Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyebab Bau Badan Parah pada Anak

ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)
Intinya sih...
  • Bau badan pada anak adalah bagian normal dari proses tumbuh kembang.
  • Penyebab bau badan pada anak antara lain adalah adrenarche, kebiasaan mandi yang buruk, peningkatan produksi keringat, stres, berat badan bertambah, dan hiperhidrosis.
  • Makanan yang mengandung sulfur dan membuat anak berkeringat banyak juga dapat menjadi penyebab bau badan yang kuat.

Orang tua tentu menyadari perubahan fisik pada anak. Tidak cuma itu, perubahan lain pun turut disadari, termasuk bau badan anak. Misalnya, saat anak pulang sekolah, beberapa orang tua mencium bau tak sedap dari badan anak, entah digambarkan seperti bau seperti telur, apek, tengik, dan lain-lain. Tentu ini bisa membuat orang tua khawatir.

Bagi kebanyakan anak, bau badan merupakan bagian dari proses tumbuh kembang. Anak-anak mulai memiliki bau badan saat pubertas dimulai dan hormon berubah. Umumnya, ini terjadi saat anak perempuan berusia 8–13 tahun, sedangkan anak laki-laki berusia 9–14 tahun.

Cek di bawah di daftar penyebab bau badan pada anak.

1. Adrenarche

Bau tak sedap yang dimiliki anak-anak puber dikaitkan dengan adrenarche, istilah medis untuk perubahan tubuh yang dimulai saat kelenjar adrenal menjadi lebih aktif. Ini juga menjadi alasan kulit dan rambut berminyak, jerawat, dan rambut kemaluan yang muncul seiring dengan pubertas.

Keringat meningkat pada anak laki-laki dan perempuan puber, terutama di area ketiak dan selangkangan karena kelenjar apokrin matang di bawah rangsangan hormon. Peningkatan aktivitas hormonal inilah yang menyebabkan keringat berbau.

Adrenarche biasanya terjadi antara usia 6 dan 8 tahun. Dimulai sekitar dua tahun sebelum pubertas sejati (pubarche).

2. Kebiasaan mandi yang buruk

ilustrasi anak mandi (pexels.com/Rubens F Barros Neto)

Kebiasaan mandi yang buruk mungkin menjadi penyebab bau badan pada anak-anak. Terkadang, bukan cuma mandi setiap hari, tetapi kualitas mandi itu juga penting.

Contohnya, anak mungkin saja hanya membilas tubuhnya dengan air atau mengaplikasikan sabun sedikit atau cuma di beberapa bagian tubuh. Ajarilah anak untuk membersihkan tubuhnya dengan sabun secara menyeluruh.

3. Peningkatan keringat

Anak mungkin mengalami peningkatan produksi keringat karena suhu, aktivitas fisik, atau demam.

Meskipun keringat itu sendiri tidak menyebabkan bau badan, tetapi produksi keringat yang berlebihan memberi lebih banyak kesempatan bagi keringat untuk bercampur dengan bakteri dan menyebabkan bau badan.

4. Stres

ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Iqwan Alif)

Keringat yang diproduksi tubuh saat dalam kondisi stres atau gugup sebenarnya lebih bau daripada keringat yang dihasilkan saat bermain atau berolahraga. Itu karena stres menimbulkan jenis keringat yang berbeda dari keringat karena panas dan kelelahan.

Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat, ekrin dan apokrin.

Kelenjar ekrin menghasilkan keringat encer yang dibutuhkan untuk tetap sejuk saat cuaca panas dan selama beraktivitas fisik. Jenis keringat ini dimulai setelah periode pemanasan singkat dan cenderung tidak berbau karena sebagian besar terdiri dari air.

Kelenjar keringat ekrin terletak di seluruh tubuh, tetapi terutama di telapak kaki, telapak tangan, dahi, pipi, dan di ketiak.

