Posisi Tidur untuk Penderita Vertigo agar Tidak Sering Kambuh
Lebih baik tidur telentang atau menyamping?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau kamu pernah merasa ruangan seakan berputar padahal tidak bergerak, kamu mungkin mengalami vertigo. Selain pusing, vertigo juga bisa disertai perasaan oleng. Orang dengan vertigo bisa mengalami sensasi tidak seimbang selama beberapa saat, berjam-jam, bahkan kadang bisa sampai berhari-hari.
Setidaknya pada beberapa orang vertigo berpotensi mengganggu tidur (PLoS One, 2018). Dampak pada tidur lebih mungkin terjadi jika episode vertigo terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama (Heliyon, 2022). Demikian pula, beberapa gangguan tidur telah dikaitkan dengan prevalensi BPPV dan bentuk vertigo lainnya yang lebih tinggi. Meskipun penelitian lebih lanjut mengenai vertigo dan tidur diperlukan, tetapi bukti menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan dua arah antara keduanya (Journal of Clinical Sleep Medicine, 2018).
Selain itu, gejala vertigo juga dapat diperburuk akibat kurang tidur.
Mungkin salah satu aspek paling menantang bagi penderita gangguan yang dapat menyebabkan vertigo adalah istirahat malam yang cukup. Pasalnya, posisi tidur tertentu atau perubahan posisi kepala bisa memicu episode vertigo. Banyak orang yang pertama kali mengalami serangan vertigo saat berbaring sebelum tidur atau berguling di tempat tidur.
Baca Juga: Merasakan Sensasi Berputar dan Pusing? Ini 7 Cara Mengatasi Vertigo!
Sekilas tentang vertigo
Vertigo adalah sensasi lingkungan sekitar yang berputar-putar. Ini bisa membuat kamu merasa pusing dan tidak seimbang. Vertigo bukan penyakit yang berdiri sendiri, melainkan gejala dari banyak kondisi kesehatan, tetapi bisa juga terjadi bersamaan dengan gejala lainnya.
Dilansir Cleveland Clinic, gejala yang mungkin kamu alami saat terserang vertigo antara lain:
- Mual dan muntah.
- Pusing.
- Masalah keseimbangan.
- Gangguan pendengaran pada salah satu atau kedua telinga.
- Telinga berdenging (tinitus).
- Sakit kepala.
- Mabuk perjalanan.
- Perasaan penuh di telinga.
- Mata bergerak dari sisi ke sisi dengan cepat dan tidak terkendali (nistagmus).
Ada dua jenis utama vertigo, yaitu periferal dan sentral.
Vertigo periferal adalah jenis yang paling umum, terjadi ketika ada masalah dengan telinga bagian dalam atau saraf vestibular (keduanya berperan dalam keseimbangan).
Subtipe dari vertigo periferal adalah:
- Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
- Labirinitis.
- Neuritis vestibular.
- Penyakit Ménière.
Editor’s picks
Vertigo sentral kurang umum. Kondisi ini terjadi ketika kamu memiliki kondisi yang memengaruhi otak, seperti infeksi, stroke, atau cedera otak traumatis. Orang dengan vertigo sentral biasanya mengalami gejala yang lebih parah, seperti instabilitas atau kesulitan berjalan yang parah.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Memicu Vertigo Kambuh, Sebaiknya Hindari!