TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Menghadapi Kesedihan Setelah Kehilangan Orang Tercinta

Mulai dari menulis jurnal hingga membuat batasan yang sehat

ilustrasi orang sedih (pexels.com/pixabay)

Duka atau kesedihan adalah respons alami saat kehilangan seseorang atau sesuatu yang penting dalam hidup. Kamu akan merasakan berbagai emosi, seperti kesedihan atau kesepian, dan kamu mungkin mengalaminya karena sejumlah alasan yang berbeda, misalnya kematian orang tercinta, perceraian atau putus dengan pasangan, kehilangan pekerjaan, terdiagnosis penyakit kronis, dan sebagainya.

Setiap orang berduka dengan cara berbeda-beda. Bila kamu memahami emosi yang dirasakan, menjaga diri sendiri, dan mencari dukungan yang dibutuhkan, kamu akan akan lebih pulih dari duka dan rasa kehilangan tersebut lebih cepat.

Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghadapi duka atau kehilangan orang tercinta.

1. Akui dan terima perasaan yang kamu rasakan

ilustrasi orang merenung (pexels.com/anastasia-shuraeva)

Langkah pertama dalam menghadapi kehilangan adalah menerima perasaan yang kamu rasakan. Ini merupakan proses paling penting dalam berduka.

Dilansir Healthline, tak perlu menahan emosi yang dirasakan, biarkanlah dirimu merasakan apa yang benar-benar dirasakan tanpa menghakimi. Intinya, jangan melawan berbagai perasaanmu.

Juga, perlu diingat bahwa kesedihan mungkin tak cuma terjadi sekali, melainkan merupakan siklus. Duka dapat muncul layaknya ombak—bisa pasang dan surut. Dengan memahami ini, kamu akan menyadari bahwa perasaan berduka bisa datang dan pergi, sehingga kamu akan lebih mudah mengendalikannya dan menyadari bahwa pada akhirnya duka tersebut perlahan akan sirna.

Baca Juga: Survei: Kesepian dan Self-Harm Marak di Masyarakat Indonesia

2. Ekspresikan diri

ilustrasi orang menulis jurnal (pexels.com/negativespace)

Saat sudah menerima dan mengakui perasaan duka yang kamu rasakan, kamu bisa menyalurkannya dengan cara yang sehat, seperti menulis jurnal, membuat karya seni, olahraga, berkebun, menari, memasak, bermain atau mendengarkan musik, menjadi relawan, dan sebagainya.

Hal-hal di atas bisa kamu lakukan bila bercerita dengan orang lain tentang kesedihanmu tidak membantu atau tidak membuat dirimu lebih baik. Apa pun metodenya, tentunya yang positif, mengekspresikan diri juga merupakan proses penting dalam berduka.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Patient Preference and Adherence tahun 2010, menulis secara terstruktur bisa bermanfaat untuk meningkatkan rasa pengertian dan arti makna bagi seseorang yang tengah berduka.

Selain itu, menurut sebuah laporan yang dipresentasikan dalam Innovations in Global Health Professions Education tahun 2019, dikatakan kalau terapi seni bisa menjadi cara untuk meringankan dan mengekang perasaan takut, krisis, dan ancaman, dan pada waktu yang bersamaan menghormati pengalaman dengan orang yang telah tiada.

3. Ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian

ilustrasi orang sendiri (pexels.com/keenan-constance)

Berduka bisa membuat seseorang merasa kesepian. Akan tetapi, yakinilah bahwa kamu tidak sendirian. 

Dilansir HelpGuide, carilah dukungan dari teman, anggota keluarga, atau orang yang peduli dengan dirimu. Singkirkan ego bahwa kamu bisa mengatasi perasaan duka seorang diri dan tak apa mengakui bahwa kamu butuh bantuan. Dekatkan diri dan habiskan waktu dengan orang-orang terdekat dan terimalah bantuan yang ditawarkan.

Sering kali orang lain tak tahu cara yang tepat untuk memberi bantuan. Jadi, beri tahu mereka apa yang kamu butuhkan. Misalnya kamu butuh pendengar yang baik, butuh bahu untuk bersandar saat kamu menangis, atau sekadar hangout.

Bila tidak punya teman curhat atau seseorang yang bisa diajak bicara dari hati ke hati, kamu bisa mencari dan bergabung dengan support group, misalnya dengan orang lain yang memiliki pengalaman kehilangan yang sama. Tidak ada kata terlambat untuk menjalin pertemanan dengan orang-orang baru.

4. Meditasi

ilustrasi orang bermeditasi (pexels.com/gabby-k)

Aktivitas lainnya yang juga bisa kamu lakukan saat dilanda kesedihan adalah meditasi. Meditasi bisa membantumu dalam menciptakan ruang yang terstruktur untuk menjadi dirimu sendiri, merasakan, dan menerima rasa sakit atau kesedihan yang dirasakan.

Sebuah penelitian dalam Journal of Occupational Health Psychology tahun 2019 mencoba mencari tahu apakah aplikasi meditasi mindfulness dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, mengurangi ketegangan dalam hal pekerjaan, dan mengurangi tekanan darah.

Para partisipan melaporkan perbaikan secara signifikan pada kesejahteraan diri, stres yang tercipta dari emosi negatif karena kejadian yang tidak terkendali atau gangguan lingkungan yang tidak mampu diatasi (distres), tekanan pekerjaan, dan persepsi dukungan sosial di tempat kerja, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

5. Mencoba membuat batasan yang sehat

ilustrasi orang berteman (pexels.com/ramilugot)

Masih mengutip dari Healthline, orang-orang yang sedang berduka juga dianjurkan untuk membuat batasan yang sehat. Apa maksudnya?

Saat kita kehilangan seseorang yang kita cintai, terkadang orang-orang di sekitar kita ingin membantu. Misalnya dengan rutin mengirim pesan, menelepon, atau berkunjung ke rumah. Untuk beberapa orang ini bisa membantu, tetapi beberapa orang lainnya mungkin memilih untuk menyendiri sementara waktu.

Kamu bisa mengatakan kepada orang-orang tersebut bahwa kamu butuh waktu untuk sendiri atau memberi tahu mereka apa yang sebenarnya kamu butuhkan.

6. Menghibur atau menenangkan diri dengan pendekatan agama

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Ismael Paramo)

Melansir HelpGuide, pendekatan secara agama untuk menenangkan atau menghibur diri bisa berhasil pada beberapa orang. Apa pun agama yang kamu yakini, tradisi atau praktik religius tertentu dapat memberikan kenyamanan.

Aktivitas spiritual yang berarti bagimu, misalnya berdoa, meditasi, pergi ke gereja, mendengarkan ceramah, dan sebagainya, dapat menawarkan penghiburan. Berbicara dengan pemuka agama juga bisa membantu.

7. Menceritakan kisah kita

ilustrasi berbagi cerita (unsplash.com/Trung Thanh)

Bila waktunya tepat, kamu juga bisa menceritakan kisah duka yang kamu alami sebagai salah satu cara untuk menghadapi kesedihan. Ini bisa menjadi tolok ukur perubahan diri dan bukan tak mungkin ceritamu ini akan menginspirasi orang-orang sekitar yang mungkin juga sama-sama berjuang dalam mengatasi perasaan duka.

Menceritakan pengalamanmu bukan hanya menghargai proses berduka yang telah kamu alami, terapi juga memori orang terkasih.

Baca Juga: 7 Bahaya Kesepian bagi Kesehatan, yang Terakhir Pasti Bikin Tercengang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya