Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Minum Matcha Bisa Menurunkan Berat Badan?

menikmati ceremonial matcha
ilustrasi menikmati ceremonial matcha (pexels.com/Anna Pou)
Intinya sih...
  • Minum matcha bisa menjadi bagian strategi penurunan berat badan, tapi tidak instan. Perlu diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga rutin.
  • Kandungan utama matcha yang membantu pembakaran lemak adalah EGCG (Epigallocatechin gallate) dan kafein.
  • Tips minum matcha untuk menurunkan berat badan antara lain konsisten minum setiap hari, minum sebelum berolahraga, waktu minum yang tepat, dan pilih matcha murni tanpa tambahan gula atau susu.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Pauline Octaviani, SpGK

Matcha kini semakin populer di kalangan pencinta hidup sehat. Jenis teh ini kerap disamakan teh hijau, padahal sebetulnya budidaya, pengolahan, hingga penyajian keduanya berbeda.

Tidak cuma enak diseduh jadi minuman, matcha kini mulai digunakan sebagai bahan dalam berbagai menu makanan. Kandungan antioksidannya yang tinggi membuat matcha disebut-sebut punya banyak manfaat kesehatan. Bahkan, ada yang menyebut bahwa jenis teh ini bisa untuk diet. 

Namun, apakah minum matcha bisa menurunkan berat badan secara nyata? Pertanyaan ini sering bikin penasaran, apalagi buat kamu yang sedang berjuang menurunkan angka timbangan. Untuk itu, kenali lebih jauh manfaat matcha dan pengaruhnya terhadap penurunan berat badan berikut ini!

Apakah minum matcha bisa menurunkan berat badan?

Minum matcha bisa menjadi bagian strategi penurunan berat badan, tapi tidak instan. Selain itu, diet dengan matcha juga perlu diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga rutin. Namun, perlu digarisbawahi bahwa matcha yang dimaksud adalah pure matcha, ya.

Salah satu kandungan utama matcha yang membantu pembakaran lemak adalah EGCG (Epigallocatechin gallate). Kandungan ini merupakan antioksidan yang bisa meningkatkan metabolisme dan merangsang proses pembakaran lemak dalam tubuh.

Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa konsumsi matcha alami dapat meningkatkan thermogenesis yaitu proses tubuh membakar kalori, dari 10 persen menjadi 43 persen. Artinya, tubuh bisa membakar lebih banyak kalori secara alami setelah mengonsumsi matcha.

Selain EGCG, kandungan kafein dalam matcha juga berperan penting. Kafein dikenal bisa meningkatkan energi dan fokus, terutama saat berolahraga. Ini tentu membantu tubuh bekerja lebih efisien dalam membakar lemak. Dalam satu cangkir matcha (sekitar 8 ons), terdapat sekitar 38 hingga 89 miligram kafein. Jumlah ini lebih rendah dari kopi, tapi cukup untuk memberikan efek stimulan ringan tanpa membuat jantung berdebar.

Namun, penting untuk diingat bahwa matcha bukan solusi ajaib. Para ahli menyebutkan bahwa manfaat matcha lebih terasa jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat. Dalam sebuah review pada 2020, konsumsi teh hijau (termasuk matcha) hingga 500 mg per hari selama 12 minggu bisa menurunkan indeks massa tubuh (BMI), asalkan disertai diet seimbang dan olahraga.

Tips minum matcha untuk menurunkan berat badan

Kalau ingin menjadikan matcha sebagai bagian dari program penurunan berat badan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan guna mendukung manfaatnya. Matcha memang bukan solusi instan, tapi dengan cara konsumsi yang tepat, kamu bisa merasakan efeknya dalam jangka panjang.

  • Konsisten minum setiap hari

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1—4 gram matcha per har bisa membantu menurunkan komposisi lemak tubuh. Bahkan hanya dengan satu cangkir matcha sehari selama 12 minggu terbukti mampu meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan. Jadi, kuncinya adalah konsistensi, bukan jumlah besar dalam waktu singkat, ya.

  • Minum matcha sebelum berolahraga

Salah satu waktu terbaik untuk minum matcha adalah sekitar 1 jam sebelum berolahraga. Kandungan kafein dan antioksidan EGCG dalam matcha mampu meningkatkan energi dan mempercepat pembakaran lemak saat beraktivitas fisik.

Dalam sebuah studi, peserta yang minum matcha sebelum latihan selama 3 bulan mengalami penurunan lemak perut lebih banyak dibanding yang tidak. Bahkan ekstrak teh hijau saja bisa meningkatkan pembakaran lemak hingga 17 persen selama latihan. Apalagi matcha yang kandungannya lebih kuat dibandingkan ekstrak teh hijau.

