ilustrasi tidur siang (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Banyak orang menghindari tidur siang karena takut aktivitas ini memakan waktu lama hingga mengganggu pekerjaan dan tuntutan lainnya. Padahal, sebenarnya waktu tidur siang yang disarankan tak perlu terlalu panjang.
Dilansir Healthline, umumnya, yang disebut sebagai "power nap" bisa kita dapatkan dengan tidur selama 20-30 menit. Selama proses tersebut, tubuh dan otak berada pada fase 2.
Tidur dalam durasi tersebut dapat membuat kita lebih fokus dan "bangun" setelahnya. Sebab, sel-sel saraf di otak mulai terhubung kembali dengan satu sama lain. Proses ini dibutuhkan tubuh ketika kita harus belajar, mengerjakan tugas yang melibatkan intelegensi, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga lebih mudah untuk bangun tanpa merasa pening.
ilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro)
Sementara itu, ada pula opsi tidur 30-60 menit. Kamu akan dibawa masuk ke fase 3, yaitu deep sleep. Dilansir TED-Ed, di tahap ini, otak akan bekerja untuk mengubah memori jangka pendek ke jangka panjang.
Itu artinya, tidur selama 30-60 menit dapat membuat ingatanmu jauh lebih baik. Namun sebenarnya durasi ini tidak disarankan, terutama jika kamu butuh langsung fokus setelahnya. Sebab, kita akan sulit bangun dari deep sleep. Tubuh juga membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit setelah bangun untuk bisa mendapatkan manfaat darinya.
Dibandingkan 30-60 menit, kamu lebih baik sekalian meluangkan waktu 90 menit untuk tidur. Otak akan memasuki fase REM sleep. Semua manfaat yang telah dijabarkan di atas akan kamu peroleh dari durasi tidur ini. Mengutip Healthline, kamu juga lebih mudah bangun setelahnya karena tidak berada di deep sleep.
Tidur yang terlalu pendek juga tidak disarankan, misalnya 5-10 menit. Sebab, kamu baru saja berada di fase pertama, sehingga tidak akan ada manfaat apa pun yang diperoleh darinya.