TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Terlarang saat Mengonsumsi Madu yang Kerap Jadi Kebiasaan

Madu memang menyehatkan tubuh, tetapi ada aturan pakainya

ilustrasi madu (pexels.com/Adonyi Gábor)

Madu telah diakui sebagai salah satu minuman bernutrisi tinggi dan sudah lama dimanfaatkan sebagai pengobatan alami maupun dikonsumsi untuk kesehatan tubuh.

Namun, pada prinsipnya makanan atau minuman sehat pun memiliki batasan-batasan tentang situasi seperti apa, cara mengonsumsi yang benar, dan siapa yang boleh dan tidak boleh mengonsumsinya. Begitu pula madu.

Sebagai minuman bernutrisi yang kaya akan manfaat, tetapi ada batasan-batasan tertentu yang apabila dilanggar bukannya menyehatkan, tetapi malah dapat menyebabkan masalah kesehatan. 

Nah, untuk lebih lanjutnya, inilah hal-hal terlarang dalam mengonsumsi madu yang sayangnya masih kerap dilanggar karena sudah jadi kebiasaan. Simak sampai habis, ya!

1. Banyak orangtua memberikan madu kepada bayi

ilustrasi orang tua memberikan madu kepada anaknya (pexels.com/Yan Krukov)

Memang benar madu mengandung banyak sekali nutrisi, salah satunya probiotik yang baik untuk usus serta dapat mendukung sistem imun. Karena alasan inilah, banyak orang tua meminumkan madu pada bayinya.

Sayangnya, banyak orang tua yang tidak tahu bahwa madu bisa mengandung bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan botulisme. Ini tidak menandakan madu sudah terkontaminasi, tetapi memang terjadi secara alami.

Umumnya, bakteri tersebut tidak berbahaya bagi anak-anak yang usianya di atas 1 tahun dan orang dewasa. Namun, jangan pernah memberikannya untuk anak yang usianya di bawah 1 tahun. Sebab sistem pencernaan dan daya tahan tubuhnya belum berkembang dengan baik sehingga bukannya mendatangkan manfaat, melainkan penyakit, mengutip HoneyCity.

Menambahkan dari Healthline, gejala gangguan kesehatan akibat Clostridium botulinum di antaranya:

  • Sembelit.
  • Pernapasan lambat.
  • Kelopak mata lunglai.
  • Hilang refleks alami muntah.
  • Kepala lunglai.
  • Lumpuh.
  • Tidak selera makan.
  • Lesu.
  • Tangisan lemah.

Baca Juga: 7 Tips Membedakan Madu Murni dan Oplosan, Biar Gak Salah Beli

2. Madu hangat dipercaya lebih berkhasiat

ilustrasi madu hangat (pexels.com/Kampus Production)

Beberapa orang mencampurkan madu ke air hangat karena diyakini cara ini membuat madu lebih mudah dicerna tubuh dan karenanya lebih berkhasiat. Akan tetapi, sebaik-baiknya madu adalah madu mentah yang belum mengalami pemanasan (pasteurisasi) atau kalaupun dicampur air, gunakan air dingin atau air es.

Hydroxymethylfurfural (HMF) merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam hampir semua makanan secara alami, termasuk madu, tetapi dalam level yang rendah dan terbentuk secara perlahan. Kadar senyawa ini akan naik seiring pemanasan suhu lingkungan.

Mengutip artikel pada lama Eurolab, dikatakan bahwa bahkan madu alami segar juga memiliki tingkat HMF yang bervariasi. Dalam madu di dalam sarang, jumlah ini biasanya di bawah 1 mg/kg. Ketika suhu lingkungan melebihi 20, level ini mulai naik.

Poin penting di sini adalah bahwa sementara produksi madu berlanjut di daerah di mana suhu naik di atas 40 pada bulan-bulan musim panas, HMF terus terbentuk. Oleh karena itu, ini dianggap normal jika tingkat HMF dalam madu yang baru diperoleh di wilayah ini di bawah 10 mg/kg. Level yang lebih tinggi mengindikasikan overheating.

