TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

13 Kebiasaan Paling Buruk Penyebab Menumpuknya Lemak Perut, Kurangilah

Pantas saja tak hilang-hilang...

thesun.co.uk

Kalau ngomong soal lemak di perut sepertinya tak ada habisnya, ya. Entah mengapa, antara cara memperoleh dan menghilangkannya sangat bertolak belakang--mudah ditimbun, susah dikeluarkan. Sebal, ya!

Yang lebih tidak mengenakkan, lemak perut tak hanya membuat penampilan jadi terganggu, rasa tidak nyaman, dan menurunkan kepercayaan diri. Penumpukan ini juga memicu berbagai isu kesehatan lain yang serius. 

Karena itu, ada baiknya untuk menjaga kadar lemak terutama di perut tetap dalam batas wajar. Namun kalau kebiasaan seperti berikut terus dilakukan, bagaimana bisa mengenyahkannya?

1. Kecanduan media sosial

independent.co.uk

Coba deh, perhatikan perubahan berat badan yang dialami sejak kamu kecanduan media sosial. Sebuah studi dari Harvard Health Blog menemukan bahwa responden yang memiliki teman yang menjadi obesitas memiliki kemungkinan untuk ikut menjadi obesitas sebanyak 57 persen. Para ilmuwan juga mencurigai hal ini dipengaruhi oleh keberadaan media sosial. 

2. Makan dipengaruhi emosi

independent.co.uk

Mood dapat memengaruhi apa yang kamu makan. Penelitian dari Cornell University menemukan bahwa mahasiswa mereka yang merasakan emosi negatif melihat makanan sebagai hal yang dapat membuat mereka merasa lebih baik. Hayo, kamu juga seperti ini?

3. Terlalu lama berkutat di meja kerja

independent.co.uk

Menjadi workaholic juga memberikan dampak terhadap menumpuknya lemak di perutmu. Saat duduk selama depan jam di meja kerja tanpa istirahat, artinya kamu pun kehilangan kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik yang membantumu membakar kalori sekaligus menurunkan aktivitas enzim lipoprotein lipase.

4. Menggantungkan sit up semata untuk six-pack

independent.co.

Sayangnya, latihan klasik ini bukanlah jawaban magis untukmu yang mengharapkan six-pack bila tak diimbangi dengan kardio. Sit up dan crunches akan mengencangkan otot-otot perut, tetapi bukan membakar lemak, ya. 

5. Tak bisa mengelola stres

independent.co.uk

Stres adalah hal yang tak bisa dihindari, tetapi bukan berarti tidak bisa dikelola. Berbagai riset menunjukkan bahwa stres dapat membuatmu jadi mengidam makanan yang tinggi akan kandungan lemak dan gula. Hal ini didasari oleh tingginya pelepasan hormon kortisol  yang memengaruhi rasa lapar.

Baca Juga: Jangan Khawatir, 4 Hal tentang Lemak Ini Ternyata Cuma Mitos Belaka

6. Olahraga tidak dilakukan dengan rutin

independent.co.uk

Seperti yang sudah kamu dengar puluhan hingga ratusan kali, olahraga merupakan kunci penting bila ingin mengurangi lemak pada tubuh, termasuk perut. Enokrinolog Rasa Kazlauskaite MD dari Rush University Prevention Center di Chicago mengatakan bahwa ketika berolahraga, otot menggunakan energi yang tersimpan. Adapun rekomendasi yang diberikan oleh Department of Health and Human Services dari US ialah melakukan aktivitas aerobik selama 150 menit per minggu.

7. Gemar ngemil

independent.co.uk

Ngemil memang menyenangkan sih, tetapi hasil yang kamu dapat kemungkinan besar tak seperti yang diharapkan. Kecuali snack yang kamu pilih adalah jenis snack sehat seperti kacang almond atau sayur dan buah-buahan segar, kamu hanya menimbun kalori ekstra di dalam tubuh. Dan tentu, sebagian besar kandungan yang ada pada makanan ini adalah gula, garam, dan lemak.

8. Mudah menyerah karena situasi

independent.co.uk

Bagi wanita, perubahan hormon yang terjadi pada siklus menstruasi juga memengaruhi nafsu makanmu. Sebuah studi memperlihatkan bahwa fase pramenstruasi menjadi periode puncak nafsu makanmu meningkat.

Menurut Psychology Today, hal ini dikarenakan peningkatan hormon progesteron. Hanya karena ini terjadi sebulan sekali, bukan berarti kamu bisa menyerah begitu saja dan malah jadi terbiasa lho, ya!

9. Kurangnya kandungan probiotik pada diet

independent.co.uk

Bakteri usus memegang peranan sangat besar dalam menentukan penambahan atau pengurangan berat badan. Nah, probiotik yang bisa ditemukan dalam yogurt dan beberapa jenis suplemen menjadi bagian yang dapat menjaga keseimbangan bakteri dalam usus. Berdasarkan sebuah riset di Fitness Magazine, kekurangan jenis bakteri usus tertentu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap risiko obesitas. 

10. Mengonsumsi terlalu banyak soda

independent.co.uk

Pastinya, minum soda sehari sekali tak akan membantumu dalam mengurangi timbunan lemak di perut. Sudah banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa minuman bergula memberi dampak erat terhadap kemungkinan obesitas. Pasalnya, sekaleng soda setara dengan 10 sendok teh gula dan memiliki 150 kalori. Sebagai penggantinya, kamu bisa memilih sparkling water yang memiliki rasa tertentu.

11. Melewatkan jam makan

independent.co.uk

Entah terlalu sibuk hingga lupa atau memang dengan sengaja melewatkan makan dalam rangka menurunkan berat badan, keduanya sama-sama tak baik. Alih-alih berkurang, lemak pada perut justru semakin gencar menampakkan dirinya.

Tidak makan akan memperlambat metabolisme yang artinya semakin sedikit pula kalori yang akan terbakar. Dr. Kazlauskaite juga menyampaikan bahwa 'menyiksa' diri dengan kelaparan justru membuatmu tak bisa mengambil keputusan yang rasional saat akhirnya menentukan apa yang akan dimakan saat lapar.

12. Kurang makan sayuran

independent.co.uk

Klasik, tapi jika setidak-tidaknya separuh dari piringmu tidak dipenuhi dengan sayuran, kamu menyabotase sendiri berat badanmu. Dr. Kazlauskaite menyarankan untuk makan sayuran yang tinggi serat terlebih dahulu sebelum menyantap makanan inti. Dengan begitu, sisa ruang untuk makanan yang tidak lebih sehat akan lebih sedikit.

Baca Juga: 10 Cara Terbaik Mengurangi Lemak di Perut, Coba Buktikan Sendiri deh!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya