Menurut buku Textbook of Natural Medicine (2020), akar licorice telah terbukti memiliki efek antiinflamasi, antivirus, dan pelindung hati dalam studi ilmiah.
Komponen aktif utamanya adalah senyawa saponin glycyrrhizin, yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan Jepang untuk mengobati banyak penyakit, termasuk penyakit hati.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengobatan dengan ekstrak licorice dapat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kondisi hati tertentu.
Sebuah penelitian pada 66 orang dengan penyakit hati berlemak dalam jurnal Phytotherapy Research (2012) menemukan bahwa suplemen dengan 2 gram ekstrak akar licorice per hari selama 2 bulan secara signifikan mengurangi ALT dan AST, dibanding dengan pengobatan plasebo.
Dalam penelitian kecil lainnya, 6 orang sehat mengonsumsi produk glycyrrhizin sebelum minum vodka setiap malam selama 12 hari, dan 6 orang hanya minum vodka setiap malam selama 12 hari. Pada kelompok vodka saja, penanda kerusakan hati, termasuk ALT, AST, dan GGT, meningkat secara signifikan. Pada kelompok glycyrrhizin, penanda ini tidak meningkat secara signifikan, menunjukkan bahwa glycyrrhizin dapat membantu melindungi terhadap kerusakan hati terkait alkohol, menurut studi dalam Phytotherapy Research (2016).
Meskipun temuan ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan. Terlebih lagi, beberapa orang lebih sensitif terhadap licorice, dan penggunaan kronis produk ini dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk tekanan darah tinggi dan kadar kalium darah rendah.