Kalau kamu berniat mengonsumsi pre-workout, perhatikan hal berikut ini:
Tentukan tujuan. Apakah mau fokus ke daya tahan, energi ekstra, atau pembentukan otot.
Perhatikan waktu konsumsi. Kafein biasanya mulai bekerja dalam 30 menit dan bertahan 4–6 jam. Jadi, hindari minum pre-workout dekat jam tidur.
Pilih bahan sesuai kebutuhan. Misalnya, jika kamu mau menambah massa otot, pilih yang mengandung kreatin. Kalau kamu susah tidur, cari yang bebas kafein.
Coba-coba rasa dan tekstur. Suplemen pre-workout itu cocok-cocokan, jadi jangan kaget kalau butuh trial and error.
Pada akhirnya, suplemen pre-workout tertentu mungkin efektif, tetapi itu tergantung pada beberapa faktor, termasuk bahan utama, penggunaan yang tepat, dan tujuan kebugaranmu.
Pre-workout bisa membantu meningkatkan energi dan performa olahraga, terutama untuk yang latihan intens. Namun, ingat, tidak semua orang membutuhkannya. Kalau kamu atlet kompetitif, mungkin pre-workout bisa memberikan keuntungan tambahan. Namun, untuk kebanyakan orang, makanan bergizi dan istirahat cukup sudah lebih dari cukup untuk performa terbaikmu.
Referensi
Patrick S. Harty et al., “Multi-ingredient Pre-workout Supplements, Safety Implications, and Performance Outcomes: A Brief Review,” Journal of the International Society of Sports Nutrition 15, no. 1 (January 5, 2018), https://doi.org/10.1186/s12970-018-0247-6.
"Does Taking a Pre-Workout Actually Work?" Cleveland Clinic. Diakses pada September 2025.
Abbie E Smith et al., “The Effects of a Pre-workout Supplement Containing Caffeine, Creatine, and Amino Acids During Three Weeks of High-intensity Exercise on Aerobic and Anaerobic Performance,” Journal of the International Society of Sports Nutrition 7, no. 1 (January 5, 2010), https://doi.org/10.1186/1550-2783-7-10.
"Pre-Workout Supplements: Are They Worth Taking?" University Hospitals. Diakses pada September 2025.
"What Does Pre-Workout Do to Your Body Before Exercise?" Verywell Health. Diakses pada September 2025.