa menonton film horor atau membaca cerita, buku, atau berita mengerikan bisa memicu mimpi buruk. 

Kalau kamu mengalami mimpi buruk setelah sebelumnya menyaksikan tayangan atau membaca cerita horor, coba hentikan kebiasaan ini dan lihat hasilnya.

8. Catat apa saja yang membuatmu khawatir atau cemas

Menuliskan apa saja hal yang membuatmu khawatir juga bisa mencegah dan mengatasi mimpi buruk. pexels.com/Pixabay

Punya jurnal pribadi dan menuliskan hal-hal yang membuatmu khawatir bisa membantu meredakan mimpi buruk dan stres secara umum.

"Tuliskan kekhawatiran kamu dan lakukan pemecahan masalah sekitar 20-30 menit sebelum waktunya tidur, sehingga kekhawatiran tersebut tidak sampai terbawa tidur," kata Dr. Dimitriu.

9. Iringi tidurmu dengan white noise

Tidur dengan latar belakang suara white noise bisa membuat tidur makin nyenyak. unsplash.com/Vino Li

Menurut keterangan dari National Sleep Foundation, di kamar tidur, white noise bisa dihasilkan dari suara AC, kipas angin, air purifier, atau suara apa pun seperti senandung yang stabil. Sekarang pun sudah banyak rekaman white noise yang bisa kamu dengarkan lewat aplikasi atau YouTube.

Menurut sebuah studi dalam jurnal "Sleep Medicine" tahun 2005, peneliti merekam pasien yang tidur dengan diiringi white noise dan yang tidur tanpa white adanya white noise. Dari analisis gelombang otak, ditemukan bahwa pasien yang tidur dengan latar belakang suara white noise tidurnya hampir tidak terganggu oleh suara rumah sakit, sementara tidur pada pasien lebih mudah terganggu pada pasien tanpa white noise.

Baca Juga: Seksomnia Bikin Orang  Beraktivitas Seksual saat Tidur, Bahayakah?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya