Potret wanita sedang mengalami anemia (freepik.com/yanalya)
Penting untuk memperhatikan nutrisi saat puasa Ramadan maupun lainnya, termasuk intermittent fasting untuk mengurangi berat badan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana proses tubuh mendapat dan mencerna nutrisi sehingga bisa berfungsi normal.
Kamu bisa mencegah gejala anemia lebih parah saat berpuasa dengan menerapkan sahur dan berbuka sehat. Berikut beberapa langkah yang dapat kamu terapkan.
- Konsumsi makanan kaya zat besi untuk menu sahur dan berbuka. Misalnya, kacang-kacangan, polong-polongan, dan sayuran hijau. Selain itu, bisa juga mengonsumsi hati, daging merah, ikan, apel, terong, hingga bayam
- Konsumsi makanan atau minuman bervitamin yang mampu meningkatkan penyerapan zat besi. Contoh, jus lemon yang dikombinasikan dengan salad sayuran. Vitamin C dalam jus lemon membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam sayuran, lho
- Hindari konsumsi minuman bersoda dan berkafein. Dua jenis minuman tersebut memengaruhi penyerapan zat besi di usus
- Hindari melewatkan makan sahur atau jendela makan lainnya. Alasannya, tubuh membutuhkan energi dan nutrisi dari makanan sahur dan berbuka untuk menjaga kadar hemoglobin pada angka normal.
Kalau kamu bertanya-tanya apakah puasa dapat menyebabkan anemia jawabannya ada potensi demikian meski bukan pemicu utama. Terpenting, atur asupan nutrisi saat sahur dan berbuka agar kebutuhan nutrisi tubuh tercukupi, ya.
Referensi:
"HMC Offers Guidance for Fasting Patients with Anemia". Hamad Medical Corporation. Diakses Maret 2025.
"5 Tips for Anemia Patients in Ramadan". Saudi German Health. Diakses Maret 2025.
"Anemia". Cleveland Clinic. Diakses Maret 2025.
"13 Tips Puasa Bagi Penderita Anemia". RS Pondok Indah. Diakses Maret 2025.