Apakah Ibu Menyusui Boleh Makan Daging Sapi? Ini Faktanya!

Sebagai ibu menyusui, kamu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, termasuk melalui asupan nutrisi harian. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah ibu menyusui boleh makan daging sapi? Padahal, daging sapi dikenal kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B12 yang penting untuk energi dan kesehatan ibu serta perkembangan bayi, lho.
Namun, ada juga kekhawatiran tentang keamanan dan dampaknya terhadap kualitas ASI. Nah, artikel ini akan membahas secara lengkap manfaat, potensi risiko, dan tips aman mengonsumsi daging sapi bagi ibu menyusui, dengan merujuk pada sumber-sumber terpercaya.
1. Manfaat daging sapi untuk ibu menyusui

Sebenarnya, ibu menyusui boleh-boleh saja mengonsumsi daging sapi, tetapi dengan catatan tertentu. Daging sapi merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang membantu memperbaiki jaringan tubuh dan mendukung produksi ASI. Selain itu, kandungan zat besi dalam daging sapi membantu mencegah anemia pasca melahirkan, yang dapat memengaruhi energi dan kualitas ASI.
Daging sapi juga mengandung vitamin B12 dan zinc yang penting untuk fungsi saraf dan sistem kekebalan tubuh. Dilansir Healthline, nutrisi seperti vitamin B12 dan zinc dalam daging merah mendukung kesehatan ibu dan bayi selama masa menyusui.
2. Tips aman mengonsumsi daging sapi saat menyusui

Meskipun daging sapi bermanfaat, penting untuk mengonsumsinya dengan cara yang aman. Pastikan daging dimasak sampai benar-benar matang sempurna untuk menghindari infeksi bakteri seperti E. coli atau Salmonella. Kamu juga perlu menghindari konsumsi daging mentah atau setengah matang, seperti steak rare atau tartare, ya.
Selain itu, pilihlah daging sapi tanpa lemak dan hindari produk olahan yang tinggi natrium serta pengawet. The Bump menyarankan agar ibu menyusui tetap mengonsumsi makanan favorit mereka, termasuk daging sapi, selama tidak ada reaksi negatif pada bayi.
3. Mengatasi potensi alergi dan sensitivitas pada bayi

Beberapa bayi mungkin menunjukkan sensitivitas terhadap protein dalam daging sapi yang dikonsumsi ibu. Jika kamu melihat tanda-tanda seperti ruam, diare, atau rewel setelah menyusui, pertimbangkan untuk mengevaluasi pola makanmu. Namun, kasus ini relatif jarang terjadi.
Dikutip dari NHS UK, jika bayi menunjukkan sensitivitas terhadap makanan tertentu, ibu mungkin perlu menghindari makanan tersebut. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum membuat perubahan signifikan dalam dietmu, ya.
4. Rekomendasi produk daging sapi untuk ibu menyusui

Tidak semua daging sapi memiliki kualitas dan kandungan nutrisi yang sama, lho. Sebagai ibu menyusui, kamu sebaiknya memilih daging sapi yang segar, rendah lemak, dan bebas dari bahan tambahan berbahaya agar aman dikonsumsi serta tidak memengaruhi ASI secara negatif.
Selain kualitas, bentuk penyajian dan kepraktisan juga perlu dipertimbangkan. Ada berbagai produk daging sapi yang tersedia di pasaran, mulai dari daging segar, daging giling, hingga olahan seperti dendeng atau abon. Inilah rekomendasi produk yang cocok untuk menu harian ibu menyusui, baik untuk dikonsumsi langsung maupun sebagai stok makanan praktis di rumah.
1. Daging sapi segar kualitas premium
Daging sapi segar ini cocok untuk diolah menjadi berbagai menu sehat seperti sup, semur, atau tumisan. Mengandung protein dan zat besi tinggi, sangat mendukung pemulihan tubuh pasca melahirkan.
2. Daging sapi giling rendah lemak
Praktis untuk diolah menjadi bakso rumahan, tumisan, atau pasta. Rendah lemak, sehingga baik untuk ibu menyusui yang ingin menjaga asupan kalori.
3. Daging sapi slice
Potongan shortplate cocok untuk menu tumis. Mudah dimasak dan kaya rasa, tapi pastikan dimasak hingga matang sempurna, ya.
4. Dendeng sapi
Olahan daging kering dengan bumbu khas yang bisa menjadi lauk pendamping nasi. Meski enak, sebaiknya dikonsumsi sesekali karena umumnya mengandung garam yang cukup tinggi.
5. Abon daging sapi
Praktis untuk stok makanan di rumah. Bisa dikonsumsi sebagai lauk darurat, namun pastikan abon tidak mengandung bahan tambahan yang berbahaya atau terlalu banyak gula dan garam.
Saat memilih produk, baca label dengan teliti dan pastikan daging disimpan serta dimasak dengan cara yang higienis. Produk daging sapi berkualitas bukan hanya memberikan manfaat nutrisi bagi ibu, tetapi juga mendukung tumbuh kembang bayi secara tidak langsung melalui ASI.
5. Mengolah daging sapi yang aman untuk ibu menyusui

Cara memasak yang tepat sangat penting agar daging sapi tetap aman dikonsumsi tanpa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau E. coli. Bagi ibu menyusui, konsumsi makanan yang terkontaminasi bisa menyebabkan masalah pencernaan dan bahkan memengaruhi kualitas ASI.
Untuk itu, pastikan kamu selalu memasak daging sapi hingga matang sempurna, dengan suhu internal minimal 70 derajat Celsius. Hindari daging yang masih berwarna merah muda di bagian tengah, terutama jika disajikan dalam bentuk steak. Selain itu, usahakan menggunakan metode memasak yang rendah lemak seperti merebus, memanggang, atau menumis dengan sedikit minyak.
Sebagai ibu menyusui, kamu boleh dan bahkan dianjurkan untuk mengonsumsi daging sapi sebagai bagian dari diet seimbang. Namun, pastikan untuk memilih daging berkualitas, memasaknya dengan benar, dan memperhatikan reaksi bayi terhadap makanan yang kamu konsumsi. Jika kamu memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli gizi, ya.
Referensi
“The Ultimate Breastfeeding Diet: What to Eat and What to Avoid”. Healthline. Diakses Juni 2025.
“Foods to Avoid When Breastfeeding”. The Bump. Diakses Juni 2025.
“Food and Drinks to Avoid When Breastfeeding”. NHS Start for Life. Diakses Juni 2025.
“The Ultimate Breastfeeding Diet: What to Eat and What to Avoid”. Healthline. Diakses Juni 2025.