Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menurut ilmu kesehatan kejadian hamil anggur dikenal dengan sebutan molar pregnancy. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini persis menyerupai kehamilan pada umumnya bahkan alat tes kehamilan pun akan menunjukkan hasil positif.
Namun sering berjalannya waktu perempuan yang mengalami molar pregrancy akan merasakan hal yang berbeda dari kehamilan sewajarnya. Ingin tahu lebih lanjut mengenai hamil anggur? Simak lima faktanya pada ulasan berikut.
1. Hamil anggur bukanlah kehamilan sebenarnya. Yang dikandung penderita bukanlah janin melainkan pertumbuhan kista
Hamil anggur dapat berasal dari sel telur normal maupun abnormal yang telah dibuahi namun pada pertumbuhannya justru membentuk jaringan yang abnormal. Pada kondisi kehamilan ini rahim sama sekali tidak berisi janin melainkan dipenuhi jaringan yang berisi cairan.
Sekumpulan sel di dalam rahim yang seharusnya bertumbuh menjadi plasenta malah tumbuh berkembang menjadi kista di dalam maupun luar rahim dan memicu gejala-gejala kehamilan muncul. Berbagai gejala tidak wajar akan muncul pada bulan keempat kehamilan seperti ini tetapi seringkali penyakitnya baru terdiagnosa ketika keguguran terjadi.
2. Hamil anggur terbagi atas dua jenis, ada yang lengkap ada yang parsial.
Pada jenis hamil anggur ini biasanya beberapa jaringan kehamilan seperti tali pusat maupun janin akan berkembang secara normal berdampingan dengan pertumbuhan jaringan abnormal.
Seiring berjalannya waktu biasanya pertumbuhan janin akan terhenti di awal kehamilan dan sangat jarang dapat bertahan hingga cukup bulan akibat pertumbuhan jaringan abnormal yang juga dialami di dalam rahim.
Pada jenis kehamilan anggur yang satu ini sama sekali tidak terbentuk jaringan kehamilan dan rahim hanya dipenuhi oleh jaringan berisi cairan. Hal ini biasanya terjadi akibat sel sperma normal membuahi sel telur yang tidak membawa kandungan genetik.
Baca Juga: Tinggi Asam Folat, 7 Makanan Ini Bagus buat Kesehatan Ibu Hamil
3. Kehamilan anggur memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada wanita yang hamil di usia terlalu muda maupun terlalu tua
Kehamilan anggur kemungkinan besar terjadi pada perempuan yang hamil di bawah usia 20 tahun dan di atas 35 tahun. Itulah sebabnya perempuan lebih disarankan hamil di usia matang sekitar 20-30 tahun di mana organ-organ reproduksinya berfungsi dengan sangat optimal. Selain faktor usia, pernah keguguran dan kekurangan asupan vitamin A juga bisa menjadi penyebab lain kehamilan anggur ini terjadi.
4. Saat mengalami hamil anggur biasanya pertumbuhan rahim cenderung lebih cepat dan perut akan terlihat lebih besar dalam waktu yang singkat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pada kehamilan normal perut akan terlihat membesar saat usia kehamilan telah memasuki 12 minggu. Meskipun besar kecilnya ukuran perut di saat hamil juga dipengaruhi oleh tinggi badan, jumlah janin maupun posisi bayi, namun pada hamil anggur perut akan terlihat membesar tidak sesuai dengan usia kehamilannya.
Selain itu, hamil anggur juga bisa terdeteksi dengan meningkatnya kadar HCG, nyeri dibagian pinggul saat kehamilan bahkan pendarahan yang disertai keluarga gumpalan darah menyerupai anggur di trimester pertama kehamilan.
5. Setelah diobati, hanya 1 sampai 2 % risiko kehamilan anggur akan terulang kembali
Menurut ilmu kedokteran hanya 1 - 2 % penderita hamil anggur yang mengalami penyakit serupa di kemudian hari. Kehamilan sehat sesuai harapan tetap dapat terjadi setelah pengobatan hamil anggur usai dilaksanakan. Idealnya untuk hamil kembali seorang perempuan harus menunggu sekitar enam bulan dari operasi kuret dan setelah hormon kehamilan kembali normal.
Baca Juga: 5 Tips yang Perlu Diterapkan Jika Ibu Hamil Merasa Depresi