TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Asal Gaya, Gunakan Kawat Gigi jika Sudah Mengalami Kondisi Ini

Jangan justru merusak yang sudah sehat

thurmanorthodontics.com

Selama lima tahun terakhir, menggunakan kawat gigi menjadi sebuah tren tersendiri. Nggak hanya di Indonesia, fenomena ini juga teradi di beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand. 

Sebenarnya, tujuan penggunaan kawat gigi adalah untuk memperbaiki fungsi mulut. Namun, tidak sedikit masyarakat yang menggunakan kawat gigi karena memiliki masalah minor pada susunan giginya dan lebih bertujuan untuk memperbaiki estetika. Bahkan kenyataannya, beberapa orang 'memaksakan' berkawat gigi untuk menunjukkan status sosial di lingkungan tertentu.

Bukan rahasia lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan kawat gigi tidaklah murah. Di samping itu, banyak pantangan dan hambatan yang perlu kamu lewati. Berikut ini beberapa kondisi yang memang memerlukan penggunaan kawat gigi.

1. Terlalu banyak gigi yang berjejal

coburgdentalgroup.com.au

Kalau kamu mempunyai cukup banyak gigi yang tumbuhnya tidak teratur alias berjejalan, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan kawat gigi. Dengan begitu, aktivitas makan dan berbicara pun bisa jadi lebih nyaman dan jelas.

Di samping itu, geligi yang berjejalan juga berpotensi lebih tinggi untuk menimbulkan risiko kesehatan. Sisa-sisa makanan yang menempel jadi lebih mudah dibersihkan dan menjadikannya sebagai lahan yang subur bagi kuman dan bakteri untuk berkembang biak. Plak gigi akan menimbulkan gigi berlubang, panyakit gusi, dan keausan gigi yang abnormal.

Baca Juga: Ini Manfaat dan Risiko Memakai Kawat Gigi, Gak Cuma Buat Gaya-gayaan! 

2. Posisi menggigit yang tidak pas

absolutedental.com

Saat menggigit, posisi geligi atas dan bawahmu seharusnya bertaut. Namun, bila justru ada celah di antara keduanya, maka kamu bisa memperbaikinya dengan kwat gigi. Dengan begitu, kamu akan meminimalisasi risiko penimbunan plak yang terselip, kesulitan mengunyah, hingga rusaknya jaringan gusi pada langit-langit mulut.

Nah, secara umum ada tiga kategori untuk meggambarkan kondisi ini, yakni:

  • overbite    : gigi atas bagian depan menonjol ke arah depan
  • crossbite  : gigi atas tidak simereis dengan gigi bawah dan mengakibatkan ketidaksimetrisan pada wajah
  • underbite  : gigi bawah maju melebihi gigi depan

3. Jarak antara gigi satu dan lainnya renggang

nearsay.com

Ada kalanya, ukuran gigi dan rahang tidak seimbang. Tidak sedikit kasus rahang yang berukuran besar tetapi gigi yang tumbuh justru berukuran kecil.

Akibatnya, jarak antara satu gigi dan yang lainnya jadi renggang. Rasa tidak nyaman baik dari segi fungsional maupun estetika akibat kondisi ini bisa disolusikan dengan menggunakan kawat gigi dalam jangka waktu tertentu.

4. Kondisi finansial yang memungkinkan

paralife.com

Ini yang juga sangat perlu untuk dicermati. Bila kondisi gigi tidak terlalu mengkhawatirkan dan mengganggu fungsionalitas, maka tidak perlu memaksakan diri menggunakan kawat gigi.

Biaya untuk menggunakan kawat gigi di Indonesia rata-rata berkisar mulai tujuh hingga belasan juta rupiah, tergantung dari bahan dan seberapa parah kondisi gigi. Beberapa orthodentist biasanya juga memisahkan biaya kontrol dengan biaya pemasangan. Umumnya, setiap kedatangan untuk kontrol membutuhkan biaya mulai dari seratus ribu rupiah.

Baca Juga: 10 Tips Penting Pasang Behel Gigi, Yuk Simak Sebelum Pergi ke Dokter 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya