Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengatasi Leher Tegang setelah Makan Daging Kurban

ilustrasi leher tegang (pexels.com/Kindel Media)

Leher tegang atau sakit leher bagian belakang kadang dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Namun, ini tidak selalu disebabkan oleh kolesterol. Leher tegang merupakan gejala umum yang sering terjadi, dan penyebabnya bisa sangat beragam.

Saat momen Idul Adha tiba, konsumsi daging kurban seperti daging sapi atau kambing biasanya meningkat. Bagi sebagian orang, setelah menyantap hidangan khas kurban, muncul keluhan seperti leher terasa tegang atau kaku. Kalau kamu mengalami leher tegang usai makan daging kurban, kamu mungkin bertanya-tanya apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.idul

Penyebab leher kaku

Leher tegang bisa disebabkan oleh banyak faktor, dan kolesterol tinggi bukanlah penyebabnya yang umum.

Penyebab umum leher sakit, tegang, atau kaku bisa meliputi:

  • Postur tubuh yang buruk.
  • Stres, otot tegang.
  • Otot tertarik.
  • Osteoartritis.
  • Fibromialgia.
  • Saraf yang tertekan atau terjepit.
  • Degenerasi diskus.
  • Cedera whiplash.
  • Cedera saraf tulang belakang.
  • Gegar otak.

Selain itu, bisa juga disebabkan oleh:

  • Tingkat stres tinggi.
  • Kecemasan.
  • Depresi.

Walaupun seringnya disebabkan oleh cedera atau ketegangan otot, tetapi leher sakit juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti:

  • Meningitis.
  • Tonsilitis.
  • Pilek atau flu.
  • Virus Epstein-Barr atau mononukleosis.
  • Kondisi tiroid, termasuk tiroiditis.
  • Penyakit jantung atau serangan jantung.

Gejala serangan jantung umumnya meliputi nyeri dada, sulit bernapas, dan merasa pusing. Kalau kamu merasa mengalami serangan jantung, segera pergi ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Untuk mencegah nyeri leher terjadi terus-menerus, kamu harus segera mengatasinya. Peregangan, perubahan gaya hidup, dan pengobatan dari dokter dapat membantu.

Cara mengatasi leher tegang

ilustrasi ketegangan otot leher (pexels.com/Miriam Alonso)

Intervensi terbaik adalah dengan pencegahan. Berlatih postur tubuh yang kuat memungkinkan leher yang tegang untuk sembuh. Namun, ini butuh waktu. Kamu bisa mencapainya dengan melakukan cara-cara ini:

Menyesuaikan stasiun kerja

Jaga layar komputer pada ketinggian yang tidak membuat kepala mencondong ke depan. Sesuaikan ketinggian kibor sehingga bahu tidak perlu terangkat untuk mengetik.

Baik di rumah maupun di kantor, kamu direkomendasikan untuk menggunakan ini:

  • Monitor dan kibor eksternal: Laptop membatasi garis pandang dan bahu pada satu ketinggian. Monitor dan kibor eksternal memungkinkan kamu untuk menyesuaikan jarak antara layar dan kibor sesuai keinginan.
  • Kursi yang dapat disesuaikan: Kaki yang menapak rata di lantai menjaga beban tubuh tidak bertumpu pada tulang belakang. Kursi yang dapat dinaikkan dan diturunkan dapat mengakomodasi ketinggian yang berbeda.

Mengoreksi posisi tidur

Jaga tulang belakang dan leher selurus mungkin saat tidur.

Tidur tengkurap menciptakan celah antara leher dan kasur. Saat kepala bersandar pada bantal dan punggung berbaring rata, leher akan turun. Tanpa dukungan, leher harus terangkat agar tetap sejajar dengan tulang belakang. Tidur menyamping akan membuat leher berada pada posisi yang sama.

Untuk memperbaiki celah tersebut, kamu disarankan untuk:

  • Menempatkan bantal di lekuk leher: Berbaringlah dengan posisi telentang, letakkan bagian bawah bantal di antara tulang belikat. Letakkan bagian atas bantal di bawah kepala.
  • Menggunakan bantal lengkung atau bantal travel: Dukungan lengkung bantal ini dapat mencegah leher agar tidak terlalu turun.
  • Memeluk guling: Peluk guling atau bantal panjang dari posisi menyamping agar tulang belakang bagian bawah tetap lurus. Letakkan satu kaki di bawah bantal dan satu kaki di atasnya.

