ilustrasi menyusui (pexels.com/Monica Turlui)
Mengutip laman Baby Centre, jika kamu memutuskan untuk berpuasa, maka bayi tidak akan dirugikan karena tubuh akan tetap meproduksi ASI seperti biasanya.
Menunggu berjam-jam antara senja dan fajar untuk makan mungkin akan mengurangi asupan kalori. Namun, hal ini tidak akan berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan.
Setelah tubuh membakar energi dari makanan terakhir, tubuh beradaptasi dan menggunakan energi dari simpanan berbeda. Tubuh membakar kalori dari simpanan gula darah terlebih dahulu, setelah itu mengubah simpanan lemak menjadi gula darah. Ini akan membantu ibu menyusui sampai waktu makan berikutnya.
Namun, puasa terkadang bisa menyebabkan perubahan pada kandungan ASI. Kadar beberapa vitamin dan mikronutrien dalam ASI mungkin berubah.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar zink, magnesium, dan potasium menurun jika ibu menyusui berpuasa selama bulan Ramadan. Namun, banyak hal bergantung pada simpanan nutrisi dan energi tubuh.
Cadangan tubuh akan habis sebelum ASI terpengaruh dan bayi akan terus berkembang meskipun tingkat mikronutrien menurun selama jam puasa.