Jaga Kadar Kolesterol dengan Meningkatkan Kualitas Tidur
Kualitas tidur yang buruk bisa mengganggu metabolisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan. Tidak hanya untuk beristirahat, waktu tidur memungkinkan tubuh untuk mengisi ulang energi, menyegarkan tubuh, dan membuat tubuh menjadi lebih waspada saat bangun. Tanpa tidur yang cukup, otak kita tidak bisa berfungsi dengan baik.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara tidur dan kadar kolesterol dalam tubuh. Durasi tidur dan kualitas tidur, serta pola hidup bisa menjadi faktor yang memengaruhi kadar kolesterol.
1. Hubungan kualitas tidur dan kadar kolesterol
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep menemukan bahwa terlalu banyak maupun terlalu sedikit tidur berdampak negatif pada kadar lipid. Tidur kurang dari lima jam pada malam hari meningkatkan risiko trigliserida tinggi dan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang rendah pada perempuan. Di samping itu, tidur lebih dari delapan jam menghasilkan hasil yang serupa.
Tidak hanya itu, dr. Andreas Prasadja, RPSGT, selaku spesialis kesehatan tidur atau somnologis dari Sleep Disorder Clinic Mitra Keluarga juga mengonfirmasi keterkaitan kadar kolesterol dan kualitas tidur. Ia mengatakan bahwa kualitas tidur yang buruk akan menyebabkan metabolisme terganggu. Hal ini akhirnya akan berdampak pada kadar kolesterol yang buruk.
"Memang saling berhubungan, apalagi kalau tidurnya tidak teratur. Ini bisa menyebabkan yang namanya stres oksidatif. Nanti bisa LDL-nya (low-density lipoprotein atau kolesterol jahat) dulu yang naik," ucap dr. Andreas saat dihubungi oleh IDN Times pada Kamis (16/06/2022).
Baca Juga: 6 Cara Mengobati Sleep Apnea, dari Kasus Ringan hingga Berat
Baca Juga: Hati-Hati, Perubahan Iklim Memengaruhi Kualitas Tidur