TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cakupan Imunisasi Rutin Lengkap Masih Perlu Ditingkatkan

Kesadaran akan pentingnya imunisasi perlu diperluas

ilustrasi anak (unsplash.com/CDC)

Kementerian Kesehatan Indonesia baru memperingati puncak Pekan Imunisasi Dunia 2023 pada Minggu (7/5/2023). Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati setiap minggu terakhir di bulan April ini diharapkan bisa menjadi pengingat pentingnya imunisasi.

Acara ini juga merupakan salaha satu upaya pemerintah dalam peningkatan cakupan imunisasi untuk agenda eradikasi dan eliminasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

1. Sekitar 94,9 persen anak-anak Indonesia telah diimunisasi

ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/CDC)

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan cakupan imunisasi rutin lengkap nasional perlahan kembali meningkat pasca pandemi COVID-19. Saat ini, sekitar 94,9 persen anak-anak Indonesia telah diimunisasi.

Akan tetapi, ia mengingatkan masih ada sekitar 5 persen atau 240.000 anak yang belum mendapatkan perlindungan tambahan dari imunisasi dasar lengkap. Itu artinya, kelompok tersebut masih memiliki risiko tinggi terkena PD3I.

"5 persen itu masih banyak, kalau kita turun sampai targetnya WHO yakni 99 persen, artinya masih ada 1 persen atau 48.000 anak yang berisiko tinggi, kalau 99,9 persen masih ada 4.800 anak. Itu kenapa belum sempurna, paling bagus cakupan imunisasi harus mencapai 100 persen," ucap Menkes Budi.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Kematian Bayi secara Mendadak

2. Imunisasi perlu mengutamakan daerah terluar Indonesia

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/ Jonathan Borba)

Menkes Budi juga mengatakan percepatan imunisasi perlu mengutamakan daerah terluar Indonesia yang cakupan imunisasinya masih rendah.

Menurut Budi, implementasinya perlu difokuskan pada pengetahuan masyarakat, khususnya ibu hamil. Ini termasuk menggaungkan perilaku promotif preventif melalui pemberian imunisasi rutin lengkap kepada anak.

Ia berharap program imunisasi bisa menjadi gerakan yang bersifat inklusif dan bisa mencapai ke seluruh lapisan masyarakat.

"Kalau kita bisa mengedukasi dan meyakinkan ibu-ibu, ini akan menjadi gerakan yang sukses,” kata Menkes Budi.

Baca Juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Kesehatan Anak, Ini Tips dari Pakar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya