7 Hal Random Ini Ternyata Bisa Meningkatkan Kemampuan Otak

2. Ikut kelas yoga

ilustrasi yoga (pexels.com/@ellyfairytale)

Ketenangan batin bukanlah satu-satunya keuntungan yang didapat dengan mengikuti kelas yoga. Dengan mengikuti pelatihan yoga, masalah kognitif ringan bisa diatasi.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal International Psychogeriatrics tahun 2017, ditemukan fakta bahwa orang-orang yang berlatih yoga dan meditasi Kundalini (meditasi yang berusaha membangkitkan energi terbesar dari dalam diri yang diyakini bersumber dari tulang belakang) selama 3 bulan mengalami penurunan kognitif dan masalah yang sering mendahului penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.

Baca Juga: 9 Cara Efektif Mengurangi Risiko Pikun, Otak Oke sampai Tua

3. Mengadakan pesta makan malam

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Alberta, Kanada, yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease tahun 2019, kegiatan sosial seperti mengadakan acara makan malam bersama dapat membantu mencegah hilangnya ingatan pada orang-orang yang berusia di atas 55 tahun.

Tak cuma kesehatan otak saja yang lebih baik. Mereka yang berada pada kelompok usia antara 55 hingga 75 tahun dengan ingatan yang baik juga cenderung memiliki detak jantung yang lebih rendah dan gejala depresi yang lebih sedikit.

4. Lakukan aktivitas yang random

ilustrasi berkebun (pexels.com/@gustavofring)

Kegiatan seperti merapikan tempat tidur, berkebun, hingga merapikan bunga atau mengumpulkan surat mungkin terdengar sepele. Padahal, ternyata itu bisa membawa manfaat untuk otak kita.

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Gerontology, orang dewasa yang lebih tua yang melakukan tugas-tugas aktif ini memiliki lebih banyak gray matter, yaitu bagian dari otak terkait dengan memori, emosi, ucapan, pengambilan keputusan, dan pengendalian diri, sekaligus area paling aktif di otak.

Perlu diketahui bahwa gray matter yang lebih banyak di otak dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik, sementara penurunan gray matter dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan demensia terkait lainnya.

5. Membuat doodle atau sejenisnya

ilustrasi membuat doodle (pexels.com/@alenakoval)

Kamu lagi bosan saat belajar atau rapat? Kamu bisa menggambar doodle atau gambar sederhana yang bisa punya makna representasi konkret atau cuma garis abstrak atau acak.

Diam-diam, menggambar doodle atau disebut doodling, misalnya di tepian buku catatan atau agenda saat sedang bosan bisa membantu meningkatkan kemampuan otak menghasilkan ide kreatif. 

Mengapa bisa demikian? Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal The Arts in Psychotherapy tahun 2017 menunjukkan bahwa aktivitas coret-coret dan mewarnai dapat membantu meningkatkan aliran darah ke korteks prefrontal, bagian otak yang terlibat dalam pemecahan masalah, logika, perhatian dan memori, serta penyimpanan.

Selain itu, orang yang senang coret-coret merasa lebih kreatif, penuh ide bagus, dan lebih mampu memecahkan masalah.

6. Lebih sering bercinta dengan kedekatan emosional

ilustrasi seks (IDN Times/Arief Rahmat)

Peneliti Australia menemukan bahwa pasangan paruh baya yang lebih sering melakukan hubungan seksual dan dekat secara emosional selama aktivitas seksual dikaitkan dengan kinerja memori yang baik dan performa lebih baik dalam tes memori. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior tahun 2018. 

Penelitian yang dilakukan dengan uji eksperimental ini menduga keintiman dapat meningkatkan memori dengan merangsang area hipokampus, yaitu bagian otak yang terkait dengan daya ingat.

Namun, ada hal menarik juga dari penelitian ini. Aktivitas seksual tampaknya hanya membantu dalam ingatan jangka pendek; tampaknya tidak mencegah penurunan memori dalam jangka panjang.

7. Pengaruh suhu

ilustrasi pekerja di kantor (pexels.com/LadiwayneGrafix)

Merujuk pada penelitian di Finlandia yang tertuang dalam jurnal Building and Environment tahun 2007, ditemukan adanya perbedaan signifikan mengenai kenyamanan akan preferensi suhu pada laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian tersebut, perempuan lebih memilih suhu ruangan yang lebih tinggi daripada laki-laki.

Studi dalam jurnal PLOS One tahun 2019 juga menemukan efek suhu bervariasi pada laki-laki dan perempuan. Pada suhu yang lebih tinggi, perempuan bekerja lebih baik pada pekerjaan hitungan atau matematika dan tugas verbal, sementara efek sebaliknya terjadi pada laki-laki.

Dalam penelitian tersebut, secara keseluruhan hasilnya menunjukkan bahwa dalam kisaran suhu 16 dan 33 derajat Celcius, perempuan umumnya menunjukkan kinerja kognitif yang lebih baik pada periode pengaturan temperatur yang lebih hangat, sementara laki-laki kinerjanya lebih baik pada suhu yang lebih dingin.

Itulah tujuh hal random yang ternyata bisa meningkatkan kemampuan otak. Menarik, ya? Selain itu, cara lainnya untuk menjaga otak tetap sehat adalah dengan rutin olahraga, menjauhi alkohol, tidak merokok, menerapkan pola makan sehat, kontrol penyakit metabolik, dan lakukan permainan yang mengasah otak.

Baca Juga: Jika Kamu Orang yang Pelupa, Coba Latih Daya Ingatmu dengan 6 Cara Ini