Artritis gout atau yang dikenal dengan asam urat merupakan satu dari sekian banyak penyakit nyeri yang terjadi pada sendi.
Saat mengalami nyeri sendi akibat tingginya asam urat, banyak masyarakat yang menyalahkan sayuran sebagai pemicu keluhan yang dirasakan. Benarkah anggapan tersebut? Baca terus untuk tahu jawabannya.
Dilansir Healthline, artritis gout adalah salah satu kondisi adanya peradangan yang terjadi pada sendi. Nyeri asam urat terjadi ketika adanya akumulasi kristal asam urat di sendi sehingga menimbulkan reaksi peradangan.
Keluhan yang dirasakan bisa berupa nyeri, salah satunya di sendi kaki. Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat di darah, namun tidak semua yang mengalami kadar asam urat tinggi mengalami keluhan nyeri.
Mengutip laman Perhimpunan Reumatologi Indonesia, ada dua faktor yang menyebabkan terjadi peningkatan kadar asam urat, yaitu produksi asam urat yang berlebihan dan pengeluaran asam urat oleh ginjal yang menurun.
Normalnya, makanan yang mengandung purin akan dipecah menjadi senyawa bernama asam urat. Konsumsi makanan yang tinggi purin dalam jumlah banyak menyebabkan produksi asam urat menjadi berlebih. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar asam urat di darah.
Asam urat normalnya akan dibuang oleh ginjal bersama dengan urine. Apabila proses pengeluaran asam urat di ginjal menurun, maka kadar asam urat menjadi meningkat di darah. Inilah yang menyebabkan kadar asam urat di darah tinggi.
Makanan yang mengandung kadar purin tinggi dapat berkontribusi terhadap peningkatan kadar asam urat. Beberapa makanan yang harus dihindari adalah jeroan, daging merah, hidangan laut, dan minuman beralkohol.
Makanan dan minuman manis mengandung fruktosa juga berkontribusi dalam peningkatan kadar asam urat meskipun tidak mengandung purin. Maka, kudapan dan minuman manis seperti soda juga harus dihindari.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa sayuran hijau juga menjadi pencetus munculnya keluhan nyeri sendi. Namun, hal tersebut adalah keliru karena sayuran hijau tidak menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Anggapan mengenai sayuran menyebabkan asam urat adalah mitos. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Perhimpunan Reumatologi Indonesia di laman resminya, bahwa sayuran hijau dan kacang-kacangan tidak menyebabkan nyeri pada sendi.
Pada laman tersebut dijelaskan bahwa penyakit radang sendi akibat asam urat disebabkan oleh makanan seperti jeroan, alkohol, kerang-kerangan, dan daging merah dalam jumlah yang besar.
Penelitian menyebutkan konsumsi sayuran tinggi purin, seperti bayam, kembang kol, kangkung, dan kacang-kacangan tidak meningkatkan terjadinya keluhan artritis gout. Mengutip laman Healthline, penelitian menyebutkan sayuran yang mengandung tinggi purin tidak ada hubungannya dengan peningkatan kadar asam urat.
Hal senada juga dijelaskan pada laman Medical News Today, yang menyebutkan bahwa makanan yang berasal dari tanaman, meskipun mengandung kadar purin tinggi, tidak memengaruhi kadar asam urat. Berbeda dengan makanan hewani dengan kadar purin tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat.
Saat terjadi serangan akut, maka sendi yang nyeri perlu diistirahatkan dan dikompres dengan air dingin. Untuk menentukan pengobatan, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa keluhan disebabkan oleh asam urat. Jadi, diagnosis akurat oleh dokter dibutuhkan.
Jika sudah ditetapkan keluhan disebabkan oleh artritis gout, maka harus diobati dengan cara yang tepat agar tidak menimbulkan keluhan berulang di kemudian hari. Jika tidak ditangani dengan tepat, artritis gout dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Maka, untuk mengatasi keluhan nyeri, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan tepat sesuai kondisi masing-masing.
Jadi kesimpulannya, anggapan bahwa sayuran menjadi pemicu keluhan asam urat merupakan mitos. Faktanya, sayuran tidak menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Makanan yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat seperti jeroan, daging merah, hidangan laut, minuman beralkohol, dan makanan minuman manis.