5 Daftar Makanan yang Bisa Memicu Migrain, Perlu Kamu Hindari
Coba cek, apakah ada makanan kesukaanmu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Migrain merupakan sakit kepala berdenyut yang biasanya menyerang satu sisi kepala saja. Migrain ini ada kalanya disertai gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya maupun suara. Dengan istirahat total atau minum obat sakit kepala, biasanya migrain akan hilang.
Walaupun begitu, penting untuk mengenali penyebab migrain supaya ke depannya bisa dihindari, sehingga kamu tak perlu minum obat serta bisa tetap produktif tanpa terhalangi sakit kepala yang mengganggu.
Mengutip Popsugar, menurut Cynthia Armand, MD, ahli saraf dan spesialis sakit kepala bersertifikat di New York, ketika seseorang terkena migrain, otaknya sedang berada pada kondisi stres seluler tingkat tinggi, hal yang memicu terjadinya peradangan atau inflamasi.
Dengan begitu, jenis makanan yang bisa memperburuk kondisi stres ini sebaiknya dihindari, karena dapat dengan mudah memicu terjadinya migrain.
Dr. Armand menekankan, bahwa makanan itu sendiri bukanlah penyebab, melainkan pemicunya saja, dan tiap orang bisa jadi memiliki reaksi yang berbeda ketika mengonsumsinya. Ada yang memang sensitif, kemudian memicu migrain, ada sebagian orang yang biasa aja.
Nah, buat kamu yang cenderung mudah terkena migrain, di bawah ini beberapa jenis makanan yang sebaiknya kamu hindari jika tidak ingin terus-terusan mengalami nyeri sakit kepala sebelah.
1. Cokelat
Ada banyak manfaat dari mengonsumsi cokelat, di antaranya dapat mengurangi kram dan rasa nyeri saat haid. Tapi sayangnya, cokelat juga bisa memicu migrain.
"Cokelat mengandung kafein, yang dapat membantu mengatasi migrain akut, tetapi dalam jangka panjang akan memperpanjang siklus migrain dan mungkin memperburuknya," ujar Virginia Thornley, MD, ahli saraf dan ahli epileptologi di Florida.
Jika kamu ingin mengonsumsi cokelat, sebaiknya pilih jenis dark chocolate yang lebih sehat. Mengapa?
Sebuah penelitian yang terbit dalam Chemistry Central Journal membuktikan bahwa, bubuk cokelat dan dark chocolate memiliki aktivitas antioksidan atau oxygen radical absorbance capacity (ORAC), kandungan polifenol dan flavanol yang lebih tinggi dibanding jenis buah lain, seperti blueberry, cranberry, acai berry, serta buah delima.
Diketahui, senyawa antioksidan selain berfungsi melawan radikal bebas, juga dapat mengurangi peradangan atau inflamasi.
Kandungan flavanol pada cokelat juga telah dihubungkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Antara lain adalah, merangsang sintesis nitrogen oksida (nitric oxide), meningkatkan elastisitas pembuluh arteri sehingga aliran darah lebih lancar, menurunkan tekanan darah, dan memiliki karakteristik anti-inflamasi.
Baca Juga: 7 Makanan & Minuman yang Memicu Asam Lambung Cepat Naik, Bisa Bahaya!
Baca Juga: 9 Makanan Lezat yang Dapat Memicu Kolesterol Tinggi, Yakin Mau Makan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.