Peningkatan asupan kalsium dan intake dari produk susu diduga dapat mengurangi risiko kanker usus, terutama usus besar.
Berdasarkan sebuah laporan dalam Journal of Nutrition College tahun 2016, risiko kanker usus juga salah satunya dipengaruhi oleh diet tinggi kalsium. Studi di Polandia menunjukkan bahwa diet tinggi kalsium mampu menurunkan risiko terjadinya kanker usus. Seseorang yang asupan kalsiumnya >1.000 mg per hari, berisiko lebih rendah terkena kanker usus hingga 46 persen, ketimbang seseorang dengan asupan kalsium yang rendah.
Kalsium mampu menghambat pembentukan sel tumor dengan mengikat zat-zat toksik buangan getah empedu dan asam lemak di permukaan bagian dalam usus besar, sehingga mengurangi kontaminannya, dan menginduksi penghancuran sel tersebut di dalam mukosa usus besar.
Itulah manfaat lain kalsium selain untuk mendukung kesehatan tulang. Di dalam tubuh, kalsium punya peran pendukung lainnya, di samping memiliki tugas pokoknya. Oleh sebab itu, menjaga asupannya tetap seimbang bisa mendukung tak hanya peran utamanya saja, tapi juga berbagai fungsi lainnya.
Apabila asupan hariannya tidak tercukupi dalam jangka waktu lama, maka sangat mungkin cadangan kalsium terus menipis dan lama-kelamaan menyebabkan osteoporosis.
Yuk, biasakan untuk memenuhi kebutuhan kalsium setiap harinya mulai sekarang. Berdasarkan angka kecukupan gizi di Indonesia, anjuran asupan kalsium berkisar 1.000-1.200 mg per hari. Pemenuhannya bisa melalui satu atau dua gelas susu per hari, bisa juga lewat sumber makanan lainnya seperti berbagai produk olahan susu (yoghurt, keju, mentega, dan sebagainya), ikan teri, produk ikan presto, kedelai, susu kedelai, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.