Tidur penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak secara keseluruhan. Untuk bayi dan anak kecil, total waktu tidur mencakup tidur malam dan tidur siang.
Lamanya waktu tidur yang dibutuhkan anak bervariasi menurut usia. Meskipun setiap anak berbeda, tetapi umumnya para ahli merekomendasikan:
- Bayi baru lahir: Hingga berusia sekitar 3 bulan, bayi banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Mereka dapat tidur hingga 18 jam sehari, dan biasanya hanya menghabiskan waktu satu atau dua jam untuk terjaga setiap kalinya.
- Bayi: Sebelum usia satu tahun, bayi perlu tidur siang dua hingga empat kali sehari. Mereka dapat beristirahat selama 30 menit hingga 2 jam.
- Balita: Anak-anak seusia ini harus tidur selama 12 hingga 14 jam sehari, termasuk tidur siang. Di antara ulang tahun pertama dan kedua mereka, kebanyakan balita tidur siangnya berkurang dari dua kali sehari menjadi satu kali, yang biasanya dilakukan pada siang atau sore hari. Jika itu terjadi, sisa tidur siangnya bisa panjang, bisa sampai 3 jam.
- Usia prasekolah: Setelah usia 2 tahun, tidak semua anak perlu tidur siang, meskipun beberapa anak berusia 3 atau 4 tahun tetap membutuhkannya. Anak usia prasekolah membutuhkan 11 hingga 13 jam tidur sehari, tetapi lebih penting bagi mereka untuk mendapatkan istirahat malam yang cukup daripada tidur siang. Jadi, jika anak tidak dapat tidur pada malam hari pada hari-hari ketika mereka tidur siang, mungkin sudah waktunya untuk memperpendek waktu tidur siang mereka. Namun, pastikan untuk mengimbanginya dengan mempercepat waktu tidur.
- Anak usia sekolah dan yang lebih tua: Setelah usia 5 tahun, kebanyakan anak tidak perlu tidur siang lagi. Namun, tidur siang dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak dan remaja yang sedang lesu. Usahakan agar tidur siang mereka singkat, yaitu sekitar 30 menit. Dengan begitu, tidur siang tidak akan mengganggu waktu tidur mereka.
Tidur siang di sekolah menawarkan banyak manfaat bagi siswa. Menerapkan ruang tidur siang dapat menjadi bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk memprioritaskan kesejahteraan di sekolah.
Dengan menyadari pentingnya istirahat dan relaksasi, lembaga pendidikan dapat menumbuhkan budaya yang menghargai kesehatan mental dan fisik. Ini dapat berkontribusi pada lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.
Referensi
"Naps Can Aid Learning in Preschoolers." NIH News in Health. Diakses Januari 2025.
"Naptime Know-How: A Parent’s Guide." WebMD. Diakses Januari 2025.
"Insufficient sleep in children is associated with poor diet, obesity and more screen time." ScienceDaily. Diakses Januari 2025.
"Quality of children's sleep may affect eating habits and weight." ScienceDaily. Diakses Januari 2025.
"Nap-deprived tots may be missing out on more than sleep." ScienceDaily. Diakses Januari 2025.
"Naps." KidsHealth. Diakses Januari 2025.
Jianghong Liu et al., “Midday Napping in Children: Associations Between Nap Frequency and Duration Across Cognitive, Positive Psychological Well-being, Behavioral, and Metabolic Health Outcomes,” SLEEP 42, no. 9 (May 28, 2019), https://doi.org/10.1093/sleep/zsz126.