Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kurban Setengah Matang?

ilustrasi daging setengah matang (pexels.com/Gil Goldman)
Intinya sih...
  • Ibu hamil sah makan daging kurban, tapi harus hati-hati dalam mengonsumsi daging yang dimasak setengah matang.
  • Daging setengah matang bisa menyebabkan toksoplasmosis dan keracunan makanan, meningkatkan risiko infeksi pada janin selama kehamilan.
  • Kunci utama adalah memastikan daging dimasak hingga matang sepenuhnya untuk membunuh bakteri berbahaya di dalamnya.

Pada momen Iduladha, hampir semua orang ingin mencicipi hidangan dari daging kurban, tak terkecuali ibu hamil. Sah saja bagi ibu hamil makan daging kurban. Makan daging tidak akan mengganggu kehamilan selama tidak dimakan dalam jumlah besar dan memperhatikan cara mengolahnya.

Bagi banyak orang, daging terasa lebih nikmat jika dimasak setengah matang, misalnya medium-rare atau medium untuk steak. Namun, bagi ibu hamil, perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi daging, termasuk tidak menyantap daging yang dimasak setengah matang.

Di bawah ini akan dibahas apakah boleh ibu hamil makan daging kurban setengah matang dan tips makan daging kurban yang aman.

1. Kenapa ibu hamil tidak boleh makan daging kurban setengah matang?

Daging setengah matang merupakan sarang bakteri Toxoplasma gondii. Ini adalah parasit kecil yang dapat memicu penyakit yang disebut toksoplasmosis. Selain makan daging yang kurang matang, toksoplasmosis juga dapat terjadi karena menyentuh kotoran atau litter box kucing.

Makan daging yang kurang matang juga meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri Salmonella. Terlebih, selama hamil, sistem kekebalan berubah dan tujuan utamanya adalah melindungi bayi yang sedang berkembang. Hal ini menyebabkan ibu hamil lebih rentan terkena keracunan makanan.

2. Bahaya toksoplasmosis bagi ibu hamil dan bayi dalam kandungan

Infeksi Toxoplasma gondii sebelum kehamilan umumnya tidak membahayakan janin, kecuali jika ibu terinfeksi dalam waktu sekitar tiga bulan sebelum hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi toksoplasmosis, ini dapat menyebar ke janin dan memicu infeksi serius. Risiko infeksi dan tingkat keparahan tergantung pada waktu infeksi pada ibu.

Pada bayi yang terinfeksi sejak dalam kandungan (kongenital), gejalanya bisa berupa kepala membesar (hidrosefalus), kepala kecil (mikrosefali), kalsifikasi di otak, gangguan mata (retinochorioiditis), mata juling, kebutaan, epilepsi, keterlambatan perkembangan fisik dan mental, petechiae (bintik-bintik kecil berwarna ungu, merah, atau cokelat pada kulit) karena jumlah trombosit rendah (trombositopenia), dan anemia.

Risiko penularan ke janin pada awal kehamilan tergolong kecil (kurang dari 6 persen), tetapi risiko ini meningkat tajam menjadi 60–81 persen jika infeksi terjadi pada trimester ketiga. Namun, meski infeksi pada awal kehamilan jarang menular ke janin, tetapi dampaknya bisa jauh lebih berat. Sebaliknya, infeksi pada trimester akhir sering kali tidak menimbulkan gejala pada bayi yang baru lahir. Namun, jika tidak ditangani, bayi bisa mengalami gangguan mata dan saraf saat masa kanak-kanak atau dewasa muda.

3. Tips memasak daging untuk ibu hamil

Bukan berarti ibu hamil tidak boleh makan daging sama sekali. Yang ditekankan di sini adalah bagaimana daging kurban diolah.

Kunci utama untuk bisa makan daging dengan aman selama kehamilan adalah memastikan daging dimasak hingga matang sepenuhnya. Cara mengetahui bahwa daging telah matang adalah tidak ada warna merah muda atau bekas darah. Memasak daging hingga matang sempurna memastikan semua bakteri berbahaya mati sebelum daging disantap.

Setelah menyiapkan daging mentah, kamu harus selalu mencuci tangan, permukaan, dan peralatan memasak hingga bersih. Sebab, bakteri dapat menyebar dengan mudah ke benda apa pun yang disentuhnya, termasuk meja dapur, talenan, dan pisau.

Juga, sebisa mungkin jauhkan daging mentah dari bahan lain, terutama makanan siap saji, seperti roti, salad, atau buah. Sebab, makanan ini tidak akan dimasak terlebih dahulu sebelum disantap sehingga bakteri berbahaya yang menempel di sana tidak akan mati.

4. Manfaat makan daging bagi ibu hamil

ilustrasi ibu hamil (freepik.com/user18526052)

Daging sapi dan kambing adalah sumber protein yang sangat baik bagi ibu hamil. Daging sapi juga kaya akan zat besi, kolin, dan berbagai macam vitamin B, yang diperlukan dalam jumlah tinggi selama kehamilan.

Zat besi merupakan mineral penting yang digunakan oleh sel darah merah sebagai bagian dari hemoglobin. Ibu hamil memerlukan lebih banyak zat besi karena volume darah meningkat selama kehamilan, khususnya pada trimester ketiga.

Rendahnya kadar zat besi pada trimseter pertama dan kedua kehamilan dapat memicu anemia defisiensi besi, yang meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan komplikasi lainnya. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, pasangkan makanan kaya zat besi dengan sumber vitamin C, seperti jeruk.

5. Makanan yang perlu dihindari saat hamil

Selain daging yang tidak dimasak hingga matang, ada beberapa makanan lainnya yang perlu dihindari selama kehamilan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Produk susu yang tidak dipasteurisasi: Produk susu, seperti keju dan yoghurt, yang tidak dipasteurisasi dikhawatirkan memicu infeksi yang disebut listeriosis. Listeriosis dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati, atau bayi lahir dalam keadaan tidak sehat.
  • Hati hewan: Hati hewan tinggi akan kandungan vitamin A, yang bisa berbahaya bagi janin dalam kandungan.
  • Telur mentah atau setengah matang: Makan telur mentah atau setengah matang dikhawatirkan dapat memicu infeksi Salmonella enteritidis, bakteri berbahaya yang bisa ditemukan di telur mentah.
  • Beberapa jenis makanan laut: Tuna dan beberapa jenis ikan lainnya mengandung merkuri dalam jumlah tinggi. Selain itu, ikan berminyak juga harus dibatasi konsumsinya karena mengandung polutan, seperti dioksin dan bifenil poliklorinasi. Penting untuk menghindari kerang mentah karena dapat mengandung bakteri, virus, atau racun berbahaya di dalamnya.

Kesimpulannya, makan daging kurban saat hamil tidak dilarang. Yang penting, daging harus dimasak hingga matang untuk membunuh semua kuman berbahaya yang ada dalam daging.

Referensi

"Is it safe to eat rare or raw meat during pregnancy?" Baby Centre. Diakses Juni 2025.
Chaudhry SA, Gad N, Koren G. "Toxoplasmosis and pregnancy." Can Fam Physician. 2014 Apr;60(4):334-6. PMID: 24733322; PMCID: PMC4046541.
"A Guide on What to Eat During Pregnancy." Healthline. Diakses Juni 2025.
"Eating meat during pregnancy." Aptaclub. Diakses Juni 2025.
"Foods to avoid in pregnancy." National Health Service. Diakses Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us