  • Waktu minum yang tepat

Beberapa waktu terbaik untuk mengonsumsi matcha agar efeknya lebih optimal antara lain sebagai berikut:

  1. Pagi hari setelah bangun tidur untuk memberikan energi sekaligus menekan rasa lapar.

  2. Sebelum bekerja atau saat merasa ngantuk pada siang hari. Ini karena matcha dapat memberikan efek calm alertness yaitu fokus tanpa gelisah.

  3. Menjelang olahraga untuk meningkatkan stamina dan pembakaran lemak.

  • Pilih matcha murni, bukan matcha latte

Agar manfaat matcha untuk diet tetap optimal, sebaiknya konsumsi matcha murni (pure matcha) tanpa tambahan gula, krimer, atau susu, ya. Matcha latte yang biasa dijual di pasaran sering kali mengandung banyak gula dan kalori tersembunyi. Hal ini justru bisa menghambat proses penurunan berat badan.

Untuk itu kamu bisa membuatnya dengan menyeduh 1 gram matcha, aduk rata, dan nikmati tanpa tambahan apa pun. Ini adalah cara efektif untuk mendapatkan manfaat detoks dan pembakaran lemak dari matcha secara maksimal.

Manfaat lain matcha

menyeduh ceremonial matcha
ilustrasi menyeduh ceremonial matcha (pexels.com/Silvio Pelegrin)

Selain membantu menurunkan berat badan, matcha juga punya banyak manfaat kesehatan lainnya. Berikut beberapa manfaat lain dari matcha yang telah diteliti:

  • Menjaga kesehatan hati

Hati punya peran penting dalam menetralisir racun dan mengolah zat gizi. Beberapa studi menunjukkan bahwa matcha bisa membantu menjaga kesehatan organ ini. Sebuah tinjauan pada 2015 terhadap 15 studi menemukan bahwa konsumsi teh hijau berkaitan dengan penurunan risiko penyakit hati.

  • Meningkatkan fungsi otak

Matcha mengandung kafein dan L-theanine, dua zat yang bekerja sama untuk meningkatkan fokus dan kewaspadaan tanpa efek “crash” seperti kopi. Dalam sebuah studi kecil, peserta yang mengonsumsi 4 gram matcha menunjukkan peningkatan pada daya ingat dan kemampuan fokus dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsinya. Penelitian lainnya juga menemukan bahwa konsumsi rutin matcha bisa membantu meningkatkan fungsi otak, terutama pada lansia.

  • Berpotensi mencegah kanker

Senyawa EGCG dalam matcha telah diteliti karena potensi anti-kankernya. Studi laboratorium dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa ini mungkin membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Meski hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia masih dibutuhkan.

  • Mendukung kesehatan jantung

Konsumsi teh hijau yang memiliki kandungan serupa dengan matcha telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Meski belum banyak studi langsung pada matcha, kandungan antioksidan dan senyawa aktifnya membuat matcha diyakini dapat memberikan manfaat serupa bagi jantung.

Jadi, apakah minum matcha bisa menurunkan berat badan? Jawabannya bisa asal dikonsumsi secara tepat, konsisten, serta diiringi pola makan seimbang dan aktivitas fisik. Apakah kamu tertarik mengonsumsi matcha untuk diet?

Referensi

"7 Proven Ways Matcha Tea Improves Your Health". Healthline. Diakses Mei 2025.
"Why Matcha is Good For Weight Loss, According to Research". Matcha.com. Diakses Mei 2025.
"Lose Weight with Matcha: Discover The Many Benefits of Matcha Green Tea". Het Kleinste Huis. Diakses Mei 2025.
"Can Matcha Tea Help You Lose Weight?". Kusmi Tea. Diakses Mei 2025.
"Is Matcha Good for Weight Loss? Here's What the Research and Experts Say". Prevention. Diakses Mei 2025.
"Matcha for Weight Loss: Benefits and Tips". Aroma Matcha. Diakses Mei 2025.
Lin, Ying, dkk. “The Effect of Green Tea Supplementation on Obesity: A Systematic Review and Dose–response Meta‐analysis of Randomized Controlled Trials.” Phytotherapy Research 34, no. 10 (May 5, 2020): 2459–70. 
Sokary, Sara, Maha Al-Asmakh, Zain Zakaria, and Hiba Bawadi. “The Therapeutic Potential of Matcha Tea: A Critical Review on Human and Animal Studies.” Current Research in Food Science 6 (November 23, 2022): 100396. 
Yin, Xueru, dkk. “The Effect of Green Tea Intake on Risk of Liver Disease: A Meta Analysis,” June 15, 2015. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Fadila Rosyada Hariri
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us