Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uban (vecteezy.com/Alina Humeniuk)
ilustrasi uban (vecteezy.com/Alina Humeniuk)

Uban atau rambut putih merupakan salah satu tanda penuaan pada manusia. Namun kamu salah jika beranggapan kalau uban hanya muncul pada mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas. Benar bahwa mayoritas orang berusia 50 tahun sudah memiliki banyak uban, tetapi gak jarang orang yang masih berusia 20 tahunan juga mengalami hal yang sama. 

Dilansir Healthline, warna rambut tercipta karena pigmen yang diproduksi oleh folikel. Seiring bertambahnya usia, folikel mulai berhenti memproduksi pigmen. Alhasil rambut yang tadinya berwarna hitam, coklat, atau merah, perlahan berubah menjadi putih. Selain usia, ada beberapa faktor lain yang juga menyebabkan uban bisa tumbuh, termasuk saat usia masih muda. Jadi apa penyebab munculnya uban di usia muda?

1. Genetik

gambar pasangan lansia (unsplash.com/Hector Reyes)

Siapa kita dan darimana kita berasal nyatanya sangat berpengaruh pada diri kita. Bukan hanya soal sifat, pola pikir, atau perilaku semata. Lebih dari itu, susunan genetik juga mempengaruhi kapan uban tumbuh di kepala. Jika seseorang memiliki uban di usia 20 tahunan, maka kemungkinan besar orang tua dan kakek-neneknya juga mengalami hal yang sama di masa lalu.

Selain orang tua, ras juga memiliki andil dalam pertumbuhan muda mereka. Gak hanya susunan genetik, ras juga punya andil yang sama. Pasalnya dibandingkan dengan orang Asia dan kulit putih yang mulai mengalami pertumbuhan uban sejak usia 20 sampai 25 tahun, rata-rata orang keturunan Afrika-Amerika baru mengalami hal ini saat usia mereka baru memasuki kepala tiga. Beruntung sekali, bukan?

2. Stres oksidatif

gambar seorang perempuan yang sedang stres (unplash.com/Somia Dcosta)

Gak dipungkiri, genetik memang memainkan peran penting. Namun genetik bukanlah satu-satunya faktor. Selain genetik, stres oksidatif juga menjadi salah satu faktor kenapa seseorang bisa beruban ketika usianya baru kepala dua. Stres oksidatif sendiri terjadi ketika jumlah radikal bebas lebih banyak dibandingkan dengan antioksidan. Jumlah yang lebih banyak ini, membuat radikal bebas lebih leluasa dalam merusak sel dan jaringan tubuh.

Kebanyakan orang gak menyadari bahwa mereka mengalami gejala stres oksidatif karena gejala yang muncul sangat kecil dan terlihat normal seperti munculnya garis halus dan kerutan, bintik halus, hingga vena laba-laba. Gak hanya mempengaruhi kulit, stress oksidatif juga mempengaruhi sel punca yang bertugas meregenerasi pigmen rambut. Sel punca yang mengalami kerusakan, membuat pigmen rambut sulit diproduksi yang berakhir dengan tumbuhnya uban atau rambut putih.

3. Merokok

gambar rokok (unsplash.com/Justin Mata)

Kita semua tahu betapa berbahayanya rokok bagi kesehatan kita. Gak hanya merusak paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, merokok juga mempengaruhi penampilan kita. Mulai dari bibir yang kelihatan kering dan menghitam, hingga rambut yang beruban lebih cepat. Ya, kamu gak salah baca. Merokok dapat mempercepat tumbuhnya rambut putih. Ini karena, rokok dapat mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke folikel rambut, dan pada akhirnya memicu perubahan warna rambut dari yang tadinya hitam menjadi putih.

4. Kekurangan vitamin B12

ilustrasi vitamin B12 (unsplash.com/Daniel Dan)

Bukan hanya kebiasaan buruk seperti merokok, nyatanya kekurangan nutrisi tubuh, terutama vitamin B12 juga sangat mempengaruhi kesehatan rambut kita. Di dalam tubuh, B12 membantu memproduksi sel darah merah yang sehat. Sel darah merah inilah yang nantinya akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke sel rambut. Ketika tubuh kekurangan vitamin B12, efeknya akan menjalar ke mana-mana, termasuk sel rambut. Dalam jangka panjang, hal ini juga akan mengganggu produksi melanin pemberi warna pada rambut. Alhasil produksi melanin yang berkurang membuat warna rambut perlahan memudar dan akhirnya berubah menjadi putih.

5. Kondisi medis tertentu

gambar seorang perempuan dengan vitiligo (unsplash.com/See Plus)

Kondisi tubuh juga berperan penting dalam kesehatan rambut. Pasalnya beberapa penyakit seperti autoimun menyebabkan seseorang beruban lebih cepat. Seseorang terkena penyakit autoimun ketika sistem kekebalan tubuhnya menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh, termasuk sel-sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada rambut dan kulit. Kondisi ini dikenal dengan istilah vitiligo di mana kulit terlihat lebih terang dari warna alaminya. Area kulit yang kehilangan pigmen disebut makula dan berwarna putih. Gak hanya menyerang kulit, jika sistem kekebalan tubuh menyerang bagian kulit yang memiliki rambut, maka rambut juga akan ikut berubah warna menjadi putih. 

Munculnya rambut putih memang bisa membuat banyak orang, terutama perempuan merasa panik. Namun sebetulnya, pertumbuhan rambut putih bisa dikendalikan dengan mengatasi penyebabnya. Jika rambut putih yang muncul disebabkan oleh stres, atau rokok, maka kamu bisa mengatasinya dengan berhenti merokok atau berusaha untuk mengobati stres yang kamu alami. Hal yang sama juga berlaku jika rambut putih muncul karena kurangnya vitamin B12. Sayangnya jika rambut putih disebabkan oleh genetik, maka akan sulit mengatasinya. Satu-satunya solusi adalah dengan mewarnai rambutmu menggunakan produk pewarna rambut yang banyak dijual di pasaran.

Referensi

"Facts About Gray Hair". WebMD. Diakses September 2025.

"Why does hair turn gray?". Medical News Today. Diakses September 2025.

"What Causes White Hair at an Early Age?". PharmEasy. Diakses September 2025.

"Oxidative Stress". Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team