TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stop! Mencuci Daging sebelum Dimasak Malah Bisa Bahaya

Bukannya mati, bakteri malah bisa menyebar ke mana-mana

ilustrasi daging mentah (pixabay.com/Free-Photos)

Siapa yang punya kebiasaan mencuci daging sebelum memasaknya? Bila ya, segera stop kebiasaan itu!

Daging mentah memang mengandung bakteri yang berbahaya bila sampai masuk ke tubuh. Inilah alasan kenapa banyak orang yang mencuci daging sebelum mengolahnya. Namun, ternyata langkah ini nggak perlu, malah berpotensi bahaya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), mencuci daging mentah dengan air bukannya membunuh bakteri, malah bisa membuatnya menyebar ke berbagai permukaan, peralatan masak, serta makanan lainnya. Ini dikenal dengan cross-contamination alias kontaminasi silang.

Supaya lebih jelas kenapa mencuci daging tidak disarankan, simak penjelasannya berikut ini.

1. Waspadai risiko kontaminasi silang

ilustrasi membeli daging (pexels.com/Jack Sparrow)

Studi dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) menemukan bahwa mencuci atau membilas daging (merah maupun unggas) meningkatkan risiko kontaminasi silang di dapur. Ini malah bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan (foodborne disease).

Menurut laporan yang dikeluarkan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit bawaan makanan ini bersifat toksik maupun infeksius, disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi.

Penyakit bawaan makanan ini sering kali disebut sebagai keracunan makanan, tetapi sebetulnya istilah tersebut kurang tepat. Penyakit bawaan makanan mencakup lingkup penyakit yang etiologinya bersifat kimiawi maupun biologis, termasuk kolera dan diare,
serta beberapa penyakit parasit. Walaupun begitu, keracunan makanan juga bisa terjadi bila makanan yang kamu konsumsi terkontaminasi.

Baca Juga: Waspada, Jangan Sepelekan Gejala Keracunan Makanan Ini!

2. Saat mencuci daging, bakteri bisa tersebar hingga 50 cm!

ilustrasi mengolah daging (unsplash.com/Ezequiel Garrido)

Bakteri biasanya ditemukan di dalam cairan dalam daging. Campylobacter dan salmonela adalah dua jenis bakteri yang mengontaminasi daging merah maupun daging unggas.

Dilansir National Health Service, mencuci ayam mentah sebelum memasaknya dapat meningkatkan risiko kamu mengalami keracunan makanan akibat Campylobacter. Percikan air keran saat mencuci daging dapat menyebarkan bakteri ke tangan, berbagai permukaan di dapur, baju, dan peralatan masak.

Bahkan, percikan bisa menyebar hingga 50 cm ke segala arah. Hanya beberapa bakteri yang dibutuhkan sampai akhirnya menyebabkan keracunan makanan. Gejala yang bisa dialami adalah sakit perut, diare parah, dan terkadang muntah-muntah selama 2-5 hari.

Bila penyebabnya adalah bakteri salmonela, infeksinya bisa serius, bahkan beberapa orang butuh dirawat inap. Kasus ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, lansia, serta anak-anak usia di bawah 5 tahun.

3. Bagaimana dengan mencuci daging sebelum menyimpannya di dalam freezer?

ilustrasi daging giling mentah (pexels.com/Angele J)

Sekali lagi, langkah ini tidak diperlukan. Tetap ada risiko kontaminasi silang.

Bersumber dari Medical News Today, membekukan daging memang menambah usia penyimpanannya. Suhu -17 derajat Celcius membuat daging bisa disimpan sangat lama. Pada suhu tersebut, bakteri menjadi tidak aktif (dorman), sehingga tidak berbahaya dan tidak dapat berkembang biak.

Namun, ketika daging beku dicairkan, bakteri yang tadinya dorman bisa kembali aktif dan berkembang biak. Makanya, kamu disarankan untuk langsung mengolahnya. Ingat, tanpa dicuci, ya!

4. Bagaimana jika daging mengandung klorin, apakah aman kalau tidak dicuci dulu?

Ilustrasi daging ayam. pixabay.com/RitaE

Banyak produsen yang membersihkan daging ayam setelah menyembelihnya, yang mana proses ini disebut sebagai pathogen reduction treatment (pengurangan patogen atau bahan penyebab penyakit). Maka dari itu, beberapa orang khawatir bahwa daging yang dicuci dengan klorin tidak aman, sehingga mencucinya agar klorin hilang. Meski begitu, lagi-lagi, mencuci daging tidak diperlukan.

Menurut pernyataan dari Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA), tidak ada bahaya yang perlu dikhawatirkan dari mengonsumsi daging yang dicuci dengan klorin, sehingga kamu tak perlu mencucinya. Ini pun didukung lewat penelitian yang diterbitkan dalam EFSA Journal tahun 2012.

5. Jadi, bagaimana cara terbaik untuk menghilangkan bakteri yang menghuni daging?

ilustrasi cek kematangan daging dengan termometer (pixabay.com/Larry White)

Ya tentu saja dengan memasaknya! Berikut ini panduannya menurut USDA:

  • Masak daging sapi, babi, domba, dan sapi muda (veal), yang dipanggang atau dibuat steak, hingga suhu internalnya minimal mencapai 62,7 derajat Celcius. Kalau sudah matang, demi keamanan dan kualitas, diamkan daging selama 3 menit sebelum memakannya.
  • Daging giling aman untuk dikonsumsi bila dimasak sampai suhu 71,1 derajat Celcius. Untuk daging burger, cek suhu bagian tengah daging dengan termometer.
  • Daging unggas (ayam atau kalkun) baik utuh, sebagian, atau yang sudah digiling aman dikonsumsi setelah dimasak hingga 73,8 derajat Celcius.
  • Daging ikan dan seafood lainnya mesti dimasak hingga 62,7 derajat Celcius atau sampai dagingnya mudah terurai (flaky) saat ditekan dengan sendok.

Memakai termometer daging adalah satu-satunya cara pasti untuk mengetahui daging sudah mencapai suhu yang diperlukan untuk membunuh kuman, termasuk bakteri penyebab penyakit bawaan makanan.

Baca Juga: Tahu Gak, Kamu Bisa Keracunan Makanan Kalau Tidak Melakukan 9 Hal Ini!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya