Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Deodoran Bisa Menghilangkan Bau Tidak Sedap pada Ketiak?

ilustrasi penggunaan deodoran (freepik.com/freepik)

Bau badan, terutama pada area ketiak, seringkali menjadi masalah yang mengganggu kepercayaan diri. Untungnya, kita memiliki deodoran sebagai solusi praktis. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana cara kerja deodoran yang membuat kita merasa lebih segar dan percaya diri?

Sama seperti kita menggunakan sabun untuk membersihkan tubuh, deodoran bisa menghilangkan bau tidak sedap pada ketiak. Lantas, bagaimana cara kerja deodoran yang mampu menghilangkan bau tidak sedap pada ketiak? Mari kita membahas cara kerja deodoran dan mengungkap bagaimana produk kecil ini bisa membuat kita merasa lebih segar sepanjang hari. Yuk simak!

1. Apa yang sebenarnya menyebabkan bau di ketiak?

ilustrasi bau tidak enak (freepik.com/cookie_studio)

Bau tidak sedap pada ketiak sebenarnya bukan disebabkan langsung oleh keringat. Keringat itu sendiri hampir tidak berbau saat keluar dari tubuh. Masalah bau muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri yang hidup di kulit, terutama di area lembap seperti ketiak. Bakteri-bakteri ini memecah protein dan lemak dalam keringat, menghasilkan senyawa seperti asam propionat dan butirat, yang kemudian menciptakan bau yang kurang sedap. Melansir Thefactsabout, ketiak memiliki sekitar 25.000 hingga 50.000 kelenjar keringat, yang menjadikannya tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Ada dua jenis kelenjar keringat yang berperan dalam hal ini, yaitu ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat encer untuk membantu mengatur suhu tubuh, sedangkan kelenjar apokrin, yang aktif saat kita merasa stres atau emosional, menghasilkan keringat yang lebih kental dan kaya akan protein. Inilah sebabnya bau ketiak sering kali lebih menyengat saat kita sedang gugup atau stres. Jadi, secara sederhana, bau ketiak adalah hasil dari interaksi antara keringat dan bakteri.

2. Cara kerja deodoran dalam menghentikan bau

ilustrasi menggunakan deodoran untuk mengatasi bau ketiak saat olahraga (unsplash.com/Ana Essentiels)

Deodoran bekerja dengan cara yang cukup efektif, ia menargetkan bakteri penyebab bau badan, bukan keringat itu sendiri. Menurut Healthline, deodoran biasanya mengandung alkohol dan bahan antimikroba yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri di kulit. Alkohol dalam deodoran juga membuat kulit lebih asam, sehingga menciptakan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi bakteri. Selain itu, banyak deodoran yang dilengkapi dengan wewangian untuk menutupi bau yang mungkin tersisa.

Deodoran modern tidak hanya berfungsi untuk membunuh bakteri, tetapi juga bisa bertindak sebagai antiperspiran yang mengurangi jumlah keringat. Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama deodoran adalah untuk menghilangkan bau, bukan untuk menghentikan keringat. Jadi, jika tujuan kita adalah untuk mengurangi kelembapan atau keringat di ketiak, sebaiknya mencari produk yang menggabungkan fungsi deodoran dan antiperspiran. Sebaliknya, penggunaan deodoran sangat cocok digunakan jika tujuan utama kita hanya untuk menghilangkan bau badan.

3. Perbedaan antara deodoran dengan antiperspiran

Produk deodoran dari NIVEA mengandung antiperspiran (commons.wikimedia.org/Wikilover90)

Deodoran dan antiperspiran seringkali dianggap sama, padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Deodoran bertujuan untuk mengendalikan bau tubuh dengan cara membunuh bakteri dan menetralkan aroma tidak sedap, sedangkan antiperspiran bekerja dengan mengurangi jumlah keringat yang diproduksi. Antiperspiran mengandung senyawa aluminium, seperti aluminium klorohidrat, yang membentuk gel sementara untuk menyumbat pori-pori kelenjar keringat.

Aluminium dalam antiperspiran bekerja dengan cara memasuki saluran kelenjar keringat, lalu menyebabkan sel-sel di sekitarnya membengkak dan menutup saluran tersebut untuk sementara waktu. Itulah sebabnya antiperspiran sebaiknya digunakan setiap hari agar dapat berfungsi secara optimal. Namun, jika kita lebih fokus pada pengendalian bau daripada kelembapan, deodoran bisa menjadi pilihan yang lebih ringan, karena tidak mengganggu proses alami tubuh dalam mengatur suhu tubuh.

4. Jenis-jenis deodoran dan bagaimana cara memilihnya dengan tepat

ilustrasi deodoran semprotan (unsplash.com/Virgil Cayasa)

Di pasaran, ada berbagai jenis deodoran yang tersedia, seperti semprotan, roll-on, dan stick. Pilihan jenis deodoran ini sebagian besar bergantung pada preferensi pribadi. Deodoran semprotan biasanya cepat kering dan cocok bagi mereka yang menginginkan pengaplikasian yang praktis dan cepat. Sementara itu, deodoran roll-on memberikan kontrol lebih baik untuk menargetkan area tertentu dengan tepat. Deodoran stick, di sisi lain, sering kali lebih praktis untuk dibawa bepergian.

Menurut Wisp, pemilihan deodoran juga harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti tingkat keringat, sensitivitas kulit, dan gaya hidup. Misalnya, jika seseorang sering beraktivitas fisik, deodoran dengan formula yang lebih kuat atau bahkan antiperspiran mungkin lebih cocok. Bagi mereka yang ingin menghindari bahan kimia sintetis, deodoran alami yang mengandung ekstrak tumbuhan antimikroba bisa menjadi pilihan yang baik.

5. Tips untuk mengoptimalkan penggunaan deodoran

ilustrasi orang menggunakan deodoran (freepik.com/freepik)

Gunakan deodoran setelah mandi, ketika kulit masih bersih dan kering. Hal ini akan membuat produk bekerja lebih efektif karena bakteri pada kulit sudah berkurang. NIVEA menyarankan agar deodoran dibiarkan mengering sepenuhnya sebelum mengenakan pakaian, untuk menghindari noda pada baju.

Selain itu, penting untuk mengaplikasikan deodoran secara rutin, terutama bagi yang tinggal di daerah panas atau memiliki aktivitas yang padat. Mencukur rambut ketiak bisa membantu mengurangi bau tak sedap, karena rambut dapat menahan keringat dan bakteri lebih lama. Dengan memilih produk yang tepat dan membiasakan diri dengan cara yang baik, kita dapat menjaga ketiak tetap segar sepanjang hari tanpa khawatir dengan bau yang tidak diinginkan.

Deodoran bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab bau dan menutupi aroma tidak sedap dengan pewangi. Sementara itu, antiperspiran bertujuan untuk mengurangi produksi keringat. Dengan memahami cara kerja deodoran bisa menghilangkan bau tidak sedap pada ketiak, semoga kamu bisa memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan. Kalau kamu sendiri lebih tertarik yang mana, deodoran atau antiperspiran?

Referensi

"The Science Behind Deodorants." Wisp. Diakses Februari 2025.
"The science behind deodorant and antiperspirants." Green People. Diakses Februari 2025.
"How do deodorants work?" Thefactsabout. Diakses Februari 2025.
"Sweating and body odor." Mayo Clinic. Diakses Februari 2025.
"How Does Deodorant Work? Find Out Today." NIVEA. Diakses Februari 2025.
"How does deodorant work?" BBC. Diakses Februari 2025.
"How do antiperspirants and deodorants work?" Cosmos. Diakses Februari 2025.
"Benefits and Risks of Deodorants vs. Antiperspirants." Healthline. Diakses Februari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us