Kelenjar keringat apokrin sebagian besar ditemukan di area ketiak, area genital, dan di kaki. Kelenjar apokrin menghasilkan cairan kental dan kental dan langsung merespons stres—tidak memerlukan periode pemanasan—untuk menghasilkan keringat yang penuh dengan protein dan lipid. Bakteri yang secara alami menghuni permukaan kulit suka makan dan tumbuh di tempat yang terdapat protein dan lipid. Dan di mana ada pertumbuhan bakteri, di situ ada bau.

Jadi, alasan keringat stres berbau lebih buruk daripada keringat lainnya adalah karena kelenjar yang berbeda bereaksi terhadap stres daripada bereaksi terhadap panas dan aktivitas. Kelenjar ini menghasilkan sejenis keringat yang penuh dengan makanan bagi bakteri, dan pertumbuhan bakteri menyebabkan bau.

5. Kelebihan berat badan

Saat berat badan bertambah, hingga terjadi kelebihan berat badan atau hingga, kulit mungkin akan membentuk lebih banyak lipatan.  Lipatan-lipatan ini dapat menampung keringat dan bakteri, yang menciptakan kondisi ideal untuk bau badan yang kuat.

6. Hiperhidrosis

ilustrasi anak berkeringat (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak berkeringat—bahkan saat cuaca dingin atau saat istirahat—bisa jadi merupakan tanda kondisi yang disebut hiperhidrosis.

Hiperhidrosis disebabkan oleh kelenjar keringat yang terlalu aktif. Saat orang dengan kondisi ini berkeringat, biasanya mereka berkeringat pada satu atau dua area tubuh, seperti ketiak, kepala, kaki, atau telapak tangan.

Meskipun keringat itu sendiri tidak berbau, tetapi volume keringat yang lebih banyak pada hiperhidrosis memberi tubuh lebih banyak kesempatan untuk bercampur dengan bakteri dan menghasilkan bau.

7. Makanan tertentu

Makanan yang mengandung sulfur dapat menyebabkan bau badan. Saat anak mengonsumsi makanan ini, sulfur dapat menumpuk dan keluar melalui kelenjar keringat ekrin. Hal ini dapat membuat bau badan makin kuat.

Beberapa makanan yang mungkin ingin dicoba untuk dikurangi dari pola makan anak meliputi:

  • Bawang bombai.
  • Bawang putih.
  • Brokoli.
  • Kubis.
  • Kembang kol.

Makanan lain dapat membuat anak lebih banyak berkeringat, yang dapat menyebabkan bau badan. Makanan ini meliputi:

  • Makanan pedas.
  • Kafein.
  • Rempah-rempah tertentu seperti jinten dan bubuk kari.
  • Makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG).

Bau badan merupakan bagian normal dari tumbuh kembang anak. Namun, jika anak juga memiliki gejala seperti sering buang air kecil, berat badannya sulit naik, atau kelelahan, inilah saatnya untuk memeriksakan diri ke dokter anak untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab bau badan anak lainnya, yang mungkin butuh intervensi medis.

Referensi

"Deodorant Use for Kids and Teens". Kids Health. Diakses November 2024.
"Smells like teens and tweens: How to deal with body odor". Children's Wisconsin. Diakses November 2024.
"How to handle your kid's body odour". Today's Parent. Diakses November 2024.
"Adrenarche". Cleveland Clinic. Diakses November 2024.
"Causes of Child Body Odor Besides Puberty". Kobi. Diakses November 2024.
"What Causes Body Odor—and How Can You Reduce It?" Health. Diakses November 2024.
"Stress Sweat Stinks! Here's Why & What to Do About It". International Hyperhidrosis Society. Diakses November 2024. 
"Why Do I Have Strong Body Odor?" Verywell Health. Diakses November 2024.
"Hyperhidrosis: Overview." American Academy of Dermatology Association. Diakses November 2024.
"What's that smell? Get rid of body odor." Harvard Health Publishing. Diakses November 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us