Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi susu formula (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Pemasaran susu formula yang tidak etis tercatat mencapai 1.219, terhitung dari periode 2021 hingga 2023, menurut laporan PelanggaranKode.org.

Tidak hanya susu formula, ini juga termasuk pada produk yang bisa menggantikan air susu ibu (ASI) untuk anak usia 6 hingga 36 bulan.

Terdapat aturan global yang menyebut bahwa tidak boleh ada pemasaran produk-produk tersebut karena awal kehidupan bayi yang sangat penting dan sangat rentan.

Acara "Konferensi Pers Melindungi Ibu dan Anak dari Promosi Susu Formula yang Agresif" secara daring pada Kamis (21/12/2023) membahas soal pelanggaran kode etik yang dilakukan para produsen serta manfaat dari menyusui.

1. Tujuan Kode

ilustrasi bayi minum susu formula (freepik.com/jcomp)

Menyusui secara eksklusif akan menghindari kematian 823.000 balita dan 20.000 ibu dari kanker payudara (Victora, 2016), sementara untuk di Indonesia angkanya bisa mencapai 5.377 anak dan 1.279 ibu (Walters, 2016).

"Oleh sebab itu, pemasaran produk pengganti ASI membutuhkan perlakuan khusus karena praktik pemasaran yang lazim dilakukan membahayakan kesehatan dan keselamatan bayi bayi serta ibu," ujar Irma Hidayana, pendiri PelanggaranKode.org.

Adapun tujuan Kode sendiri untuk:

  • Melindungi, mempromosikan, dan mendukung menyusui.
  • Memastikan produk pengganti ASI diberikan dengan tepat dan hanya jika diperlukan.
  • Memastikan informasi dan edukasi yang tepat serta objektif tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).
  • Memasarkan dan mendistribusikan produk pengganti ASI dan susu formula komersial secara etis.

Kebijakan global yang mengatur standar minimal pemasaran produk dan botol susu menyebut bahwa Kode tidak melarang industri memproduksi pengganti ASI, tetapi dengan mengatur pemasarannya.

Dari total laporan yang masuk, 910 di antaranya terjadi di internet, seperti iklan di media sosial, penyelenggaraan webinar atau Instagram Live bertema kesehatan atau gizi ibu dan anak yang disponsori oleh produsen susu formula, sebanyak 211 laporan.

Selain itu banyak ibu yang melaporkan bahwa mereka telah dihubungi oleh tim pemasaran melalui akun media sosialnya.

2. Menyusui dengan optimal

Editorial Team

Tonton lebih seru di