TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Psikodrama, Teknik Terapi Mental di K-Drama 'Fix You'

Penyembuhan psikologis dengan cara bermain peran

soompi.com

Sudah nonton serial Fix You? Kalau belum, K-drama yang tayang pada tahun 2020 ini bertema kesehatan mental. Dalam drama ini, tim psikiater menyembuhkan pasiennya melalui psikodrama, yaitu teknik terapi psikologi dengan cara bermain peran.

Dalam ceritanya, pasien dan aktris didudukkan di tengah panggung. Aktris berperan sebagai orang dekat pasien yang menyebabkan pasien mengalami gangguan psikologis. Lalu, pasien diminta untuk merespons secara langsung apa yang dirasakan. Bagaimana efektivitas terapi seperti ini? Berikut ini lima fakta menarik psikodrama.

1. Psikodrama pertama kali diinisiasi oleh Dr. Jacob L. Moreno pada tahun 1921 di Wina

pexels.com/cottonbro

Berdasarkan laporan berjudul "Integrative systematic review of psychodrama psychotherapy research: Trends and methodological implications" yang diterbitkan di jurnal PLOS One tahun 2019, psikodrama pertama kali diperkenalkan pada tahun 1921 oleh J. L. Moreno, yaitu teknik psikoterapi pengalaman yang mana klien menggunakan bimbingan bermain peran untuk mengatasi masalah pribadi dan interpersonalnya, serta kemungkinan solusi melalui tindakan daripada berupa perkataan.

Psikodrama menawarkan klien realitas "gagal aman" (fail-safe), di mana perasaan, pikiran, dan perilaku bisa dieksplorasi dan wawasan bisa diperoleh tentang masa lalu, tantangan yang sedang dialami, dan kemungkinan di masa mendatang.

Awalnya, Moreno mengembangkan psikodrama berdasarkan kelompok kerja dan interaksinya dengan anak-anak menggunakan storytelling dan bermain peran. Namun, sekarang metode ini digunakan ke klien berbagai usia dan masalah yang berbeda. Meskipun demikian, penelitian intervensi psikodrama relatif jarang dibandingkan dengan penelitian tentang psikoterapi lainnya.

Beberapa kendala utama untuk melakukan penelitian adalah orientasi klinis sebagian besar praktisi psikodrama, dan fakta terkait bahwa hampir semua program pelatihan dilakukan secara pribadi daripada lembaga penelitian. Maka dari itu, psikodrama lebih ke eksperimental dan klinis ketimbang berorientasi pada penelitian.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Sebagian Orang Lebih Rentan Depresi daripada Lainnya

2. Psikodrama menggunakan lima elemen prinsip: sutradara, protagonis, ego tambahan, penonton, dan panggung

pexels.com/Monica Silvestre

Menurut sebuah penelitian yang ditulis oleh Wang dkk. yang diterbitkan di jurnal The Arts in Psychotherapy tahun 2020, psikodrama menggunakan lima prinsip elemen, di antaranya pemimpin atau sutradara (terapis atau konselor), pemeran utama (protagonis), pemeran pembantu (auxiliary ego), penonton, dan panggung.

Merujuk pada buku Psychodrama Unmasked: Essential Tools and Techniques with Tobi Klein, sutradara merupakan fasilitator atau ahli terapi yang membantu protagonis untuk mengatur adegan.

Protagonis adalah orang yang masalahnya sedang dieksplorasi, sementara pemeran pembantu adalah peserta dari kelompok yang berperan untuk memainkan tokoh pendukung dari cerita protagonis.

Penonton adalah kelompok yang menyaksikan aksi dan peran mana yang dipilih, dan panggung adalah tempat mereka bermain peran.

Oleh karenanya, psikodrama secara karakteristik dilakukan dalam suatu kelompok yang memungkinkan konflik untuk didemonstrasikan oleh anggota kelompok casting untuk memainkan peran dari kehidupan protagonis.

3. Intervensi psikodrama setiap sesinya melalui tiga fase: pemanasan, pelaksanaan, serta berbagi dan integrasi

freepik.com/pressfoto

Melansir dari artikel penelitian yang ditulis oleh Mortan Sevi dkk., yang diterbitkan di jurnal The Arts in Psychotherapy tahun 2020, sesi psikodrama biasanya terdiri dari tiga tahap: pemanasan, tindakan, serta berbagi dan integrasi. Aktivitas pemanasan untuk membuat interaksi kelompok atau untuk membantu anggota kelompok mengenali kebutuhan mereka untuk menjadi protagonis.

Pemanasan adalah persiapan untuk tindakan dan tahap ini dimulai saat kelompok terbentuk dan berlanjut hingga protagonis dan tema dipilih. Dengan tahap ini, fungsi grup akan lebih efektif.

