Serangan Panik vs. Serangan Kecemasan: Apa Sih Perbedaannya?
Eh, memangnya beda?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kamu pernah dengar orang ngomongin soal serangan panik & serangan kecemasan seolah-olah dua hal itu sama. Padahal sebenarnya beda.
Serangan panik datang tiba-tiba dan melibatkan rasa takut yang intens dan berlebihan. Biasanya diikuti oleh detak jantung cepat, nafas pendek atau mual-mual. Serangan panik bisa terjadi pada siapa pun, tapi kalau terjadi terlalu sering bisa berarti orang tersebut menderita panic disorder.
Sementara serangan kecemasan biasanya berhubungan dengan situasi, kondisi, atau pengalaman yang bikin stres dan bisa datang secara bertahap.
Kurangnya pengenalan diagnosa dari serangan kecemasan membuat tanda-tandanya jadi simpang-siur. Satu orang tertentu mungkin bisa kena serangan kecemasan dan tanda-tanda itu juga bisa tak ditemukan di orang yang terkena serangan kecemasan lainnya.
Terus, apa saja sih bedanya?
Pertama, kita kenali dulu gejala kedua serangan ini
Serangan panik dan kecemasan mungkin terasa sama, dan memang keduanya memiliki banyak persamaan tanda emosional dan fisik.
Kamu bisa mengalami kedua hal itu secara bersamaan. Singkatnya, kamu bisa saja megnalami serangan kecemasan sambil memikirkan tentang situasi yang bikin kamu stres kayak presentasi di kantor. Ketika saat itu tiba, kecemasanmu bakal bercabang jadi serangan panik.
Mungkin agak susah untuk membedakan apakah kamu sedang panik atau cemas. Ini perbedaanya:
- Cemas biasanya berhubungan dengan sesuatu yang kamu anggap mengancam atau bikin stres. Panik biasanya gak selalu dipicu oleh hal-hal yang bikin stres dan biasanya muncul begitu saja, gak tahu dari mana.
- Cemas bisa ringan, sedang, atau parah. Contohnya, cemas bisa terjadi begitu saja saat kamu melakukan aktivitas sehari-hari. Panik, di sisi lain, kebanyakan parah, gejalanya bisa kamu rasakan dan itu sangat mengganggu.
- Saat kena serangan panik, tubuhmu yang akan mengambil alih semuanya. Tanda-tanda fisik sering lebih intens di serangan panik daripada serangan kecemasan.
- Ketika cemas bisa datang perlahan, serangan panik biasanya langsung menubrukmu dengan brutal.
- Serangan panik biasanya memicu rasa khawatir atau takut yang biasanya berhubungan dengan serangan lainnya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada perilakumu, membuatmu menghindari tempat atau situasi di mana kamu berpikir akan berpotensi untuk terkena serangan panik lainnya.
Baca Juga: Jangan Coba Hindari 5 Hal Ini saat Kamu Merasa Depresi
Baca Juga: Mitos vs. Fakta: Gimana Sih Rasanya Kena Serangan Panik?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.