Latihan untuk leher kaku

Ada tiga latihan sederhana untuk memperbaiki postur tubuh. Berlatihlah menahan posisi setiap latihan selama 30 detik.

  • Low row: Tarik siku ke belakang bersamaan dengan mengencangkan tulang belikat. Jaga bahu tetap rendah dan rapatkan masing-masing tulang belikat, seolah-olah sedang mencoba memegang pensil imajiner di antara kedua tulang belikat. Angkat dada saat melakukan latihan ini.
  • Chin tuck: Tatap lurus ke depan dan dorong dagu lurus ke belakang. Leher harus terlipat. Dorong dagu hingga telinga sejajar dengan bahu.
  • Peregangan dada: Rentangkan lengan dan berbaring di atas bola latihan. Biarkan lengan jatuh ke kedua sisi. Sensasi tarikan di bagian depan dada menandakan peregangan.

Jika ingin efek yang cepat untuk mengatasi leher tegang, kamu bisa mencoba beberapa pengobatan jangka pendek, seperti:

  • Pijat: Terapis pijat atau alat pijat (seperti massage gun), bisa meredakan simpul atau ketegangan pada otot. Namun, sebaiknya tidak cuma mengandalkan ini sebagai pilihan pengobatan untuk sakit leher. Kalau leher tegang kamu disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, pijat tidak akan bermanfaat dalam jangka panjang karena yang kamu butuhkan adalah perbaikan postur.
  • Kiropraktik: Ahli kiropraktik berlisensi dapat membantu meredakan nyeri otot dengan melakukan relaksasi ringan pada sendi. Namun, hindari gerakan cepat, seperti gerakan tiba-tiba pada leher. Gerakan cepat dapat menekan arteri di leher dan, dalam beberapa kasus, memicu stroke.

Ada juga beberapa opsi perawatan rumahan, seperti:

  • Panas atau dingin: Es menghentikan peradangan dan panas melemaskan otot. Gunakan penghalang antara bantalan pemanas dan kompres es untuk mencegah luka bakar. Lakukan salah satu cara ini tidak lebih dari 15 menit.
  • Krim atau gel oles: Krim atau gel berbahan dasar mentol atau lidokain dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Koyo juga dapat membantu. Cobalah untuk menggunakan koyo tidak lebih dari 12 jam setiap kalinya.
  • Obat: Asetaminofen meredakan sakit dan peradangan. Gunakan obat ini sesuai anjuran kemasan obat atau dokter.
  • Mindfulness: Mengurangi stres dan kecemasan dengan mempraktikkan yoga atau meditasi.

Kapan harus ke dokter?

Leher tegang biasanya membaik dalam beberapa hari dengan pengobatan rumahan. Namun, kadang nyeri leher bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih besar. Temui dokter jika kamu mengalami:

  • Nyeri leher dirasakan sangat parah.
  • Nyeri atau ketegangan pada leher tidak hilang setelah beberapa hari.
  • Nyeri atau kaku menjalar ke lengan atau kaki.
  • Sakit kepala parah dan merasakan mati rasa, lemas, atau sensasi kesemutan.
  • Kamu baru saja mengalami cedera seperti jatuh atau kecelakaan saat berkendara.

Referensi

Kazeminasab, Somaye, Seyed Aria Nejadghaderi, dkk. “Neck pain: global epidemiology, trends and risk factors.” BMC Musculoskeletal Disorders 23, no. 1 (3 Januari 2022).
Genebra, Caio Vitor Dos Santos, Nicoly Machado Maciel, dkk. “Prevalence and factors associated with neck pain: a population-based study.” Brazilian Journal of Physical Therapy 21, no. 4 (1 Juli 2017): 274–80.
Healthline. Diakses pada Juni 2024. How to Fix Neck Pain: Stiff Neck Causes, Treatment, and Prevention.
Mass General Brigham. Diakses pada Juni 2024. Stiff Neck Remedies.
WebMD. Diakses pada Juni 2024. Stiff Neck: Relief and Remedies.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us