TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Gaya Hidup Meningkatkan Risiko Diabetes

Ternyata tidak melulu faktor keturunan!

alat cek gula darah (pexels.com/photomixcompany)

Diabetes menjadi penyakit yang diderita banyak orang saat ini, tidak hanya orang tua bahkan anak muda bisa terkena penyakit satu ini. Dilansir dari situs Diabetesjournals.org, penderita diabetes akan meningkat pada tahun 2030 yaitu 7.079 orang per 100.000 di seluruh dunia.

Walaupun faktor keturunan banyak menyumbang kasus diabetes, yaitu 40 persen dan 70 persen jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat. Tapi, gaya hidup berikut juga mengambil andil dalam meningkatkan risiko diabetes lho. Simak penjelasan di bawah ini!

1. Kurang tidur

ilustrasi kurang tidur (pexels.com/cottonbrostudio)

Kurang tidur dapat meningkatkan risiko diabetes lebih besar. Mengutip dari situs, Feeds.aarp.org, ketika seseorang kurang tidur dapat menyebabkan hormon tidak seimbang. Akibatnya, hormon stres seperti kortisol dilepaskan dan menyebabkan gula darah meningkat.

Maka dari itu, penting untuk menjaga waktu dan kualitas tidur dengan baik. Untuk penderita insomnia sebaiknya mengonsultasikan kondisi tersebut dengan ahli agar mendapatkan penanganan tepat dan menghindari risiko diabetes.

2. Melewatkan sarapan

ilustrasi sarapan sehat (pexels.com/jennahamra)

Melansir dari situs Endocrine.org, seseorang yang tidak melewatkan sarapan memiliki kadar gula dan resistensi insulin rendah. Ini karena tubuh memiliki waktu untuk mencerna dan bermetabolisme dengan baik. Dan biasanya, seseorang yang melewatkan sarapan akan makan dengan porsi berlebihan pada waktu makan siang sehingga tubuh memiliki tugas berat untuk metabolisme.

Pada waktu sarapan perlu juga diperhatikan asupan gizi dan porsi yang sesuai. Jika pada sarapan kandungan gizi dan porsi makanan tidak baik, tetap saja dapat mengganggu metabolisme tubuh. Pastikan untuk memasukkan protein seperti telur, lemak baik, dan karbohidrat kaya serat seperti gandum.

Baca Juga: Perbedaan Diabetes Insipidus dan Diabetes Melitus, Sudah Tahu?

3. Duduk terlalu lama terus menerus

ilustrasi duduk lama (pexels.com/cedricfauntleroy)

Mengganti posisi duduk dapat mengurangi risiko diabetes lho. Melansir dari situs Diabetesjournals.org, mengganti posisi duduk setiap 30 menit dalam berbagai aktivitas dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak 6 persen.

Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas gerakan yang dapat mengeluarkan keringat, keluarnya keringat dapat mengurangi kalori tubuh yang menumpuk yang menjadi salah satu faktor diabetes. Maka dari itu, lakukan aktivitas ringan disela-sela pekerjaan inti dan lakukan perenggangan agar tubuh lebih rileks dan siap beraktivitas lagi.

4. Merokok

gambar perokok (pexels.com/Jessicaticozzelli)

Kebiasaan ini memang sudah lumrah di kalangan masyarakat. Mengutip dari situs Biomedcentral.com, alasan satu-satunya 25 juta kasus diabetes di seluruh dunia adalah merokok.

Jadi, alangkah baiknya untuk mengambil tindakan untuk berhenti atau mengurangi merokok. Untuk mendapatkan kualitas hidup dan kesehatan yang baik perlu adanya usaha yang konsisten.

Baca Juga: Benarkah Ada Diabetes Basah dan Diabetes Kering? Ini Faktanya

Verified Writer

Ayu R

Mailrosemary1@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya