Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Matcha Lebih Sehat daripada Kopi?

ilustrasi matcha(freepik.com/EyeEm)
ilustrasi matcha(freepik.com/EyeEm)
Intinya sih...
  • Matcha kaya akan antioksidan, terutama katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG). Kopi juga tinggi antioksidan, terutama polifenol seperti chlorogenic acid dan melanoidin.
  • Kafein dalam kopi memberikan dorongan energi cepat, sementara matcha memberikan energi yang lebih stabil berkat kandungan L-theanine.
  • Meskipun memiliki sejumlah manfaat, tetapi matcha dan kopi juga punya potensi efek samping.

Matcha dan kopi adalah dua minuman yang memiliki penggemar setia. Keduanya sering menjadi andalan untuk dinikmati pada pagi hari karena mampu memberikan dorongan energi dan meningkatkan fokus. Dengan aroma dan cita rasa yang khas, baik matcha maupun kopi tak hanya menjadi bagian dari rutinitas harian, tetapi juga simbol gaya hidup sehat dan produktif.

Namun, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, muncul pertanyaan: Antara matcha dan kopi, mana yang lebih sehat?

Membandingkan matcha dan kopi perlu memahami kandungan nutrisi, efek kafein, manfaat kesehatan jangka panjang, serta potensi efek sampingnya. Di bawah ini dibahas perbedaan keduanya agar kamu bisa menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan tubuh dan gaya hidupmu.

1. Kandungan nutrisi dan antioksidan

Matcha merupakan teh hijau bubuk yang terbuat dari daun teh yang ditanam di tempat teduh, lalu digiling halus. Karena diminum bersama seluruh bagian daun, kamu mendapatkan nutrisi secara maksimal.

Matcha kaya akan antioksidan, terutama katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG), yang dikenal ampuh melawan berbagai penyakit. Satu sajian matcha bisa mengandung sekitar 10 kali lipat nutrisi dibanding teh hijau biasa. Di dalamnya juga terdapat polifenol, asam amino, vitamin A, C, E, K, B kompleks, serta mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, dan zat besi.

Kopi juga tinggi antioksidan, terutama polifenol seperti chlorogenic acid dan melanoidin. Senyawa ini membantu melawan radikal bebas dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan saraf. Jika dilihat per sajian, kandungan antioksidan kopi hampir setara dengan matcha dan teh hijau.

2. Kandungan kafein dan efek energi

ilustrasi matcha (pexels.com/Samet Burak Dağlıoğlu)
ilustrasi matcha (pexels.com/Samet Burak Dağlıoğlu)

Kafein adalah alasan utama banyak orang mengonsumsi kopi atau matcha pada pagi hari. Secangkir kopi biasanya mengandung sekitar 100 mg kafein, tergantung cara penyeduhan dan jenis bijinya. Sementara itu, matcha memiliki kafein sekitar 38–176 mg per cangkir, tergantung banyaknya bubuk yang kamu gunakan.

Kopi memberikan dorongan energi cepat, tetapi sering kali diikuti rasa gugup atau "crash" saat efeknya habis. Sebaliknya, matcha memberikan energi yang lebih stabil berkat kandungan L-theanine, asam amino yang membantu rasa tenang dan fokus. Kombinasi ini membuat matcha memberikan sensasi fokus dan waspada namun tetap relaks, cocok bagi individu yang sensitif terhadap kafein.

3. Manfaat kesehatan

Berikut beberapa manfaat yang ditawarkan matcha:

  • Antioksidan tinggi: Membantu melindungi sel tubuh dan menurunkan risiko penyakit kronis.

  • Meningkatkan fungsi otak: Dapat meningkatkan memori dan mengurangi kecemasan.

  • Menjaga metabolisme: Dapat menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan peradangan.

  • Mendukung suasana hati: Matcha memiliki efek antidepresan.

Sementara itu, manfaat yang ditawarkan oleh kopi antara lain:

  • Mendukung umur panjang: Konsumsi kopi secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit serius.

  • Cegah diabetes tipe 2: Membantu tubuh mengatur kadar gula darah.

  • Kesehatan jantung: Konsumsi 1–2 cangkir per hari dapat menurunkan risiko gagal jantung.

  • Melindungi otak: Dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.

  • Antiinflamasi: Kandungan polifenolnya membantu mengurangi peradangan.

4. Potensi efek samping

ilustrasi mencium aroma kopi (unsplash.com/Battlecreek Coffee Roasters)
ilustrasi kopi (unsplash.com/Battlecreek Coffee Roasters)

Meskipun memiliki sejumlah manfaat, tetapi matcha dan kopi juga punya potensi efek samping.

Kopi bisa memicu gejala asam lambung atau rasa gelisah pada sebagian orang karena tingkat keasamannya dan kandungan kafeinnya. Matcha memang lebih lembut, tetapi tetap mengandung kafein sehingga tetap perlu dibatasi, terutama bagi individu yang memiliki masalah dengan hati, karena konsumsi berlebihan bisa memengaruhi enzim hati.

5. Matcha dan kopi, mana yang lebih sehat?

Matcha dan kopi sama-sama punya manfaat kesehatan yang luar biasa berkat antioksidan dan senyawa aktifnya. Namun, matcha unggul dalam hal ketenangan fokus berkat L-theanine, serta mendukung metabolisme dan kesehatan mental. Sementara itu, kopi lebih dikenal sebagai pendukung kesehatan jantung, otak, dan umur panjang.

Pilihan terbaik tergantung pada tujuan kesehatan pribadi, sensitivitas terhadap kafein, dan preferensi rasa. Kalau kamu ingin energi stabil dan manfaat mood booster, matcha bisa jadi pilihan tepat. Namun, jika kamu suka rasa kuat dan manfaat jangka panjang untuk jantung dan otak, kopi dapat menjadi andalan. Keduanya bisa jadi bagian dari gaya hidup sehat asal dikonsumsi dengan bijak dalam porsi makan sehat seimbang.

Referensi

"7 Proven Benefits of Matcha Tea." Healthline. Diakses pada Juni 2025.
"9 Reasons Why the Right Amount of Coffee Is Good for You." Johns Hopkins Medicine. Diakses pada Juni 2025.
"Matcha Health Benefits: Why It Could Be Better Than Coffee." The Independent. Diakses pada Juni 2025.
"Matcha vs Coffee: What’s the Difference?" Uji Matcha. Diakses pada Juni 2025.
"Is Matcha a Healthier Alternative to Coffee? Here’s What You Need to Know."The Conversation.
Diakses pada Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us