Ahli terapi memulai dengan meminta setiap orang untuk memikirkan tentang seseorang yang dengannya mereka memiliki konflik masa kini atau masa lalu atau "urusan yang belum selesai". Kemudian, setiap anggota kelompok diminta untuk berkeliling dan secara singkat menggambarkan konflik mereka dengan membagikan siapa orangnya, apa hubungannya, dan jika itu adalah seseorang.

Setelah semua orang dalam kelompok telah berbagi, setiap kelompok dapat memilih siapa yang akan menjadi protagonis dengan meminta setiap anggota kelompok meletakkan tangan di bahu orang yang konfliknya ingin dieksplorasi.

Pada tahap pelaksanaan, protagonis dan peran pembantu memainkan perannya dalam psikodrama. Durasi umumnya tergantung pada penilaian pemimpin kelompok terhadap tingkat keterlibatan emosional pemeran utama dan pemain lainnya.

Terapis memulai psikodrama dengan memfasilitasi kursi kosong untuk protagonis, di mana protagonis berpura-pura bahwa orang dengan siapa mereka memiliki urusan yang belum selesai duduk di kursi dan protagonis didorong untuk mengungkapkan apa pun yang ingin mereka katakan kepada orang ini. Setelahnya, sutradara harus mengundang protagonis dan pemeran pembantu untuk bertukar peran, memberikan protagonis kesempatan untuk melangkah ke kedua sisi konflik.

Selanjutnya adalah tahap berbagai atau integrasi atau diskusi. Pada tahap ini, pemimpin akan meminta para anggota untuk memberikan tanggapan dan mendiskusikan permainan pemeran protagonis. Pemimpin juga harus menetralisir bila ada komentar yang bersifat menyerang atau menjatuhkan pemeran utama.

Ini adalah kesempatan untuk menyampaikan kepada tokoh protagonis renungan pribadi tentang bagaimana psikodrama mempengaruhi mereka, dan bahwa mereka tidak boleh mengkritik atau menawarkan analisis.

4. Praktik klinis psikodrama dipandu oleh beberapa teori yang mendasari, di antaranya termasuk teori tindakan, teori spontanitas-kreativitas, dan teori peran

freepik.com/freepik

Berdasarkan tulisan Giacomucci yang diterbitkan di jurnal The Arts in Psychotherapy tahun 2020, praktik klinis psikodrama dibimbing oleh beberapa teori yang mendasari termasuk teori aksi, teori spontanitas-kreativitas, dan teori peran.

Teori aksi Moreno menunjukkan bahwa penyembuhan dan pembelajaran terjadi dalam tindakan atau pelaksanaan, sementara teori spontanitas-kreativitas menyatakan spontanitas sebagai zat penyembuh dalam pengobatan. 

Moreno percaya bahwa kita semua aktor improvisasi dalam cerita kehidupan, bahwa setiap manusia adalah pemeran pembantu atau ego tambahan satu sama lain. Istilah psikodrama berarti "tindakan psikis". Ia percaya bahwa kekuatan tindakan untuk menciptakan perubahan.

Spontanitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menanggapi dengan memadai situasi-situasi baru dan untuk menanggapi dengan cara-cara baru terhadap situasi-situasi lama yang muncul kembali. Sementara itu, psikodrama teori peran menawarkan non-pathologizing, pemahaman kepribadian yang menyederhanakan perilaku atau bagian dari diri sendiri dengan cara yang mudah dipahami klien.

Moreno mengklaim bahwa teori peran melampaui keterbatasan analisis psikologi dan perilaku dengan eksplorasi sistematis fenomena sosial, sehingga berfungsi sebagai jembatan utama antara psikiater dan ilmu sosial.

Ia menyatakan bahwa diri, atau kepribadian, terdiri dari semua peran yang dimainkan seseorang dalam kehidupan mereka, "peranan tidak muncul dari diri sendiri, tetapi diri muncul dari peran". Kategori peran somatik, psikodramatis, dan peran sosial.

Kemudian, psikodramatis dan peran sosial berkembang, tapi semua tiga jenis peran terhubung erat. Dan, akhirnya peran sosial, yang tertanam dalam konteks budaya, adalah peran yang menunjukkan sehat kepribadian dan fungsi sosial. Teori peran menyediakan alternatif non-pathologizing untuk teori tradisional kepribadian dan psychopathology.

Baca Juga: 6 Hubungan Seni dan Kesehatan Mental, Bisa Kurangi Depresi Seseorang

Verified Writer

Sarah Ferwinda

Life is all about learning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya