5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!

Cacar monyet dan cacar air sama-sama menimbulkan ruam kulit

Beberapa hari lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya penambahan kasus cacar monyet di Indonesia. Kasus cacar monyet di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Agustus tahun lalu, kemudian muncul kembali pada 13 Oktober 2023. Bertambahnya kasus cacar monyet tentu menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Sama-sama memiliki kata “cacar” membuat sebagian orang mengira cacar monyet sama dengan cacar air. Pada dasarnya, keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Lantas, apa perbedaan cacar monyet dan cacar air? Berikut penjelasannya!

1. Penyebab cacar monyet dan cacar air

5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!ilustrasi virus cacar monyet (pixabay.com/SamuelFrancisJohnson)

Perbedaan utama antara cacar monyet (monkeypox/mpox) dengan cacar air (chickenpox) adalah penyebab penyakitnya. Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox dan termasuk genus Orthopoxvirus.

Sementara itu, cacar air disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa virus tersebut menyebabkan ruam gatal yang muncul pertama kali di dada, punggung, dan wajah kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Cacar air merupakan penyakit yang lebih ringan daripada smallpox yang telah hilang dari muka bumi.

2. Cara penularan cacar monyet dan cacar air

5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!ilustrasi cacar monyet (freepik.com/freepik)

Karena virus penyebab keduanya berbeda, cara cacar monyet dan cacar air ditularkan juga berbeda. Laman Verywell Health menyebutkan bahwa virus monkeypox menular melalui kontak kulit dengan ruam dan koreng. Penyakit ini juga bisa menyebar lewat kontak dengan air liur atau ingus orang yang terinfeksi.

Cacar monyet juga dapat menular melalui hubungan seksual dan menyentuh alat kelamin atau anus penderitanya. WHO juga menyebutkan bahwa droplet pernapasan dari kontak dekat berkepanjangan dengan penderita juga dapat menularkan cacar monyet.

Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa cacar monyet termasuk penyakit zoonosis. Artinya, penyakit ini bisa menular dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Penularan tersebut melalui kontak fisik, seperti cakaran hingga proses memasak. Daging hewan yang tak dimasak hingga matang juga berpotensi menularkan. Sementara itu, hewan yang biasanya menjadi inang cacar monyet adalah monyet, tikus, hingga tupai liar.

Di sisi lain, cacar air merupakan penyakit yang sangat menular. CDC menyebutkan, jika ada satu orang yang sakit cacar air, hingga 90 persen orang yang kontak dekat dengannya dapat tertular jika ia tidak memiliki kekebalan terhadapnya. Virus penyebab cacar air menyebar melalui kontak dengan ruam atau koreng. Cacar air juga dapat menular ketika menghirup aerosol dari luka cacar air yang mengandung virus serta droplet pernapasan.

Jika dibandingkan, cacar air jauh lebih mudah menular daripada cacar monyet. Hal senada juga dijelaskan laman Kemenkes RI bahwa cacar air penularannya sangat cepat, sementara cacar monyet lebih lambat. Meski disebut penyakit menular, tapi penularan cacar monyet tidak mudah.

Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Cacar Monyet, Akan Diberikan pada 500 Orang Prioritas

3. Faktor risiko cacar monyet dan cacar air

5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!ilustrasi penyakit menular (pexels.com/Monstera)

Cacar monyet dapat menular melalui kontak dekat melalui kontak kulit maupun hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Menurut WHO, orang dengan banyak pasangan seksual memiliki risiko yang lebih tinggi tertular cacar monyet.

Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa risiko terinfeksi cacar air makin tinggi jika belum pernah terinfeksi atau belum pernah menjalani vaksinasi. Cacar air sebagian besar menyerang anak-anak usia di bawah 10 tahun dan kebanyakan mengalami gejala ringan.

4. Pengobatan cacar monyet dan cacar air

5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pada kondisi ringan, pengobatan cacar monyet dan cacar air fokus pada penanganan gejala. Menurut laman CDC, tecovirimat merupakan antivirus yang telah digunakan untuk mengobati cacar monyet. Antivirus tersebut dapat membantu mengobati cacar monyet parah yang melibatkan mata, mulut, tenggorokan, genital, dan anus.

Sementara itu, losion kalamin dapat digunakan untuk membantu meringankan rasa gatal akibat cacar air. Jika berisiko tinggi mengalami cacar air parah, dokter mungkin akan memberikan obat antivirus bernama acyclovir.  

5. Vaksinasi untuk cacar monyet dan cacar air

5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!ilustrasi vaksin (pexels.com/Artem Podrez)

Vaksin merupakan cara terbaik untuk mencegah infeksi virus, seperti cacar monyet dan cacar air. Kedua penyakit tersebut memiliki vaksin yang berbeda.

WHO menyebutkan bahwa vaksin cacar monyet harus diberikan dalam waktu 4 hari setelah kontak dengan penderita cacar monyet atau dalam waktu 14 hari jika tidak bergejala. Orang yang berisiko tinggi dianjurkan mendapatkan vaksin untuk mencegah infeksi cacar monyet, terutama saat terjadi wabah.

Sementara vaksin cacar air biasanya diberikan pada anak-anak. CDC menjelaskan bahwa cacar air bisa menjadi serius, terutama selama kehamilan, pada bayi, remaja, orang dewasa, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Oleh sebab itu, cara terbaik mencegahnya dengan mendapatkan vaksin cacar air.

Cacar monyet dan cacar air merupakan penyakit yang berbeda karena penyebab keduanya berbeda. Meski sama-sama penyakit menular, penularan cacar air lebih cepat daripada cacar monyet. Faktor perilaku seks yang tidak aman dapat meningkatkan risiko tertular cacar monyet. 

Baca Juga: Pernah Kena Cacar Air, Bisakah Terinfeksi Cacar Monyet?

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya