TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Resistensi Antibiotik, Dapat Menjadi Ancaman Kesehatan Global!

Ayo, lebih bijak menggunakan antibiotik!

ilustrasi antibiotik (pexels.com/pixabay)

Pada dasarnya antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri serta membuatnya sulit untuk berkembang biak. Dokter atau pelayanan kesehatan sering meresepkan antibiotik kepada para pasien yang mengalami infeksi bakteri. Namun, perlu disadari antibiotik termasuk obat keras dimana cara penggunaannya harus diperhatikan.

Dilansir dari situs resmi Who.int, penggunaan antibiotik tidak sesuai pedoman mengakibatkan terjadinya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik adalah keadaan dimana bakteri kebal terhadap obat yang diberikan.

World Health Organization juga menyebutkan resistensi antibiotik dapat menjadi ancaman kesehatan global. Seperti apa penjelasan resistensi antibiotik? Simak penjelasan di bawah ini!

1. Antibiotik menjadi resistensi antibiotik

ilustrasi bakteri resisten (medicalnewstoday.com)

Resistensi terjadi ketika antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tapi juga bakteri baik di dalam tubuh. Penggunaan antibiotik berlebihan menjadi faktor yang dapat membuat hal ini terjadi. 

Resistensi antibiotik dapat mengancam kemampuan untuk mengobati penyakit yang terjadi. Resistensi antibiotik juga dapat membahayakan beberapa prosedur medis seperti transplantasi, kemoterapi, bahkan operasi caesar. Dimana antibiotik sangat diperlukan dalam prosedur tersebut, untuk pengobatan infeksi.

Baca Juga: Mandi dan 5 Kebiasaan usai Makan yang Bahaya bagi Kesehatan

2. Bakteri resisten terhadap antibiotik

ilustrasi resistensi bakteri (pexels.com/edwardjenner)

Bakteri pseudomonas aeruginosa, bakteri penyebab pneunomia. Bakteri ini memiliki semacam pompa yang dimana jika berhadapan dengan antibiotik, bakteri ini membuat antibiotik menjauh dan keluar dari tempatnya.

Bakteri escherichia coli, bakteri penyebab diare, infeksi saluran kemih, dan meningitis.Bakteri ini memiliki kemampuan untuk membuat benteng ke luar dinding selnya sehingga antibiotik tidak dapat menempel padanya.

Hal itu karena bakteri telah beradaptasi dengan antibiotik. Karena itu, mekanisme pertahanan bakteri jahat ini semakin kuat.

3. Resistensi antibiotik dan kesehatan global

ilustrasi pasien rumah sakit (pexels.com/Andreapiacquadio) 

Mengutip dari sciencenews.org, kematian disebabkan karena resistensi antibiotik lebih tinggi daripada kematian karena HIV atau malaria. Diperkirakan sebanyak 4,95 juta kematian secara global diakibatkan resistensi antibiotik.

Ketika sakit dan antibiotik tidak dapat digunakan lagi karena bakteri menolak antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan sakit semakin parah, dan mengancam keselamatan jiwa.

Obat-obatan yang lebih mahal harus digunakan dan durasi perawatan semakin lama. Hal ini berdampak pada beban ekonomi masyarakat, serta penularan penyakit yang terjadi.

4. Pencegahan bagi masyarakat umum

ilustrasi dokter memberikan resep (pexels.com/thirdman)

Bagi masyarakat umum ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan pencegahan resistensi antibiotik. Misalnya, tidak menggunakan antibiotik tanpa resep dari dokter serta ikuti petunjuk penggunaan yang disarankan.

Tidak diperbolehkan juga untuk berbagi antibiotik atau menggunakan antibiotik sisa orang lain. Selain itu, pola hidup bersih seperti mencuci tangan dengan teratur, memilih makanan sehat dan bersih, serta menghindari kontak dengan orang sakit juga termasuk dalam pencegahan.

Baca Juga: 8 Usaha buat Menjaga Kesehatan Ginjal, Kamu Rajin Minum?

Verified Writer

Ayu R

Mailrosemary1@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya