Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Eksfoliasi kulit penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Ada berbagai pilihan eksfoliasi. Bisa secara kimia dengan kandungan AHA, BHA, atau PHA, atau secara fisika dengan lulur atau scrub.
Eksfoliasi fisika bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati secara fisik. Hal ini membuat kotoran di kulit hilang dan kulit menjadi lebih halus.
Scrub atau lulur biasanya berupa bahan yang digiling sehingga membentuk serbuk kecil. Eksfoliasi fisika ini kerap menimbulkan abrasi atau cedera kecil akibat gesekan scrub, sehingga penggunaannya harus diperhatikan agar kulit tidak mengalami iritasi.
1. Cara menggunakan scrub yang aman
ilustrasi scrubbing (pexels.com/Karolina Grabowska) Sebelum menggunakan scrub ke seluruh tubuh, lakukan pengujian terlebih dahulu untuk memastikan apakah scrub cocok dan tidak menyebabkan iritasi. Caranya adalah dengan mengoleskan sedikit scrub pada area kecil di tangan, diamkan, lalu bilas. Jika kulit tidak menunjukkan reaksi apa pun selama 24–48 jam, maka scrub aman digunakan.
Sementara itu, jika terjadi, yang ditandai dengan perubahan warna kulit atau menyebabkan kemerahan pada kulit, atau reaksi yang tidak diinginkan lainnya, maka segera bilas kulit hingga bersih dan jangan gunakan lagi produk scrub tersebut.
Baca Juga: 7 Penyebab Kulit Telapak Tangan Mengelupas, Jangan Sepelekan!
2. Amankah lulur sendiri di rumah dengan bahan alami?
ilustrasi lulur dengan bahan alami (pexels.com/Yan Krukau) Scrub dari bahan alami umumnya aman selama kulit tidak sensitif terhadap bahan yang dipakai. Akan tetapi, jangan gunakan scrub di bagian wajah. Gunakan hanya di badan. Ini karena kulit wajah rentan mengalami iritasi.
Jika ingin menggunakan lulur pada wajah, gunakan lulur khusus wajah dan lulur dengan tekstur yang sangat halus untuk mencegah iritasi.
Apabila menggunakan lulur buatan di rumah, sebaiknya gunakan saat itu saja untuk satu kali penggunaan. Jika disimpan untuk jangka waktu yang lama, ada risiko bahan tersebut terkontaminasi bakteri karena tidak mengandung pengawet serta tidak teruji ketahanannya.
3. Bahan yang bisa digunakan untuk scrub di rumah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi bahan untuk membuat scrub (pexels.com/Vlada Karpovich) - Garam: Menurut sebuah tinjauan ilmiah, garam pada kulit bermanfaat sebagai antibakteri (International Journal of Dermatology, 2021). Lulur dengan garam ini bisa digunakan untuk orang yang memiliki kondisi kelainan kulit akibat bakteri. Gunakan garam dengan butiran paling halus untuk dijadikan lulur agar tidak terjadi iritasi, karena garam kasar menyebabkan kulit bisa terluka.
- Kopi: Sebuah penelitian menemukan bahwa minyak bubuk kopi menjadi bahan yang bermanfaat dalam mencerahkan kulit, meningkatkan elastisitas, dan mengurangi munculnya kerutan pada kulit (Chemical and Biological Technologies in Agriculture, 2021). Jika memiliki kulit sensitif, gunakan ampas kopi yang telah diseduh agar lulur lebih lembut.
- Minyak alami: Biasanya dijadikan sebagai bahan pembawa (carrier) untuk lulur yang dibuat, contohnya minyak kelapa.
4. Hal yang terjadi saat eksfoliasi dengan lulur atau scrub
ilustrasi luluran (pexels.com/Los Muertos Crew) Dilansir Medical News Today, hal-hal yang mungkin timbul saat menggunakan eksfoliasi fisika seperti lulur adalah sebagai berikut:
- Pada kulit sensitif mungkin akan timbul rasa terbakar atau perih setelah menggunakan produk lulur.
- Pada kulit normal umumnya bersih dan tidak menimbulkan efek apa pun.
- Pada kulit kering bisa menyebabkan kulit mengelupas, gatal, atau terasa kasar.
- Pada kulit berminyak mungkin menyebabkan kulit terlihat berkilau dan terasa berminyak.
Baca Juga: Tren TikTok Kulit Tanned dengan Rajin Makan Wortel, Faktanya?