TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata, Laki-laki dan Perempuan Merespons Sakit dengan Cara Berbeda!

Mana yang lebih berisiko?

coastalurgentcarelouisiana.com

Secara fisik, laki-laki dan perempuan itu berbeda. Namun, bukan itu saja. Apakah kamu tahu? Ternyata, laki-laki dan perempuan pun merespons sakit dengan cara yang berbeda, lho. Dilansir dari ABC Health dan Wellbeing, berikut beberapa fakta penting di antaranya.

1. Ternyata, laki-laki lebih tahan sakit daripada perempuan

publicbroadcasting.net

Mungkin kamu pikir kalau perempuan lebih tahan rasa sakit daripada laki-laki karena perempuan mampu menahan sakit saat melahirkan. Namun, ternyata, perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit, lho.

Sebanyak 70 persen penderita rasa sakit kronis adalah perempuan. Adapun, rasa sakit yang paling umum adalah sakit kepala. Perempuan merasakan 50 persen lebih banyak daripada laki-laki.

2. Sistem kekebalan perempuan lebih aktif daripada laki-laki

pexels.com/Daniel Xavier

Perempuan memproduksi sel lebih aktif untuk memerangi bakteri dan virus dalam tubuh. Hormon estrogen pada perempuan lebih berperan aktif daripada hormon testosteron laki-laki.

Namun, sistem kekebalan tubuh juga bisa bereaksi berlebihan. Ada sekitar 70 jenis penyakit yang menyerang sistem imun dan kebanyakan memang menyerang perempuan.

Baca Juga: Kenapa Sebagian Perempuan Alami Nyeri Haid Berlebihan? Ini 7 Faktanya

3. Laki-laki lebih berisiko terkena penyakit jantung saat muda ketimbang perempuan

health.usnews.com

Dilansir dari Sample Registration System (SRS), setelah stroke, penyakit jantung jadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Laki-laki berisiko lebih besar daripada perempuan. Penyakit jantung pada perempuan lebih lambat karena terproteksi oleh hormon estrogen.

4. Perempuan lebih rentan terkena masalah lambung

rd.com

Itu karena perempuan punya aktivitas otot lebih sedikit, sehingga makanan lebih lama berada dalam tubuh.

5. Perempuan bisa mendapat dosis obat lebih rendah dibandingkan laki-laki

organicdailypost.com

Biasanya, reaksi obat bisa berbeda tergantung berat badan, besar organ, kadar lemak, pola aliran darah, dan jumlah enzim untuk memecah obat di ginjal.

Sementara, ginjal pada perempuan bekerja lebih lambat dibandingkan pria. Itu sebabnya obat tertentu perlu diberikan pada perempuan dalam dosis lebih rendah.

6. Perempuan juga lebih rentan mengalami osteoporosis

mccinternalmedicine.org

Lagi-lagi, ini disebabkan oleh hormon estrogen yang berfungsi memberi kepadatan tulang akan menurun seiring dengan waktu, terutama saat memasuki masa menopause. Itu sebabnya tulang makin kehilangan kepadatannya.

Baca Juga: 8 Fakta Medis Perempuan yang Gak Bisa Mendengar Suara Lelaki Mana Pun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya