Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menyelam (unsplash.com/NEOM)
ilustrasi menyelam (unsplash.com/NEOM)

Beberapa waktu terakhir ini, menyelam kian menjadi aktivitas air yang banyak diminati. Beberapa orang bahkan menjadikannya sebagai kegiatan rekreasi untuk melepas penat. Sayangnya, seperti yang kita tahu, menyelam adalah kegiatan berisiko tinggi karena harus beradaptasi di lingkungan yang minim oksigen dan bertekanan bawah air yang besar.

Meski jarang terjadi, menyelam bisa menyebabkan beberapa cedera atau kecelakaan yang serius. Oleh sebab itu, mempersiapkan diri sebelum menyelam menjadi hal mutlak yang harus dilakukan oleh setiap penyelam. Nah, untuk mewaspadai dan menghindari cedera akibat menyelam, berikut cedera menyelam paling umum yang harus kamu ketahui dengan baik.

1. Barotrauma telinga tengah

ilustrasi menyelam (unsplash.com/NEOM)

Barotrauma adalah cedera jaringan lunak akibat perbedaan tekanan antara ruang udara dalam tubuh dan tekanan bawah air. Kondisi ini terjadi ketika tekanan dalam air berubah lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk beradaptasi sehingga menimbulkan reaksi pada tubuh. Ada beberapa jenis barotrauma, yaitu barotrauma telinga, paru-paru, saluran pencernaan, atau sinus.

Di antara jenis tersebut, barotrauma telinga adalah jenis yang paling sering dilaporkan pada penyelam. Kondisi ini terjadi ketika rongga telinga tengah tidak mampu menyeimbangkan perubahan tekanan dan menciptakan gradien tekanan di seluruh gendang telinga. Hal ini bisa menyebabkan cedera telinga seperti pembengkakan (edema).

Seseorang yang mengalami barotrauma memiliki gejala yang bermacam-macam, bergantung pada jenisnya. Pada barotrauma telinga, ini bisa menyebabkan gejala seperti:

  • Perasaan telinga yang penuh atau tersumbat

  • Pusing

  • Masalah pendengaran

  • Mual dan muntah

  • Sakit telinga parah

Barotrauma paru-paru terkadang juga dilaporkan pada penyelam, terutama penyelam bebas air dalam atau scuba diving. Kondisi ini ditandai dengan gejala:

  • Busa berdarah di mulut

  • Hidung berdarah

  • Nyeri dada

  • Batuk

  • Sesak napas (dispnea)

Barotrauma saluran pencernaan ditandai dengan gejala:

  • Bersendawa

  • Sakit perut

  • Kram

  • Perasaan penuh di perut

  • Perut kembung (kentut)

  • Pada kondisi yang sangat jarang terjadi, barotrauma saluran pencernaan bisa menyebabkan lubang di lambung atau usus yang menyebabkan nyeri perut parah.

Barotrauma sinus ditandai dengan gejala:

  • Hidung berdarah

  • Nyeri wajah

  • Sakit kepala

  • Hidung tersumbat

Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, hentikan penyelaman dan segera naik ke permukaan secara perlahan. Carilah bantuan medis untuk memeriksa kondisi yang terjadi dengan segera.

2. Penyakit dekompresi

ilustrasi menyelam (pexels.com/Mukund patel)

Penyakit dekompresi adalah cedera menyelam yang terjadi akibat penurunan tekanan air yang terlalu cepat. Saat menyelam, tubuh akan menghirup oksigen dan nitrogen dalam jumlah yang besar. Oksigen akan digunakan oleh tubuh selama di dalam air, sementara nitrogen akan terlarut dalam darah.

Saat naik ke permukaan, tekanan air di permukaan akan turun atau berkurang. Jika transisi ini terjadi terlalu cepat, nitrogen tidak punya waktu untuk ‘dibersihkan’ dari dalam darah. Akibatnya, nitrogen terpisah dari darah dan menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung di jaringan atau darah.

Gelembung-gelembung nitrogen inilah yang menyebabkan penyakit dekompresi. Penyakit dekompresi dapat merusak pembuluh darah dan menghalangi aliran darah normal. Adapun gejalanya, termasuk:

  • Nyeri sendi

  • Pusing

  • Sakit kepala

  • Kesulitan berpikir jernih

  • Kelelahan ekstrem

  • Kesemutan atau mati rasa

  • Kelemahan pada lengan atau kaki

  • Ruam kulit

Seseorang yang mengalami penyakit dekompresi saat menyelam, gejalanya biasanya muncul 1 hingga 24 jam setelah menyelam. Dilansir laman Divers Alert Network (DAN), penyakit dekompresi sering kali terjadi ketika penyelam melampaui batas kedalaman (lebih dari 18 m) dan waktu penyelaman. Laman CDC juga menambahkan, laju pendakian (proses naik ke permukaan) juga turut menjadi faktor risiko cedera menyelam ini.

Adapun beberapa faktor tambahan yang juga bisa memicu penyakit dekompresi, adalah:

  • Memiliki kelainan jantung atau kebugaran kardiovaskular yang rendah

  • Kelelahan, mabuk laut, atau kurang tidur

  • Kondisi penyelaman yang sulit, seperti air yang lebih dingin, arus, penurunan visibilitas, atau aksi gelombang

  • Sakit paru-paru

  • Melakukan penyelaman berturut-turut selama beberapa hari (penyelaman berulang)

  • Menyelam di gua atau bangkai kapal bawah air

  • Memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi

  • Dehidrasi

  • Menjadi perempuan

  • Berusia lebih dari 30 tahun

3. Cedera akibat biota laut

ilustrasi menyelam (pexels.com/Richard Segal)

Di dasar laut terdapat ribuan biota laut dengan berbagai macam jenis, bentuk, dan cara pertahanan diri yang unik. Umumnya, sebagian besar mereka tidak berbahaya. Akan tetapi, mereka juga bisa menyerang kapan saja ketika merasa terancam.

Beberapa biota laut bertahan diri dengan mengeluarkan racun. Beberapa lainnya, mungkin menyerang atau memakan mangsa, atau membuat struktur tajam untuk melukai “musuhnya”. Nah, ketika penyelam tidak sengaja tersentuh atau menyentuh makhluk hidup tersebut, mereka bisa “menyerang balik” dengan racun atau lainnya.

Inilah yang kemudian bisa menyebabkan cedera akibat biota laut. Cedera laut ini memiliki banyak karakteristik, seperti luka gores, pendarahan, iritasi, rasa gatal, bahkan keracunan (envenomasi). Pada beberapa kasus, juga memungkinkan terjadinya kontaminasi bakteri laut.

Aktivitas menyelam memang seru dan menyenangkan. Apalagi untuk menghilangkan tekanan-tekanan hidup. Meski begitu, kamu harus tetap waspada, ya! Menyelam memang seru, tetapi memiliki risiko tinggi menyebabkan beberapa cedera atau kecelakaan, seperti penyakit dekompresi, barotrauma, hingga keracunan biota laut. Sebelum menyelam, pastikan kamu memiliki persiapan yang matang demi keselamatan.

Referensi

“Scuba Diving: Decompression Illness and Other Dive-Rekated Injuries”. CDC. Diakses September 2025

“Top 3 Reported Diving Illness and Injuries”. DAN World. Diakses September 2025

“Decompression Sickness”. Harvard Health Publishing. Diakses September 2025

“Barotrauma”. Cleveland Clinic. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team