HMF juga dapat terbentuk dengan cepat dalam proses pasteurisasi madu. Produk madu yang sudah masuk tokok umumnya sudah mengalami proses pasteurisasi.

Menurut standar internasional, kandungan HMF dalam madu setelah proses pencampuran dengan zat lainnya dan pasteurisasi tidak boleh melebihi 40 mg/kg. Di Indonesia itu sendiri, standar HMF dalam madu tidak boleh lebih dari 50 mg/kg setelah proses pencampuran dengan zat lainnya dan pasteurisasi. 

Oleh karena itu, komponen ini dapat dijadikan indikator perubahan suhu serta berapa lama penyimpanan madu. Sebab, HMF terbentuk secara perlahan selama penyimpanan madu.

Level HMF ini bisa berbahaya bagi tubuh jika terlalu tinggi karena menimbulkan zat karsinogenik atau zat penyebab kanker. Itulah sebabnya cara mengonsumsi madu yang terbaik adalah mengonsumsi langsung madu asli tanpa tambahan apa pun, atau madu yang dicampur air dingin atau air es.

3. Mengambil madu dengan sendok logam tanpa tahu dampak buruknya

ilustrasi mengonsumsi madu dengan sendok logam (pexels.com/pixabay)

Kebiasaan mengambil madu dengan sendok logam tampaknya telah menjadi hal yang umum dilakukan. 

Madu mengandung pH asam yang bisa bereaksi dengan bahan logam, yang mana ini akan menyebabkan zat-zat bermanfaat dalam madu rusak. Efek merusak ini benar, tetapi efek ini tidak akan terjadi jika kamu tidak membiarkan madu berlama-lama dalam sendok logam.

Dilansir HoneyCity, mengambil madu dengan sendok logam tidak masalah asalkan tidak lebih dari 2 detik. Hal yang harus dihindari adalah membiarkan atau meninggalkan sendok logam semalaman dalam botol madu.

4. Madu sering dikonsumsi kapan saja dan sembarang waktu

ilustrasi minum madu (pexels.com/Alex Smith)

Minum madu sebenarnya dapat dilakukan kapan saja, entah itu malam hari, siang, pagi atau sore tidak masalah. Hanya saja, untuk mendapatkan khasiatnya secara optimal, kamu harus memperhatikan waktu dalam mengonsumsinya.

Minum madu pada pagi hari, saat perut kosong sebelum sarapan, adalah waktu terbaik. Sebab, saat perut kosong penyerapan nutrisi yang ada dalam madu menjadi lebih maksimal, sehingga lebih berdampak positif pada kesehatan.

Studi berjudul "Honey: its medicinal property and antibacterial activity" dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine tahun 2011 menyebut bahwa madu memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu mencegah infeksi. Madu juga memiliki sifat antimikroba. Tingkat pH madu yang rendah dan kandungan gulanya yang tinggi cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba.

Dengan kata lain, mengonsumsi madu dalam kondisi perut kosong membantu dalam proses penyembuhan masalah pencernaan, sebagaimana dilansir Healthline, karena sifat antibakteri dan antimikroba yang dimiliki madu.

Hal serupa juga berlaku untuk waktu konsumsi madu pada malam hari sebelum tidur. Apakah kamu sering terbangun tengah malam karena lapar? Jika benar, maka kamu perlu tahu umumnya ketika gula darah naik, ia akan memberi pesan kepada otak untuk memproduksi hormon kortisol dan memberi makan pada sistem tubuh. 

Mengonsumsi madu 30 menit sebelum tidur akan mencegah perut kelaparan tengah malam. Ini karena madu dapat membantu gula darah tetap stabil, dilansir Mind Body Green. Itulah mengapa, minum madu sebelum tidur membantu tidur lebih nyenyak, sehingga badan pun akan terasa lebih segar saat bangun pagi.

Baca Juga: 12 Manfaat Clover Honey untuk Kesehatan, Lagi Populer!

Verified Writer

Sari rachmah hidayat

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya