TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaga Kadar Kolesterol dengan Meningkatkan Kualitas Tidur

Kualitas tidur yang buruk bisa mengganggu metabolisme

ilustrasi masalah tidur (unsplash.com/Shane)

Tidur merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan. Tidak hanya untuk beristirahat, waktu tidur memungkinkan tubuh untuk mengisi ulang energi, menyegarkan tubuh, dan membuat tubuh menjadi lebih waspada saat bangun. Tanpa tidur yang cukup, otak kita tidak bisa berfungsi dengan baik. 

Beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara tidur dan kadar kolesterol dalam tubuh. Durasi tidur dan kualitas tidur, serta pola hidup bisa menjadi faktor yang memengaruhi kadar kolesterol. 

1. Hubungan kualitas tidur dan kadar kolesterol

ilustrasi tidur (unsplash.com/Vladislav Muslakov)

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep menemukan bahwa terlalu banyak maupun terlalu sedikit tidur berdampak negatif pada kadar lipid. Tidur kurang dari lima jam pada malam hari meningkatkan risiko trigliserida tinggi dan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang rendah pada perempuan. Di samping itu, tidur lebih dari delapan jam menghasilkan hasil yang serupa. 

Tidak hanya itu, dr. Andreas Prasadja, RPSGT, selaku spesialis kesehatan tidur atau somnologis dari Sleep Disorder Clinic Mitra Keluarga juga mengonfirmasi keterkaitan kadar kolesterol dan kualitas tidur. Ia mengatakan bahwa kualitas tidur yang buruk akan menyebabkan metabolisme terganggu. Hal ini akhirnya akan berdampak pada kadar kolesterol yang buruk. 

"Memang saling berhubungan, apalagi kalau tidurnya tidak teratur. Ini bisa menyebabkan yang namanya stres oksidatif. Nanti bisa LDL-nya (low-density lipoprotein atau kolesterol jahat) dulu yang naik," ucap dr. Andreas saat dihubungi oleh IDN Times pada Kamis (16/06/2022).

2. Kadar kolesterol dan sleep apnea

ilustrasi sleep apnea (unsplash.com/Kinga Cichewicz)

Selain mengganggu metabolisme, dr. Andreas juga mengatakan bahwa terdapat keterkaitan antara kondisi sleep apnea dan kadar kolesterol. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan penderitanya terhenti sejenak selama beberapa kali saat sedang tidur. 

Dokter Andreas menjelaskan orang dengan sleep apnea bisa membuat penderitanya terbangun pada malam hari dan merusak kualitas tidur. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, maka kadar kolesterol dalam tubuh menjadi tidak stabil. 

"Sleep apnea itu membuat kualitas tidur menjadi tidak bagus. Mereka akan terbangun, tetapi tidak terjaga. Ini juga bisa menyebabkan hypersomnia atau perasaan kantuk berlebih pada siang hari," dr. Andreas menjelaskan.

Baca Juga: 6 Cara Mengobati Sleep Apnea, dari Kasus Ringan hingga Berat

3. Komplikasi dari sleep apnea

ilustrasi komplikasi sleep apnea (pexels.com/freestocks.org)

Selain mengganggu kualitas tidur dan kadar kolesterol ideal dalam tubuh, adanya sleep apnea juga bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Dilansir Medical News Today, beberapa komplikasi sleep apnea meliputi:

  • Asma.
  • Detak jantung yang tidak teratur dan sering kali cepat.
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Gangguan kognitif dan perilaku.
  • Penyakit jantung.
  • Gangguan metabolisme.
  • Masalah penglihatan.
  • Komplikasi kehamilan. 

4. Memperbaiki kualitas tidur menjadi kunci utama

ilustrasi tidur berkualitas (unsplash.com/Lux Graves)

Dokter Andreas menjelaskan, untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk kadar kolesterol tinggi, memperbaiki pola tidur harus harus diutamakan. Hal ini penting dilakukan untuk memperbaiki metabolisme yang terganggu. 

Selain itu, mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan berolahraga secara teratur juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu tips olahraga yang diberikan oleh dr. Andreas adalah memperbanyak kegiatan fisik pada siang hari. Contohnya memperbanyak berjalan kaki atau menggunakan tangga daripada lift.

Baca Juga: Hati-Hati, Perubahan Iklim Memengaruhi Kualitas Tidur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya